Our Dorm

97 5 2
                                    

Semenjak kejadian jaebum memeluk dahyun pada waktu itu, suasana di dorm sementara artis-artis jyp sangat tidak menyenangkan. Setiap ada member yang bertemu mereka hanya saling menundukkan kepala lalu pergi. Padahal biasanya mereka akan saling bertegur sapa dan bercanda. Tidak hanya member antar grub, member 1 grub pun juga hampir sama. Bahkan kini mereka seperti punya kehidupan sendiri-sendiri, hanya pada saat tiba waktu makan mereka akan berkumpul.

"Min kau tak makan.?" tanya momo pada mina.

"Ah nanti saja mo, percuma saja jika makan sekarang suasana disini sedang berubah. Paling dimeja makan nanti kita cuman makan terus balik lagi kesini. Aku kangen suasana saat semuanya akrab mo" jawab mina.

"Bukan hanya kau yang merindukan akan hal itu min. Aku juga, aku rindu akan semuanya min. Namun apa daya bahkan sekarang kita berbicara dengan sesama member twice saja canggung. Lama-kelamaan seperti ada dinding yang membuat jarak antara kita semua min" ucap momo lagi. Mina tak habis pikir, bahkan momo yang biasanya hanya berdiam diri tiba-tiba tadi seperti orang sangat putus asa akan hal ini.

"Aku sudah mengira ini semua mo, semenjak jyp menyuruh kita untuk pindah ke dorm ini bersama para member got7 aku berfikir pasti bakal ada banyak masalah yang terjadi. Aku sendiri paham banyak member twice dan got7 yang terlibat cinta lokasi karena sudah lama dalam satu agensi" jawab mina lagi.

"Sudahlah min, aku berharap semuanya akan segera kembali normal. Ayo makan sekarang daripada sakit nantinya" ajak momo lagi pada mina.

"Ah, baiklah tunggu sebentar kita ajak sana sekalian saja" ucap mina yang pergi membangunkan sana yang sedang tertidur di kamarnya.

"San bangun san, ayo kita makan" ucap mina mencoba membangunkan sana.

"Ah aku masih kenyang min, nanti saja agak sorean ya" jawab sana singkat lalu kembali tertidur.

"Ah baiklah san aku duluan ya" ucap mina sambil meninggalkan kamar tersebut dan pergi mencari makan bersama momo.

Tak hanya di bagian dorm twice saja yang terjadi masalah tersebut. Namun kejadian di dorm got7 jauh lebih panas.

"Yak apa yang kau lakukan hyung, aku menyimpannya untuk seseorang" ucap bambam ketika tahu makanannya di makan oleh jackson.

"Diamlah, aku lapar nanyi kau beli lagi saja. Lagian hari ini jatahmu memasak" jawab jackson cuek.

Bambam yang marah akan hal itu pergi keluar dari dorm dan pergi entah kemana.

"Ada apa ini pagi-pagi sudah ribut" ucap mark yang tiba-tiba keluar dari kamarnya karena mendengar banyak keributan di luar.

"Diamlah mark aku hanya ingin makan saja, tapi bocah itu menggangguku" jawab jackson

"Ku kira ada apa, lebih baik aku tidur lagi" ucap mark kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Hah bisakah kalian diam, aku mencoba untuk membaca sesuatu" teriak jinyoung dari dalam kamarnya.

Beginilah suasana sehari-hari di dorm got7, antar member sudah tak saling sapa. Mereka hanya akan berteriak jika membutuhkan sesuatu disana. Bahkan jaebum yang biasanya bisa sangat mengendalikan mereka sekarang ikut terbawa arus.

"Yak hyung kenapa semuanya jadi seperti ini" ucap youngjae sembari mengacak acak rambutnya.

"Entahlah, biarkan saja mereka aku sudah lelah akan semua hal ini. Percuma saja jika kita hanya mengingatkan mereka, mereka tak akan mendengarkan kita" jawab jaebum sembari membolak balikan buku yang ada dihadapannya.

"Ah sebentar hyung aku akan cari makanan dulu, kau ingin kubawakan apa.?" ucap youngjae seraya beranjak dari kasurnya.

"Terserah saja, terima kasih. Maaf jika aku juga ikut cuek padamu" ucap jaebum sambil berbalik menghadap youngjae.

"Ah tenang saja hyung, sudah ya aku pergi dulu" ucapnya sambil meninggalkan kamar dan pergi mencari makanan.

"Hmm kemana ya, tadi di dorm tak ada makanan sedikitpun. Ya sudahlah aku cari makan di luar saja" ucap youngjae dalam hatinya.

Saat sedang asik-asiknya berjalan tiba-tiba ada suara yang memangggil youngjae.

"Oppa, tolong oppa" ucap seorang wanita yang menutupi wajahnya.

"Ah ada apa ya.?" tanya youngjae pada gadis itu. Namun saat younjae berbalik menghadap gadis itu ada seseorang yang memukul kepalanya dan membuatnya pingsan.

"Hmm ternyata benar jika dia gampang sekali dibohongi seperti ini" ucap gadis yang memakai penutup muka tersebut.

"Hahaha, ternyata ada gunanya juga kita membuat mereka terpecah belah, sudahlah bawa dia kita sudah ditunggu di markas untuk melakukan sesuatu disana. Tadi aku dapat kabar grub satunya sudah mendapatkan korbannya bahkan ada lebihan korban disana" ucap pria yang berada di samping gadis tersebut sembari membawa sebalok kayu. Tak lama kemudian ada sebuah mobil yang menjemput mereka dan pergi ke arah perbatasan dengan korea utara.

Fantastic FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang