Chapter One

11.6K 1.2K 162
                                    

Warning!

Walau di description sudah kuaktifkan Mature Content-nya, aku mau mengingatkan sekali lagi kalau fanfic ini mengandung konten dewasa seperti kekerasan, kata-kata kasar/umpatan, kata-kata vulgar. 

Buat yang tidak suka, silahkan tutup laman ini. Terimakasih ^^

.

.

.

.

.

Di dalam kamar di sebuah apartemen mewah, seorang gadis sedang duduk berkutat di hadapan sebuah laptop di atas kasurnya. Gadis itu tampak serius mengetikkan beberapa baris kata di layar monitor laptop miliknya untuk membalas pesan dari seseorang ber-nick name Scuba1686.

Scuba1686 adalah seorang pria yang mengaku berasal dari Dallas, USA. Pria ini menyewanya selama dua jam dengan memintanya untuk melakukan masturbasi di hadapan web cam, dengan memberikan bayaran sebesar 8 bitcoin atau setara dengan USD 16.640,24. Uang yang terbilang cukup banyak dengan hanya melakukan apa yang diperintahkan sang penyewa. 

"Is it enough? Your time is over," tulis ujar sang gadis

"Okay baby girl, it's enough. You're so fuckin' hot. I've sent the bitcoin to your wallet, you can check it now," ujar pria hidung belang itu.

"Thank you Mr. Can't wait to meet you again," balas gadis itu. 

Tanpa membuang banyak waktu, gadis itu pun langsung mengakses akun bitcoinnya. Sebuah seringai tersungging di wajahnya, USD 16.640,24 telah masuk ke kantongnya. 

Setelah itu, gadis itu segera me-log out akun-nya yang ber-ID Soul Polka di sebuah situs bernama ChatGigXXX: Adults Webcams, Live Sex, and Sex Chat dan menutup laman itu kemudian mengetikkan beberapa baris code panjang di sebuah laman berlayar hitam, mematikan VPN, dan menutup browser khusus yang ia gunakan. 

"Saatnya mandi, haaah, syukurlah penyewa kali ini tidak meminta yang aneh-aneh selain masturbasi," ujarnya berbicara sendiri. 

Sang gadis pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dan kemudian melangkah menuju kamar mandi sambil bersenandung kecil.

*****

"Jennie!" seru seorang gadis berambut hitam panjang.

Gadis yang dipanggil Jennie pun menoleh kearah sumber suara. Rupanya yang memanggilnya adalah Kim Jisoo, salah satu teman terdekatnya di kampus.

"Heh! Kemana kamu tadi? Bolos terus!" sembur Jennie.

Jisoo terkikik pelan.

"Aku telat bangun lagi. Oh iya, katanya Matdis ada tugas kelompok? Aku sekelompok sama siapa?" tanya Jisoo. Matdis adalah salah satu mata kuliah mereka, yakni singkatan dari Matematika Diskrit.

"Telat terus! Semalam kamu mengerjakan apa sih? Aku tidak tahu, tanya saja sama dosennya sana!" jawab Jennie dengan ketus.

"Haaa Jen-Jen kau galak sekali, semalam aku belajar sampai jam 2 dini hari untuk kuis hari ini. Kasihanilah sahabatmu yang tidak sepintar kamu ini Jen," rengek Jisoo.

Jennie menghela nafasnya. Kalau Jisoo sudah merengek seperti ini ia pasti susah menolak karena pada dasarnya Jennie memang orang yang berhati lembut.

"Kamu sekelompok denganku, Youngho, dan... Taeyong," ujar Jennie, dan saat menyebut nama Taeyong, Jennie sengaja menaikturunkan kedua alisnya dengan maksud menggoda Jisoo karena Jisoo telah lama menaruh perasaan pada pemuda itu.

Black Identity | Taeyong x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang