Bab 2

49 4 0
                                    

Terlalu sulit di lupakan
dan
Terlalu susah tuk di ingat
_Fahri Maulal_

***


"Eeh gaes,itu tu cowok yg tadi gue ceritain. Gimana? Ganteng kan?".
Ungkap Selia saat melihat cowok putih itu melangkah kan kaki di kantin sekolah dengan refleks kedua sahabatnya pun mengikuti arah pandang Selia.

"Iya ih,ganteng banget,kayak artis gitu bodynya".
Aku Vifian.

"Lebay lo pada. Tuh cowok udah ketebak aslinya,dia pasti klemar klemer,lemah gemulai gitu kek cewek".
Jawab Rifa spontan.

"Gak usah ngomong kek gitu,jatuh cintrong baru tau rasa lo".

"Udah dech gak usah pada ribut mulu,bosen ni kuping".

"Lo si enak Vi,tinggal ceramah doang. Nah gue? Masa iye,anak secantik gue mau diem aja saat omongan gue di nodai".

"Berani kotor itu baik".
Rifa menyela,sambil menikmati es teh favoritnya.

"Serah lo sarap. Gue cabut ah,mau beraksi".
Selia mulai bangkit dari kursi panas yg selalu membuat mereka cekcok.

"Wiih udah kayak mbak tantri aja pakek beraksi segala".

Selia tetap melangkah tanpa memperdulikan omong kosong gak jelas Rifa. Ia hanya melambai lambai cantik sambil berjalan mendekati kumpulan cowok cowok yg di antaranya ada cowok pendatang baru di sekolahnya.

"Hii". Sapa Selia

"Eeh Selia cantik,tumben ni kesini. Kangen ya sama abang".
Jawab Marko menggoda.

"Iih gue mah ogah kangen sama lo".
Jawab Selia cuek.

"Laah terus lo ngapain kesini? Mau nyabe lo?".
Jawab temen yg satunya lagi,namanya Bayu.

"Hahahahaa".
Mereka bertiga kompak menertawakan Selia,kecuali cowok putih itu.

"Vi,kayaknya kita mesti ke sana dech".
Ucap Rifa dari kejauhan.
"Udah lah Ri,nggak usah ikut campur".

"Nggak aah,lo mah gak sohib banget dech. Gue cabut,udah lo di sini aja,ntar kalo ada apa apa lo panggil guru BK aja".
Belum sempat Vifian menjawab Rifa sudah melenggang pergi.

"Woy ada apaan nih rame banget kayak mau coblosan".
Ucap Rifa selengekan.

"Jadi gini loh Ri ceritanya. Gue mau kenalan tuh sama cowok bening di ujung sono. Lah ni bocah pada ngiri,terus neriakin gue cabe di kira gue bumbu pawon apa?!".
Jawab Selia panjang sedikit lebar.

"Lo kan yang gak bilang mau kenalan sama kembaran gue".
Jawab Marko spontan.

"Kok gue mau muntah ya? Dia cakep begonoh,lo nya kayak curut gitu,jauuuuh".
Jawab Selia tak kalah spontan ples frontal.

Sementara Marko hanya menggaruk tengkuknya sambil tersenyum kuda.

"Bang,mainan hape aja. Kenalan dong".
Sapa Selia di sertai gaya pecicilannya.

Sementara yg di ajak ngobrol masih sibuk mainan hape.

"Woy sob". Ucap Aldo pada cowok itu sambil melirik ke arah Selia.

Dia tersenyum memperlihat kan gigi putih bersihnya.

"Hi gue Selia". Ucap Selia memperkenal kan diri.

"Gue Fahmi". Balas cowok putih itu.
Kemudian mereka berjabat tangan.

Selia menoel lengan Rifa,mengisyarat kan untuk melaku kan hal yg sama.

"Gue Rifa". Ucap Rifa dengan mengulur kan tangannya.

"Fahmi". Balasnya mengulur kan tangan di sertai senyuman.

Namun lima menit berlalu keduanya tak beranjak dari posisi semula dengan tangan yg saling bersentuhan dengan mata yg tak henti memandang dan dengan hati yg entah sejak kapan menjadi seperti drum.

Selia,Marko dan yg lainnya saling pandang,bingung dengan keadaan yg ada. Hingga akhirnya mereka kompak menyerukan "Eheeemm". Rifa dan Fahmi reflek menoleh,keduanya sama sama salah tingkah dan menambah suasana semakin riuh.

"Lagi pada ngapain sih,ajak ajak napa?".
Vifian datang dengan wajah penasarannya.

"Kepo yeeee".
Semuanya kompak menyerukan kalimat itu. Vifian tersenyum kikuk dan berusaha menyembunyi kan rasa malunya.

.
.
.
.
Kalo ada kata kata yg gak ngerti atau kurang pas,harap maklum dan tolong bantu komen. 😁
Thank's 😘😘

Love Is MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang