2. Dendam yang (akan) terbalas.

201 28 2
                                    

Pagi ini (Namakamu) menceritakan semua kejadian semalam karena terpaksa. Salsha dan Steffi memaksanya untuk menceritakan mau tak mau gadis itu menurutinya.

Sekarang, tawa Salsha dan Steffi terdengar begitu jelas, hal ini yang buat (Namakamu) malas ngeceritain sama mereka berdua, responnya ngetawain mulu. Temennya kesel malah di ketawain. Emang temen terbaik sepanjang jalan kenangan ini mah!

"Tuh kan kalian ngetawain gue, males deh!" sinis (Namakamu).

Tawa Salsha dan Steffi belum juga berhenti.

"Gue jadi ngebayangin, gimana malunya lo pas meluk Iqbaal padahal udah sampai dirumah lo.. Hahahaha..." Salsha memegang perutnya yang nyeri karena terlalu lepas tertawa.

"Bener tuh bener.. Hahaha.." Steffi menyeka air matanya yang turun.
Melihat kedua sahabatnya tertawa membuat (Namakamu)  jadi badmood.

Dengan kesal gadis itu beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar kelas.

"Mau kemana lo?" tanya Salsha

"KEMANA- MANA HATIKU SENANG!"

👇👇👇

(Namakamu) masih kesal sama kelakuan kedua sahabatnya itu, kadang (Namakamu)  mikir mereka itu temen apa musuh sih.
Kelakuaanya jahat banget, suka ngetawain (Namakamu) kan kesel, punya temen berasa musuh.

Ya walaupun mereka cuman bercanda kan tapi (Namakamu) sensitif orangnya.

(Namakamu) meremas roknya kesal,  "sabar (Namakamu) orang sabar disayang justin eh disayang allah maksudnya" ucap (Namakamu) pada dirinya sendiri.

"AYANG CUCUMBAR YUHU..."

(Namakamu) mendengus, dari suaranya (Namakamu) udah hafal banget, itu suara Coconut kampret alias Iqbaal.

"Ck, apaansih lo!"

"Nggak apa-apa cuman pengen nyamperin calon masa depan, duh jadi gak sabar membina rumah tangga bareng cucumbar nanti anaknya kita namain Carrot yang lucu dan menggemaskan"

"Mimpi lo ketinggian!"

"Ya gak papa kan semua berawal dari mimpi dan menjadi kenyataan"

"Ngarep!"

"Cucumbar mukanya kusut banget sih, kayak belum di setrika?" tanya Iqbaal.

"Gara- gara ngeliat lo" ketus (Namakamu)

"Iqbaal kan lucu dan menggemaskan."

"Najis!"

Gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

"Cucumbar mau kemana?" tanya Iqbaal berteriak

"Kemana- mana hatiku senang!"

"Kalau gitu kepelaminan yuk"

"Coconut gila" desis (Namakamu)
Tanpa mereka tau seorang laki-laki tampan bertubuh tegap mengepalkan kedua tangannya kuat.

Wajah laki-laki itu memerah seperti menahan amarah, tatapan tajamnya seperti ingin membunuh.

Membuat orang yang melihatnya pasti bergidik ngeri.

Cucumbar & Coconut [IDR&All] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang