Dorm JYP
Sebuah keributan sedang terjadi di dorm sementara jyp karena chaeyoung tiba-tiba menghilang sejak kemarin.
"Bam apa kau benar-benar tak tahu kemana chaeyoung.?" tanya jihyo pada bambam.
"Aku tak tahu, ketika ia selesai mengobatiku ia pergi" jawab bambam singkat sembari mengacak acak rambutnya.
"Apa nomornya sudah bisa dihubungi.?" tanya jinyoung.
"Belum hyung, tadi aku dan beberapa member twice sudah berusaha menghubunginya" jawab bambam lagi.
"Argh belum kita temukan youngjae sekarang adalagi member yang hilang, apa yang sebenarnya komplotan itu inginkan" ucap jaebum.
"Tenanglah bum, aku tau kau begitu tertekan karena kau lah yang diberi amanat oleh jyp untuk melindungi kami karena kau leader got7 kan. Tapi tolonglah jangan terlalu difikir dengan emosi, kami semua juga akan membantumu" ucap mark sembari mengelus punggung jaebum.
"Ah iya mark aku paham, tapi argh" teriak jaebum lagi.
"Tolong tenangkan dia" ucap nayeon pada jihyo yang ada disampingnya.
"Hmm tapi" belum sempat jihyo berbicara jari telunjuk nayeon sudah ada di depan mulutnya.
"Sudahlah tak apa, aku yakin hanya engkau yang bisa membantunya saat ini. Jika kau tak mau membantunya sebagi jihyo karena takut perasaan itu akan tumbuh lagi, bantulah ia sebagi leader dari twice" ucap nayeon lagi. Memang meskipun nayeon bukan leader di twice, umurnya yang paling tua dan sikapnya yang sedikit lebih dewasa membuatnya dihormati oleh member yang lain. Jihyo pun hanya mengangguk pelan dan menuruti apa yang dibilang oleh nayeon.
"Oppa ikutlah bersamaku sebentar" ucap jihyo sembari menarik tangan jaebum. Member got7 yang akan mengehntikan hal tersebut membatalkan niatnya karena melihat kode dari nayeon. Mereka tahu bahwa mungkin saat ini yang bisa menenangkan jaebum hanyalah jihyo seorang.
Namun semua ini memang sudah seperti apa yang pria itu inginkan. Ia akan menyelamatkan jihyo dari penculikan masal yang akan terjadi pada mereka. Kemarin malam seseorang telah menelfonnya dan memberikan rencana baru yang akan mereka kerjakan.
Flashback on
Jaebum yang saat itu sedang berada di belakang dorm untuk bertemu dengan seo jang-hoon untuk menyerahkan chaeyoung.
"Hmm tak kusangka selera dari ho-dong adalah gadis kecil seperti ini" ucap jang-hoon sembari menggendong tubuh mungil chaeyoung yang hanya memakai pakaian dalamnya saja.
"Hahaha, meskipun mungil aku bisa memastikan bahwa ia bisa memuaskan kalian" ucap jaebum dengan tawanya yang licik.
"Kau memang picik bum, tak kusangka orang sepertimu memiliki otak kriminal yang begitu kejam" ucap jang-hoon lagi.
"Kau benar hyung, banyak sekali orang yang tertipu dengan wajahku ini, mereka bilang wajahku adalah wajah yang penuh dengan kewibawaan" ucap jaebum lagi.
"Hahaha mereka terlalu naif bum, yasudah aku mau mengantarkan pesanan ini dulu kurasa ho-dong sudah tak tahan untuk memakainya malam ini" ucap jang-hoon seraya memasukan chaeyoung ke dalam mobil dan pergi dari tempat tersebut.
Kring, kring, kring
Tiba-tiba suara handphone jaebum berbunyi dan ternyata adalah kang ho-ding yang menelfonnya.
"Yah ada apa hyung, gadismu baru saja ku kirimkan" ucap jaebum sembari mulai menghisap lintingan rokoknya.
"Hahah ya aku tau itu bum, terima kasih" ucap ho-dong dari ujung telfon sana.
"Lalu untuk apa orang sepertimu menelfonku malam-malam begini hyung, aku yakin jika bukan karena hal bisnis kau tak akan menelfonku semalam ini" tanya jaebum.
"Hahaha santai dulu bum, aku memang menelfonmu untuk memberitahukan misi terbaru kita" jawab ho-dong dari ujung sana.
"Hmm apa itu.?" tanya jaebum lagi.
"Besok aku akan menyerang dorm sementaramu dan mengambil semua gadis yang ada di sana" ucap ho-dong lagi.
"Namun kau punya satu kesempatan, bawalah gadis dan orang-orang yang kau selamatkan ke balkon atap, aku akan menyuruh anak buahku untuk tak menyerang kalian yang berada di balkon" lanju ho-dong.
"Hmm baiklah, besok aku akan pergi ke balkon" jawab jaebum singkat.
"Hahaha baiklah bum, senang berbisnis denganmu, setelah ini kau bisa bebas terima kasih telah membantuku selama ini" ucap ho-dong sebelum menutup telfonnya.
Tak lama kemudian ho-dong mengirimkan gambar youngjae yang sedang berhubungan dengan yuju.
"Ah rupanya dia menikmati sesuatu disana ya" uca jaebum dalam hati dan kembali masuk ke dalam dorm nya.
Flashback off
"Oppa dengarkan aku" ucap jihyo yang mendapati jaebum sedang melamun daritadi.
"Oppa tolonglah sekali ini saja dengarkan aku" ucap jihyo lagi, namun percuma saja jaebum hanya mematung disana dan seperti memikirkan sesuatu. 5 menit mereka disana dan tak satupun kata yang muncul dari kedua orang tersebut. Namun tiba-tiba suara ledakan dan tembakan dari dalam dorm membuyarkan lamunan mereka berdua.
"Oppa ada ledakan di dalam, kita harus menolong mereka" ucap jihyo sambil berlari menuju ke dalam dorm.
Namun jaebum mencegahnya dan langsung menindihnya. "Maafkan aku hyo, ini semua salahku, jika saja aku tak gila akan uang" jaebum mulai menitikkan air matanya.
"Apa maksudmu, hmmpppp" belum selesai jihyo menyelesaikan kata-katanya jaebum langsung mencium bibirnya dan menyuntikkan sesuatu ke leher jihyo.
"Hmmph, hmmph" lama-lama badan jihyo menjadi lemas dan akhirnya ia pingsan.
"Hmm, maafkan aku hyo tapi aku benar-benar ingin sekali akan tubuhmu" ucap jaebum sembari mengeluarkan pisau lipat kecil dari sakunya dan mulai merobek-robek pakaian jihyo hingga tak ada satupun benang yang tersisa di atas tubuhnya. Bagai singa yang sedang kelaparan di siang hari, jaebum langsung menyerang tubuh bugil jihyo dengan hasrat yang sangat tinggi. Yang ia fikirkan sekarang hanyalah bersenang senang dengan tubuh jihyo saja, bahkan suara tembakan dan teriakan dari dalam dorm tak di hiraukannya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four
Mystery / Thriller"Baik dibalas Baik, Jahat dibalas Jahat, sekarang rasakan apa yang kalian perbuat padaku dulu" Someone who brokenhearted "teman tak akan menhianati sahabatnya hanya untuk demi seorang wanita meski ia sangat mencintainya" anonymous Cast: Twice (Main...