Chapter Seven

6.5K 1K 145
                                    

Jennie gelisah. Ia tidak bisa tidur setelah mendengar semua penjelasan Taeyong. Ia benar-benar tidak tenang saat ini. Masalahnya ia akan memata-matai sahabat dan temannya sendiri. Dan kemungkinan salah satu diantara Jisoo dan Youngho adalah psikopat, merupakan kenyataan yang paling membuatnya terpukul.

Hingga akhirnya, setelah sekitar kurang lebih setengah jam lamanya Jennie memikirkan Jisoo dan Youngho, di tengah keadaannya yang masih kalut dan gelisah, Jennie pun jatuh tertidur.

*****

"Jangaaan! Ayah ampun!" terdengar jeritan anak perempuan dari dalam kamar.

"DIAM! Kubilang diam atau kau kusiksa!" hardik seorang lelaki dewasa yang terlihat mengikat kedua tangan seorang gadis kecil berusia sekitar 11 tahun ke kepala ranjang.

Setiap kali gadis kecil itu memberontak, sepotong kayu siap memukuli tubuh ringkihnya yang sudah dipenuhi lebam.

"Huuhhuu..huuu.. huuu.. jangan.." tangis gadis kecil itu bersamaan dengan pria dewasa itu yang membuka paksa seluruh pakaiannya dan mulai memperkosanya dengan brutal.

Sementara itu di dalam sebuah lemari di kamar itu, bersembunyilah gadis kecil lainnya yang mengintip dari dalam celah lemari itu. Tak berbeda dengan gadis kecil sebelumnya, tubuh gadis itupun dipenuhi luka dan lebam.

Dengan tubuh gemetar, gadis kecil yang bersembunyi itu pun menangis pelan sambil melihat perbuatan tak bermoral pria dewasa itu. Gadis yang sedang bersembunyi itu tahu, hanya tinggal menunggu waktu hingga saatnya tiba gilirannya yang akan dimangsa oleh pria bejad itu. Namun tubuhnya seakan tak bisa bergerak. Ia tak bisa pergi kabur. Lebih tepatnya ia tak mau pergi sendiri. Ia tak mungkin meninggalkan kakak yang disayanginya di dalam penjara ini sendirian bersama dengan pria jahanam itu.

"Unnie..huuhuu.. huuhuu," tangis gadis kecil yang sedang bersembunyi itu.

*****

"AAAHHH!!!" teriak Jennie dalam tidurnya.

"Tidaak Ayah jangaan! Ampuuuun!" teriak Jennie lagi sambil menangis.

Taeyong yang saat itu sedang tidur mendadak terbangun dan terkejut melihat Jennie yang histeris dan mengigau dalam tidurnya. Otomatis Taeyong pun langsung berlari menuju ranjang dan membangunkan Jennie.

"Jennie! Bangun! Kau kenapa?!" seru Taeyong.

"Jangaan!! Lepaskan akuu!"

"Jennie!! Ini aku Taeyong!!" seru Taeyong sambil mengguncang tubuh Jennie keras-keras.

Jennie akhirnya berhenti mengigau dan membuka matanya seketika. Nafasnya tak beraturan, tubuhnya bergetar dan bersimbah keringat.

"Haah.. haah.. a-aku..tolong.." kata Jennie dengan suara bergetar. Dan seketika gadis itu pun menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Jennie.." panggil Taeyong berusaha menenangkan namun Jennie tak kunjung berhenti menangis.

Tak kuasa melihat Jennie-nya menangis ketakutan, Taeyong lantas memeluk Jennie erat-erat bermaksud ingin menenangkan dan memberi perlindungan pada gadis itu.

"Jennie, tenanglah ini aku Taeyong. Berhentilah menangis.." kata Taeyong berusaha menenangkan Jennie.

Saat ini Taeyong memposisikan dirinya berbaring di samping Jennie dengan tangan kanannya ia gunakan untuk merengkuh kepala gadis itu ke dalam dekapannya.

"Aku takut.." kata Jennie sambil masih mengisak.

"Takut kenapa? Ada aku disini, apa yang membuatmu takut? Ceritakanlah," kata Taeyong sambil mengusap lembut kepala Jennie.

Black Identity | Taeyong x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang