Seorang anak laki-laki tampak menuruni tangga satu persatu dengan seragam yang menempel pada tubuhnya disertai atribut-atribut lengkap menghiasi seragam putih agar terlihat sempurna.
Ia menuju meja makan untuk memakan sepotong roti serta meminum habis susu yang telah disiapkan oleh Mamanya.
"Ali langsung berangkat ya Ma, takut telat," pamit Ali telihat buru-buru serta mencium punggung tangan mamanya dan tak lupa keningnya. Sang Mama hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anaknya yang terlihat sangat buru-buru.
"Dasar bucin!" Gerutu Fany sambil terkekeh.
"Pulang jangan mampir-mampir Li, langsung pulang!" teriak Fany mengingatkan anaknya yang hanya dibalas "Iya," oleh Ali. Lantas Fany memanggil seorang ART untuk membersihkan meja makan. Fany pun segera berlalu pergi menuju kamar karena Ia harus mengurus beberapa pekerjaan.
Sementara itu kini Ali sudah sampai di depan rumah kekasihnya.
Prilly yang masih sarapan mendengar suara mobil berhenti, langsung saja Ia berhenti sarapan dan segera pamit kepada orang tuanya.
"Prilly pergi sekolah dulu ya Ma, Pa. Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam.." jawab Rina dan Heri bersamaan.
Ali menunggu sebentar di dalam mobil hingga tak lama muncul seorang gadis mungil nan cantik menghampiri mobil Ali. Ia langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan samping pengemudi.
"Pagi Sayang," sapa Ali lembut sambil mengelus pipi gadisnya yang terpejam begitu dirinya mendapat sentuhan lembut dari Ali.
"Pagi juga Honey," balas Prilly tersenyum manis dan memberikan kecupan singkat dipipi Ali. Ah benar-benar anak remaja yang sedang bahagianya merasakan jatuh cinta.
Ali langsung melajukan mobilnya menuju sekolah dengan kecepatan sedang menembus padatnya ibu kota yang nampak padat saat pagi hari. Orang kantoran dan juga murid sekolah, mereka semua keluar dijam yang sama hingga menimbulkan padatnya lalu lintas.
Setelah hampir dua puluh menit di perjalanan, kini Ali dan Prilly sudah sampai di parkiran sekolah. Keduanya keluar dari dalam mobil dan menyusuri lorong untuk menuju ke kelasnya masing-masing hingga akhirnya mereka berpisah di anak tangga paling bawah, Ali menuju 12 IPS 2 yang berada di lantai 2 serta Prilly menuju 12 IPA 4 yang berada di lantai dasar.
Hingga bel berbunyi dan siswa siswi masuk ke dalam kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
•2•
Bel tanda istirahat telah berbunyi, Prilly dan Laras langsung menuju kantin karena perut mereka sudah keroncongan minta segera diberi asupan. Sesampainya di kantin Prilly mengedarkan pandangannya yang tertuju pada laki-laki yang duduk tak sendirian melainkan berdua, siapa lagi jika bukan kekasihnya.
Dengan semangat gadis itu langsung menarik tangan Laras agar mengikutinya dan menghampiri kekasihnya.
"Lo mau pesen apa Prill? Biar gue pesenin," tanya Laras saat mereka sudah duduk. Prilly mengalihkan tatapannya menuju pedagang yang berjualan di area kantin.
"Biar gue aja yang pesen Ras. Kamu mau apa? Lo mau apa Ras? Sekalian gue pesenin." Ucap Ali sambil mengelus punggung tangan Prilly.
"Aku Batagor aja deh sayang, minumnya es teh manis ya," jawab Prilly yang langsung dijawab anggukan oleh Ali.
"Punya gue samain kayak Prilly aja, Nat." Ali hanya mengangguk singkat dan berlalu pergi. Tak lama Ali sudah kembali membawa pesanan keduanya.
"Honey..." panggil Prilly dengan nada manja yang membuat Ali gemas hingga mengacak rambut Prilly pelan namun membuat rambutnya sedikit berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remote Control
Fanfiction"Karena emang cuma kamu yang bisa control diri dan hidup aku, Prill!" "Tapi harusnya kamu bisa control diri dan juga hidup kamu tanpa aku, Li!" Cover by @sahabatwinstories_