Karena aku janji akan kembali dengan cinta yang sama untuk orang yang sama.
.
.
Entah sebuta apa itu cinta,sampai ia rela menunggu bertahun tahun lamanya,tanpa kabar dan kepastian. Hanya janji yang ia pegang untuk menjadi alasan kuat ia menunggu...
...
Berterima kasih lah pada kegagalan. Bahwa kesuksesan ada di depan mata. Bagi kita yang tak mengenal kata Putus Asa... _Seliapus_
***
"Hallo gaes selamat pagi,good morning. Jumpa lagi bareng kita di radio Ceria bersama gue Selia Puspitaliya dan...gue Rifa Nandana Alekafansyah". Sapa Rifa dan Selia kompak saat mereka tengah melaku kan siaran radio di sekolah yg rutin mereka laku kan 2kali dalam 1minggu.
"Woy lo kenapa bro,pagi pagi udah ngelamun aja". Sapa Marko pada Fahmi.
"Aah lo,ngagetin aja".
Marko hanya menyengir kuda memperlihat kan gigi rapinya.
"Eeh bro itu? Rifa siapa ya?".
"Lo lupa ya mi? Dia kan cewek kemaren yang kenalan sama lo yang cantik,manis jelita itu". Jelas Marko sambil mengedip kan mata.
Fahmi hanya menangguk. "Lo tau nama bokap nyokap nya?".
"Wiisss lo bener bener gaswat yaa bro,baru kenal udah mau kirim jenang aja".
"Aah lo,gue nggak lagi bercanda gue serius ni. Lo tau apa nggak??".
"Selow napa bro. Lagian kenapa sii? Naksir lo sama dia?".
"Ya enggak. Gue cuma pingen tau aja".
Marko menangguk mengerti.
"Kok lo cuma ngangguk doang si. Kalo orang nanya itu di jawab". Kesal Fahmi pada respon yg Marko berikan padanya.
"Lo cerewet banget si jadi cowok. Gue kagak tau. Udah diem,gue mau dengerin radio kesayangan gue". Protes Marko pada Fahmi.
Sementara Fahmi hanya diam dan mencoba mengerti.
"Kita bakal seru seruan ni gaes bareng kita".
"Tentunyaa".
"Bukan maen,lo ceria banget Ri. Udah kayak pindang presto aja".
"Iya lah. Hidup itu harus ceria gak boleh tu yang namanya galau galau. Apa lagi sampe lupa kewajiban belajar kita."
"Wiih setuju tu gue. Lo emang jago dech Ri kalo masalah nasehat pagi pagi gini nih".
"Yoi mamen. Oww iya,yang baru dateng buruan dengerin suara suara merdu kita,yang udah dateng tetep stay yaa sama ciwi ciwi manis ini. Yang lagi sarapan,fokus yaa jangan sampe salah masukin".
"Ee buset. Maksud lo masukin apaan Ri. Oww iya,gue cuma sekedar nambahin. Kalo ternyata SMA Belahan Jiwa kedatangan tamu terhormat ni gaes".
"Wiih...siapa tuh?".
"Pasti semua udah pada tau tu. Cowok putih bening calon imam kuh itu. Hii Fahmi kelas XII IPA 1 selamat datang yaa,semoga betah sekolah di sini".
Seketika semua mata di tempat Fahmi berada memandangnya dengan tatapan yang bermacam macam. Ada yg senyum,masa bodo dan ada juga yg diam diam mengosip kan Fahmi. Dia hanya tersenyum tipis,mendengar celoteh Rifa dan Selia yang memberikan respon sedahsyat ini pada makhluk SMA Belahan Jiwa.
"Okey gaes berhubung waktu telah berlalu. Sebaiknya kita akhiri kegaje gajean kita pagi ini. Selamat belajar semoga sukses"
"Daaan...ini dia kata penutup kita di pagi yang ceria,selamat mendengarkan".
Rifa berdehem ringan menarik nafas panjang dan bersiap untuk membaca kan coretan karyanya.
"Ajari aku mengenal bahagia Mengukir tawa dari celah bibir yang beku Meronakan jenaka disetiap patah kata Meringankan beban atas karma Hanya karena tak mampu
Resah ini adalah kehendak bertemu Dalam jarak yang tak biasa Dalam waktu yang tak sama Dalam keinginan yang berbeda Aku seumpama dendang kehilangan syair Puisi kehilangan rima Amarah kehilangan suara
Dan menanti mu adalah pilihan berharga".
Fahmi mendengar kan dengan seksama. Ia cukup terhanyut terbawa suasana. Senyumannya merekah,ia tak menyangka bahwa puisi cewek yang katanya suka membuat onar itu justru sanggup membuat jantung Fahmi berdebar. Lebih kencang.
. . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
