Bab 5

29 2 0
                                    


"Hi sendirian aja?".
Sapa cowok putih itu.

"Hi kok diem aja? Lagi sariawan ya?".
Sapa cowok putih itu lagi.

Cewek manis itu mendengus sebal.
"Lo siapa sih,ganggu aja".

"Eh rupanya lo nggak kenal gue? Ya ampun,kudet banget lo,-

Gue Fahmi".
Cowok putih itu memperkenal kan dirinya dengan senyuman yang mengembang.

"Temennya Marko? Anak baru XII IPA 1?".
Jawab Rifa sebal.

"Nah itu lo tau. Kenapa tadi pura-pura nggak tau".
Jawab Fahmi tak kalah sebal.

"Nggak usah sok akrab dech lo. Anak baru juga".

"Nah justru gue anak baru,gue pengen banyak temen. Kan secara lo hits jadi yah pasti lo banyak temen".

"Dih sok tau".

"Gue emang tau,kan Marko yang bilang ke gue gitu".

Rifa memilih acuh memainkan ponselnya.

"Nggak usah sok cuek gitu sih. Gue tau lo pura-pura tomboy,biar nggak di bilang cengeng karena gagal move on".

"Sumpah mulut lo boy,-
Rifa mengepal kan tangannya,menahan marah.

Fahmi tertawa terbahak sampai terbatuk.
Rifa memandangnya heran.

"Sorry sorry gue keceplosan. Abis muka lo merah kaya tomat bosok gitu. Lucu,ngakak gue".
Fahmi menghapus airmata bekas tertawanya.

"Eh buset. Lo ngeledek gue. Pergi lo sono".

"Ih galak banget. Gue mau kenalan doang,sensi banget".

"Kan kemarin udah,tadi juga udah".

"Eh iya yak".
Fahmi mengaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Ya udah,sono lo pergi. Ganggu lo".

"Gue ganggu apa coba? Orang lo nggak lagi ngapa-ngapain gitu. Cuma menu keluar,menu keluar gitu".

"Apaan sih lo,nggak jelas".

"Ya jelasin dong,biar jelas".

Rifa mendengus sebal.
"Ok. Biar gue yang pergi. Lagian kantin luas".

"Eh jangan dong. Aku kan nggak bisa jauh-jauh dari kamu".
Jawab Fahmi dengan nada menjijikan.

Rifa bergidik ngeri.
"Dih lebay".

.
.
.
.
.
>Thank's 😘😘😘

Love Is MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang