Chapter 3

1.9K 59 2
                                    

“Ya!! Apa yang akan kau lakukan?!”

Orang itu tidak lain adalah Luhan, namja itu sendiri tidak menjawab. Setelah menyalakan keran air,ia lalu membasuh tangan Angel di air yang mengalir hingga bersih dari sabun sepenuhnya.

Auww!!

“Kalau sakit kenapa tidak berhenti?! Babo~ya?!” Ucap Luhan seraya menatap Angel tajam.

“Mwohaneun geoya?! Sakit apa?! Nan gwencana!!” Kata Angel berbohong.

“Hm?! Keurae? Kalau begini..?” Tanya Luhan yang tiba-tiba saja kembali membasuh tangan Angel di air yang mengalir membuat gadis itu sontak memekik kesakitan.  

Akkh!

Angel lalu menarik tangannya dari genggaman pemuda itu dan menatapnya kesal.

“Keurae!! Jariku memang sakit! Puas?!!” Angel akhirnya mengakuinya. “Keundae..aku tidak akan berhenti. Aku tidak mungkin meninggalkan piring-piring ini berserakan seperti saat ini. Lagipula aku sudah berjanji pada Gaeun ahjumma bahwa aku akan menggantikannya.” Jelasnya. Untuk beberapa saat keduanya saling menatap tajam sampai akhirnya saat Angel kembali ingin melanjutkan pekerjaannya, Luhan tiba-tiba saja menghalanginya membuat Angel kesal seketika.

“Neo jinjja waegu..” Ucapan Angel mendadak terhenti saat melihat Luhan yang kini mengambil sepasang sarung tangan pencuci piring dari dalam kotak yang teerdapat tidak jauh dari sana kemudian mulai mencuci piring dihadapannya satu per satu. Hal ini tentu saja mengejutkan Angel, gadis itu sebelumnya tidak pernah berpikir mencari sarung tangan dan lagi ia sama sekali tidak menyangka kalau Luhan ternyata mau menggantikan pekerjaannya.

Tidak butuh waktu lama bagi pemuda itu untuk menyelesaikannya. Piring-piring dan perlatan makan lainnya kini tersusun rapi di rak dan Luhan pun langsung beranjak pergi dari sana.

“Gomawo..” Ucapan Angel menghentikan langkahnya. Detik berikutnya ia berbalik ke belakang dan menatap yeoja itu datar.

“Kau tau? Sejauh ini yang aku tau kekuranganmu ada 2. Pertama keras kepala, dan kedua..bodoh. Ck..ck..semoga saja tidak ada yang lebih buruk lagi..” Ucap Luhan kemudian berjalan meninggalkan Angel yang kini menatapnya kesal.

“Mwo?! Ya!!” Seru Angel namun sama sekali tidak dipedulikan oleh Luhan. “Issh~geu namja! Padahal aku sudah baik-baik ingin mengatakan ‘Terima kasih. Tapi dia malah..?!” Angel menghembuskan nafasnya keras. Sejujurnya walaupun kesal, namun ia juga harus mengakui senang dan berterima kasih pada Luhan. Pemuda itu telah membantunya. Sepertinya ia mulai yakin dengan apa yang dikatakan Gaeun ahjumma. Tentang mereka yang sebenarnya baik.

Gomawo..Luhan~si.

 ♥:♥:

Ini adalah hari kedua Angel tinggal di rumah itu. Gadis itu baru saja selesai mandi dan berniat membereskan meja makan sampai kegiatannya terhenti saat melihat Gaeun Ahjumma.

“Ahjumma! Kau mau kemana?” Tanyanya heran seraya memandangi Gaeun Ahjumma yang kelihatannya ingin pergi ke suatu tempat.

Gaeun Ahjumma menoleh kearahnya. “Barusan tuan Luhan menelpon dan meminta agar seseorang membawakan tugas miliknya ini ke kampus. Karna ia lupa membawanya tadi pagi.”  Tuturnya.

“Ahjumma~bukankah kau masih sakit?! Biar aku saja yang membawakan itu untuknya. Kau istirahat saja dirumah.” Kata Angel tiba-tiba.

“Mwo?! Ah~keundae..” Gaeun Ahjumma baru saja berniat menolaknya namun kemudian mengurungkannya saat melihat tatapan Angel. Tatapan yang sama seperti saat ia berusaha menolak permintaan gadis itu untuk menggantikannya mencuci piring semalam. Ia hanya dapat menghembuskan nafasnya pelan.

ANGEL (EXO's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang