Aku tidak minum kopi.
Tidak, aku tidak tahu caranya. Itu adalah hal yang tidak perlu kuketahui. Kopi yang kuseduh sama sekali tidak enak. Oleh karena, itu aku semakin tidak memahami kopi.Namun, aku tidak peduli. Apalagi rasa kopi sangat pahit, seperti obat saja. Aku sama sekali tidak ingin memahaminya, maupun mencoba terbiasa dengan kopi. Lagi pula, aku sama sekali tidak berniat untuk menikmati kopi.
Kenapa aku? Kenapa aku?
Hari ini, aku bertanya seperti itu lagi kepada diriku sendiri berulang kali.Kesendirian dan kesepian. Air mata dan kesedihan. Kenapa aku harus hanya mengetahui perasaan-perasaan yang membawa penderitaan pahit seperti itu?
Ada hal yang membuat sesuatu yang terasa pedih seperti sebuah operasi atau upacara pemakaman, menjadi tidak asing bagiku, tidak, bagi kita. Namun, hal-hal itu tidak mengajarkan tentang esensi dari sebuah penderitaan kepada kita. Penderitaan itu telah menjadi bagian dari diriku dengan sangat sempurna.
Rasa pahit kopi. Orang yang membuat kopi tidak akan tahu itu.
Hanya orang yang minum kopi yang tahu rasa pahit itu.Orang yang memiliki cangkang tidak akan tahu.
Tidak akan tahu tentang batu penderitaan yang keras.
Penderitaan itu meresap kedalam diriku secara perlahan.
Lalu, aku harus menahan hal itu.
Orang-orang mengatakan kalau itulah yang dinamakan dengan kenyataan.
Aku tidak bisa menerima kenyataan seperti itu.Kenapa aku? Kenapa aku?
Hari ini, aku bertanya agi kepada diriku sendiri.
Kenapa aku harus terbiasa dengan rasa kopi yang pahit.
Kenapa aku harus terbiasa dengan kenyataan yang pahit?
Sampai rasa pahit yang lama-lama terasa tidak asing ini berubah menjadi manis.Haruskah aku terus-menerus ditimpa oleh penderitaan seperti itu?
Aku tidak dapat menerimanya. Aku tidak dapat menerima kenyataan ini.Aku tidak minum kopi.
Aku juga tidak tahu cara membuat kopi dan kenapa orang-orang meminumnya.
Aku tidak tahu. Tidak akan tahu.Kim So Hyun dairy
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffe Time Love Time (Taecyeon & Kim So Hyun)
FanfictionPerjalanan cinta melalui secangkir kopi. Espresso mungkin pahit namun seiring berjalannya waktu kau akan menyukainya. Entah itu kapan aku yakin kau akan menyukainya. Dan ingat aku setiap kau meminum kopi. Satu sama lain tak mengetahui latar belakan...