Aku menghempaskan tubuhku dikasur. Disamping kasurku terdapat kasur Haechanㅡnama kecil Donghyuckㅡ dengan selimut bergambar mickey mouse yang berantakan, dan akan tetap kubiarkan seperti itu. Karena aku tak ingin merubah sesuatu hal pun yang berhubungan dengan dia.
Handuknya yang menggantung dibalik pintu kamar, sepatu futsalnya yang ia simpan di lemari pakaian karena tak ingin dipinjam olehku, atau sebatang cokelat yang belum habis dimakannya. Aku tak ingin merubahnya, atau menyentuhnya sekalipun. Aku akan tetap membiarkannya berada ditempat terakhir Haechan meletakkannya.
Aku benar-benar kehilangan Haechan.
Disaat aku sedang asik memutar kembali memoriku bersama Haechan, sesuatu menjilat jari kakiku.
Aku terduduk, dan mendapati kucing peliharaan Haechan tengah menggigit-gigit jari kakiku, mengajak bermain. Mungkin dia merasa kehilangan pemiliknya, karena akupun begitu.
Aku turun dari kasur dan duduk dilantai, membiarkan Mikey, nama kucingnya, bermain dengan kakiku.
Dulu saat masih ada Haechan, biasanya kami akan kontes; siapa yang paling lama menggendong Mikey, dialah pemenangnya. Tapi selalu saja Haechan yang menjadi pemenang, karena tiap kali aku menggendong Mikey, ia akan meminta turun dan berlari menghampiri Haechan.
Dan sekarang, meskipun sudah tak ada Haechan, Mikey tetap saja tak ingin digendong olehku. Ia malah berlari kearah nakas yang berada tak jauh disampingku, dan meloncat-loncat seperti ingin mengambil sesuatu.
Aku melihat benda apa yang diinginkan Mikey, dan ternyata ia berusaha mengambil kamera yang kudapat saat di pemakaman tadi.
Langsung saja kuambil kamera itu, dan Mikey langsung diam didepankuㅡlebih tepatnya memperhatikanku.
Aku menatap kamera itu, dan menyalakannya.
Aku mendekatkan mataku pada viewfinder, dan setelah kulihat ternyata kamera ini sangat jernih. Cukup bagus untuk modelnya yang sudah tua.
Dengan senang hati aku memotret beberapa benda di sekelilingku, seperti bangku atau tas Haechan.
Tetapi setelah kulihat hasilnya, fotonya selalu berwarna hitam putih.
"Apa ini kamera jaman dulu?" gumamku. Aku membidik beberapa benda lain, dan hasilnya tetap sama. Hitam putih.
"Meong.."
Mikey mengeong seraya menarik-narik celanaku.
"Apa? Kau ingin difoto?" tanyaku.
"Meong.."
Ah Mikey ingin difoto juga ternyata.
Aku mendekatkan kamera pada wajah mungilnya.
ckrek
Dengar segera aku melihat hasil fotonya, dan cukup membuatku terkejut.
Fotonya berwarna.
"Wow." ucapku terkagum-kagum.
Maka dengan semangat aku memotretnya dari berbagai sisi. Dan hasilnya, fotonya tetap berwarna.
Lagi-lagi aku terkagum.
Kamera ini unik.
Karena hari sudah mulai malam, aku meletakkan kembali kamera dinakas, dan membiarkan Mikey tidur di atas kasur Haechan. Tenang, Mikey kucing yang bersih. Dia tidak pernah poop sembarangan. Itu semua berkat Haechan. Bahkan Haechan pernah mengajari Mikey agar poop di kloset kamar mandi yang berujung Mikey tercemplung di kloset.
Mikey juga bukanlah kucing yang suka berkeliaran keluar rumah. Ia lebih senang bermain di dalam rumah, bermain denganku atau Haechan. Jika malam, ia akan tidur diatas kasur Haechan atau dibawah kasurku. Tidak pernah tidur diluar rumah. Kebiasaan Mikey adalah bermain, makan, tidur. Selalu seperti itu.
Ah, aku akan merawat Mikey sebaik mungkin. Haechan pasti akan senang.
Sinar matahari mulai menyinari kamarku. Aku membuka mata, dan melakukan sedikit perenggangan badan. Dan saat itu juga, aku mendengar teriakan mamaku dari depan rumah.
Aku dan papaku segera menghampirinya.
Dan kami menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Mikey tergeletak di depan pintu rumah dengan keadaan yang mengenaskan.
Darah dimana-mana, tubuh mungilnya hampir gepeng. Aku berasumsi dia terlindas mobil.
"Mikey..." mamaku mulai menangis. Mamaku memang sangat menyayangi Mikey, bahkan ia menganggap Mikey adalah anak ketiganya.
Hatiku teriris ketika mama mulai membungkus Mikey dengan kaos bekas papa dan menguburnya di pekarangan rumah.
Aku merasa gagal merawat Mikey. Aku merasa bersalah pada Haechan. Haechan pasti tak akan memaafkanku.
Minggu ini, aku telah kehilangan 2 anggota keluarga. Haechan dan Mikey. RIP.
KAMU SEDANG MEMBACA
cursed camera | lee taeyong✔
Fiksi Penggemar[bahasa] ❝one shot, and you will die.❞ inspired of 'Dead Still' movie. hr ; #73 in mystery/thriller [8/5/17] © 2017, gyuniverse cute cover credit to @grattecielle