Prolog

1.9K 165 15
                                    

Kuroko no Basketball x Natsume Yuujinchou crossover

EYES

Akashi Seijuurou x Natsume Takashi

  Genre: spiritual, romance | A commissioned fanfiction for Maggieany Subandi.   

Art cover by Ayaka

Kuroko no Basketball adalah karya asli Fujimaki Tadatoshi-sensei, dan Natsume Yuujinchou adalah milik Midorikawa Yuki-sensei. Penulis menggunakan dasar dari kedua manga (dan anime) untuk menyesuaikan plot. Versi cetak dari cerita ini menjadi hak milik Maggieany Subandi. 

||

Yang perlu diketahui pembaca ketika membaca cerita ini adalah:

-Cerita ini menggunakan latar waktu setelah Rakuzan Arc. Anggota Kisedai saat ini sudah berada di kelas 2 SMA. 

-Natsume Yuujinchou menggunakan latar tempat daerah kecil di area Shinjuku (setelah googling cukup lama). 

-Nyanko-sensei hanya digunakan sebagai sebutan. Untuk karakter sendiri, penulis menggunakan nama aslinya--Madara.

-Karakter Akashi di sini terinspirasi dari ff Kill Me, Heal Me karya sorahime345 (cek karyanya di fanfiction.net)

-Akan ada tambahan karakter--bisa dibilang OC, untuk kepentingan cerita: Sawamura Katana. 

.

.

EYES

.

.

Dunia ini penuh dengan berbagai macam perspektif. Tidakkah kalian juga pernah memikirkan hal serupa?

Dibutuhkan lebih dari sepasang mata untuk mengetahui makna dari dunia yang sebenarnya. Ketika kau melihat kelamnya hidup, temanmu bisa saja mematahkan argumen itu dan memaparkan jutaan bukti bahwa apa yang dia lihat adalah warna putih bersih. Ketika kau melabeli suatu kejadian sebagai hal yang keliru, orang lain belum tentu berpikir demikian.

Sekali lagi, semuanya adalah pengaruh dari mata yang berbeda, dan bagaimana otak memprosesnya.

Sedikit ilustrasi, ada kalanya kau merasa bahwa seisi dunia adalah sahabatmu. Pikirmu, setiap sudutnya sudah kauketahui. Kau merasa bahwa teori bumi bulat adalah sesuatu yang paten dan tidak terbantahkan.

Nyatanya?

Muncul perbantahan dari sana-sini. Mereka membentuk satu pandangan baru bahwa bumi—sejatinya—tercipta datar. Semua teori yang sudah ada diputarbalikkan.

Di sisi lain, kubu penganut-bumi-datar berusaha mempertahankan apa yang mereka percayai. Ini hanya contoh sederhana dari bagaimana dua perspektif yang berbeda saja bisa menimbulkan konflik sebegini besar.

Karena itu, aku merasa bahwa mata adalah sesuatu yang mengagumkan. Bagaimana ia bisa menangkap objek seluas dunia dengan bola sekecil kelereng, bagaimana ia bisa melihat satu objek dengan jutaan makna—

Dibandingkan teori apapun di dunia, aku jauh lebih menyukai fakta dimana mata memiliki kekuatan gaib sedemikian rupa.

Tapi semengerikan itu pulalah dia. Hanya dengan sepasang mata kau bisa memaksa orang lain untuk tunduk. Membujuk orang. Mendeteksi kejujuran. Menjadi media hipnotis. Menjadi sumber ketakutan orang-orang hanya dengan melihat objeknya—iluminati adalah salah satu contoh nyata.

Bahkan, kemungkinan terburuknya, ia bisa membunuh orang hanya dengan sekali tatap. Tahu kisah Medusa, kan?

Sekarang kita berpikir sedikit lebih luas. Apa kalian juga percaya kalau mata memiliki kekuatan yang lebih besar dari itu? Kekuatan yang—selama ini—tidak pernah terpikirkan oleh manusia awam?

Untuk memahaminya, kalian perlu menjadi seorang penjelajah. Terbang dari satu tempat ke tempat yang lain, mempelajari seberapa kuatnya sepasang mata itu. Betapa vitalnya fungsi organ yang satu ini untuk memvisualisasikan segala sesuatu.

Biar kuberitahu satu rahasia: dari sudut terstrategis dunia—di sini—kalian bisa melihat apapun yang kalian inginkan. Lihat, aku bisa menonton orang-orang tidak berguna yang saling menabrak dengan latar bencana alam (lihat ekspresi panik mereka? Lucu, ya), atau dua pasang sejoli yang sedang bercengkerama sambil minum teh. Hanya dengan melihatnya kau bisa memancing berbagai emosi. Perasaan rindu bertemu dengan orang tercintamu, atau malah cemburu—karena kau belum memiliki sosok itu dalam hidup?

Oke. Aku hanya bercanda. Jangan marah begitu.

Nah, lihat. Kau bisa melihatnya dengan jelas? Ada dua orang—laki-laki kedua-duanya—yang terpisah jarak. Kedua anak itulah yang akhir-akhir ini menjadi sorotan perhatianku. Barangkali mereka juga tidak saling mengenal.

Atau belum.

Kalau boleh terus terang, aku kurang menyukai mereka.

Kenapa, katamu?

Sederhana. Mereka sudah menyalahi aturan manusia. Walau bisa kubilang, itu bukan salah mereka.

Yang satu mampu menembus dimensi lain—kautahu, dunia penuh dedemit dan semacamnya.

Satunya mampu 'melihat' masa depan. Tidak benar-benar melihat masa depan secara harfiah, namun indra pengelihatannya sangat kuat. Kelewat kuat, malah.

Bukannya kedua kemampuan itu sangat tidak wajar untuk manusia pada umumnya?

Jadi aku berpikir—bagaimana kalau keduanya disatukan? Permainan seperti apa yang akan terbentuk jika mereka bertemu?

Manusia adalah pribadi yang unik, kan? Menyebalkan, tapi juga menarik untuk ditonton. Bisa dibilang, aku hidup dari menikmati keunikan-keunikan mereka. Dan bisa dibilang, kalian juga termasuk ke dalamnya—manusia-manusia bodoh penuh manipulasi—tapi tenang, aku tidak berniat mencelakakan kalian. Setidaknya, bukan sekarang.

Jadi duduklah di sini. Aku sudah menyiapkan tempat istimewa bagi kalian, dan lihatlah bagaimana kedua orang itu—sepasang manusia kesepian—bisa bersatu.

Tunggulah di sini sambil menonton. Jangan coba-coba merusak tatanan apapun yang sekiranya bisa mengubah kisah mereka berdua. Aku akan segera kembali.  

[COMMISSION] Eyes [Akashi x Natsume]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang