15%

160 38 0
                                    

"Gue denger-denger kemaren lo pulang sama Seonho." Kata Jinsol pas dia naro tas disebelah Dabin. Dabin cuman ngedengus kesel sedangkan Jinsol udah ketawa-tawa aja.

"Jadi berapa persen nih?" Tanya Jinsol. Dabin cuman diem aja sambil mainin hpnya. Mulutnya ngunyah permen sugus dan telinganya disumpel sama earphone.

"Woy woy. Guanlin tuh!" Seru Jinsol sambil nepuk-nepuk pundak Dabin. Sontak Dabin melepas earphonenya dan memalingkan wajahnya ke jendela yang kebetulan ada disebelahnya.

"Mana mana?"

"Bercanda."

Dabin berdecak kesel terus dia balik lagi mainin hpnya.

"Ngapain sih masih suka sama Guanlin yang udah punya pacar? Mending sama Dek Seonho yang masih single." Celoteh Jinsol. Dabin cuman memutar kedua bola matanya kesel.

"Bacot ah."

"Tuh ada degem kesayangan lo."

"WOY JINSOL BIS—"

"Hai kak Dabin!"

Dabin langsung menoleh kearah suara khas itu dan dilihatnya Seonho yang ada disebelah mejanya. Dengan cengiran khas Seonho dan dia ngebawa keranjang besar isinya roti-roti.

"Kak Jinsol mau beli roti gak?" Tanya Seonho pada Jinsol yang lagi ketawa-ketawa. Jinsol ngegeleng terus Seonho beralih ke Dabin.

"Kak Dabin mau bel— eh gak usah deh aku kasih gratis aja ke Kak Dabin." Ucap Seonho sambil mengambil satu roti cokelat di keranjangnya dan dia merogoh sakunya buat ngambil satu kotak susu cokelat.

"Buat kakak. Dihabisin ya!"

Dabin cuman mengerjapkan kedua matanya apalagi pas Seonho masih senyam-senyum polos sebelum dia keluar kelas bawa dagangan buat bayar turnamen basket nanti.

"Cia cia Dabin dapet roti gratis!"

"Diem deh." Kata Dabin sambil mengambil roti cokelat pemberian Seonho tadi dan memakannya.

Sambil memikirkan senyum lebarnya Seonho tadi.

.
.
.

Astaghfirullah adik q

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaghfirullah adik q

Persen (+ yoo seonho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang