Chapter 4

1.9K 63 16
                                    

Angel masih memandangi Kai yang sedang asik menikmati makanan dihadapannya. Ia heran, bisa-bisanya namja ini masih makan dengan tenang setelah apa yang terjadi?.

“Wae? Kau tidak makan?” Tanya Kai saat menyadari Angel yang sama sekali belum menyentuh makanan dihadapannya.

“Mwo?! Neo jinjja..kau pikir aku bisa makan dengan tenang sepertimu setelah apa yang terjadi tadi?! Kau mengatakan bahwa aku ini yeojamu?”

“Waeyo?! Kau ini kan memang yeojachinguku.” Jawab Kai santai sambil terus menikmati makanannya, membuat emosi Angel langsung meledak hingga akhirnya berdiri dari kursinya.

“YA!!!!” Teriak Angel kesal membuat Kai langsung menghentikan aktifitasnya. Detik berikutnya gadis itu berubah terkejut saat menyadari sesuatu. Hampir seluruh mata tak terkecuali Kai kini memandang kearahnya. Angel yang merasa tidak enak perlahan kembali duduk ditempatnya.

“Makanlah dulu..” Kata Kai lalu melanjutkan kegiatannya.

“Aku tidak lapar.” Tepat setelah mengatakan itu perut Angel tiba-tiba saja berbunyi.

Kruukk~

“Aissh~jinjja..” Gumamnya pelan. Sejak tadi pagi Angel sebenarnya belum pernah makan sekalipun. Gadis itu berpikir sejenak seraya memandang makanan dihadapannya, detik kemudian ia akhirnya mulai juga memakannya. Kai sendiri hanya tertawa kecil menyaksikannya.

“Jangan ketawa!” Ucap Angel tiba-tiba membuat tawa Kai langsung terhenti kemudian berdehem pelan.

“Ehem..mianhae.” Kata Kai seraya tersenyum.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Mereka akhirnya selesai makan dan Kai baru saja berniat menyalakan mobil sampai tiba-tiba merintih pelan. Akkh!

“Waegurae?!” Tanya Angel khawatir

“Ani~mungkin karna terlambat makan makanya maag ku jadi terasa sedikit sakit. Gwencana~kkaja!” Kata Kai santai dan berniat menyalakan mobil sampai Angel menahannya.

“Neo miceosso?!” Tanya Angel seakan tak percaya lalu memandang ke sekeliling. “Tunggu disini dan jangan kemana-mana!” Detik berikutnya gadis itu lalu keluar dari mobil dan berlari kearah mini market yang letaknya tak jauh dari sana.

Tidak lama kemudian Angel pun kembali dengan membawa sebuah obat maag di tangannya. “Ini..” Katanya seraya menyodorkan obat tersebut pada Kai namun akhirnya menyadari sesuatu. Karna terlalu terburu-buru ia bahkan sampai lupa untuk membeli air minum. “Ah~jinjja! Kenapa sampai lupa membeli minum sih! Chankanman! Aku akan pergi membelinya!” Katanya yang kembali berniat keluar mobil namun Kai dengan sigap menahannya.

“Dwaesso, sepertinya aku ingat ada air minum dibelakang tempat dudukmu.” Tutur Kai.

“Jeongmal? Chankam~biar aku yang ambil..” Angel lalu berbalik ke belakang dan mencoba mengambilnya namun ia tidak dapat meraihnya. Tiba-tiba saja Kai ikut bergerak mencoba mengambilnya.

“Aku sudah dap..” Ucapan Kai mendadak terhenti saat mendapati wajahnya dan Angel yang kini begitu dekat.

DEG!

Keduanya kini sama-sama terdiam. Sesaat mereka saling menatap satu sama lain hingga akhirnya Angel yang lebih dulu sadar langsung menarik tubuhnya lalu kembali bersandar di tempat duduknya. Kai yang akhirnya ikut menyadarinya malah tertawa membuat Angel memandangnya.

“Mwoya..? Kenapa malah tertawa?” Tanya Angel bingung.

“Memangnya kenapa?! Kalau aku diam, yang ada kita berdua pasti akan canggung setelah apa yang terjadi barusan.” Jawaban Kai sedikit membuat Angel terkejut. Benar juga? Kalau saja tadi Kai tidak mendadak tertawa, ia pasti tidak akan berani bertanya. Dan yang ada mereka pasti akan terdiam selama perjalanan. Gadis itu lalu memandang Kai yang sedang meminum obatnya lalu tersenyum.

ANGEL (EXO's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang