6. Ngedate dadakan (a)

105 17 0
                                    

"Cucumbar yuhu..."

Iqbaal menggoyangkan pagar rumah (Namakamu) kuat- kuat sampai menimbulkan suara bising yang memekakan telinga sambil terus menyerukan nama gadis itu.

"Coconut disini!!! Apakah ada cucumbar disana? Coconut rindu cucumbar, cepetan keluar."

Gadis itu membuka pintu rumahnya berlanjut dengan membuka setengah pintu pagar, rambut gadis itu dicepol asal serta celana pendek selutut dan baju kaos oblong, walaupun biasa tapi cantik nya cetar membahenol. Ups.

"Berisik!!" kata sambutan pertama untuk Iqbaal yang dilontarkan oleh gadis itu.

Iqbaal memberengut, "abisan lama banget keluar," ucapnya.

"Ngapain lo kesini?"

"Duh cucumbar.. To the point banget sih, basa- basi dulu kali"

"Halah, hidup lo kebanyakan basa- basi"

Iqbaal mengerutkan hidungnya sebal, "jujur amat sih.."

"Gue orangnya jujur, gak kaya lo tukang bohong"

"Tau dari mana kalau gue tukang bohong?" Iqbaal menaikkan satu alisnya.

"Iya.. Gue tau.. Lo bilang ke nyokap lo buat ngerjain tugas kelompok sama Aldi, Bastian padahal kalian lagi ngegodain janda bahenol didepan komplek kan?"

"Lah? Kok tau jangan- jangan lo mata- matain gue ya, ayo ngaku!"

"Mata- mata. Mata lo dua!"

"Lah? Emang mata gue 2"

"Siapa bilang 5"

"Lah ini yang bener gue apa lo?"

"Gue lah, inget! Cewek selalu bener.."

"Bucett..."

(Namakamu) bersindekap dada, "udah cepet, ngapain lo kesini?"

"Cuman mau mastiin kalau cucumbar masih ada di bumi, hehe.. " Iqbaal nyengir.

"Yakali gue pindah ke planet mars," ketus (Namakamu)

"Jadi lo kesini cuman mau mastiin gue masih ada dibumi, duh hidup lu gak berfaedah banget ya!" lanjut gadis itu

"Bukan cuman itu sih, sekalian ngajak makan sate di depan kompleks itung- itung ngedate"

"Gue gak mau, pergi sana!"

"Pokoknya harus mau!"

"Coconut... Gue gak mau..."

"Pokoknya harus mau"

"Coconut.. Gue bilang gue gak mau.."

"Cucumbar... Gue bilang mau ya mau"

"ENGGAK!"

"MAU!!!"

"ENGGAK!"

"Duh cucumbar...sekali- sekali nurut sama pacar bisa kali!"

"Duh coconut... Sayangnya lo bukan pacar gue!"

"Duh kode mintak ditembak nih..." Iqbaal nyengir lagi

"Kode- kode pala lu petak, udah sana pulang gue lagi mager"

"Cucumbar.. Ngajak lo makan payah bener ya, kayak hafalin rumus fisika sama kimia sama- sama susah dan sulit dimengerti.."

"O aza ya kan"

"Elah, cucumbar ayo dong sekali- kali makan bareng gue, kapan lagi kan ya makan bareng cogan"

"Cogan- cogan comberan iye"

"Nggak ada comberan yang gantengnya ngalahin Iqbaal CJR begini," ucap Iqbaal super hero, eh super pd maksimal pokoknya.

(Namakamu) bergidik jijik, "kayaknya lo lebih mirip kutil nya Iqbaal CJR deh"

"Emang Iqbaal CJR punya kutil?"

"Ya kagak tau lah gue, emang gue emaknya"

"Bukan. Kan kamu calon ibu dari anak- anak kita nanti"

"Gue sumpelin sendal jepit mulut lo ya biar tau rasa"

"Nggak perlu, cukup sumpelin hati kamu aja ke hati aku."

"Lah ngegembel!"

"Gombal buk!" ucap Iqbaal membenarkan perkataan (Namakamu).

"Duh debatnya entaran aja, apa perlu gue gendong lo buat naik ke atas motor gue?"

"Gue nggak mau naik motor bareng lo lagi, cukup sekali jantung gue udah mau loncat pengen keluar gegara digonceng ama lu! " tolak (Namakamu)

"Cukup selali aku merasa aaaa..."

"Udah gak usah nyanyi!" potong (Namakamu).

"Elah, baru mau perform dadakan..."

"Intinya gue gak mau dibonceng lu lagi"

"Ayolah, janji gue gak ngebut- ngebut lagi!"

"Alah, lo kan tukang tipu, entar lo sengaja di ngebut- ngebutin biar gue bisa meluk lo, ya kan? Duh otak lu udah gue baca."

"Duh cucumbar keGRan sekarang ya.."

"Tai. Pokoknya gue gak mau dibonceng ama lu!" ucap (Namakamu) lagi.

"Cucumbar, lelah gue"

"Mati ae lo sono, njir"

"Sadisss... Apa gue harus nyium lo sepuluh kali baru lo mau pergi bareng gue gitu!"

"Itu maunya elo kampret!"

"Yaudah sini gue cium" iqbaal memonyong- monyongkan bibirnya ke wajah (Namakamu) membuat gadis itu memundurkan kepalanya dengan cepat.

"Gue sunat lo ya baal!"

"Nggak perlu. Udah disunat kok! Mau pergi atau gue cium beneran?" ancam Iqbaal.

(Namakamu) bergidik jijik membayangkan Iqbaal menciumnya, dan akhirnya gadis itu mengangguk pasrah dengan muka yang tertekuk sebal.

Sedangkan wajah Iqbaal sumringah kayak orang yang dapat arisan mingguan.

Iqbaal langsung berjalan menuju motor ninjanya yang terparkir didepan rumah (Namakamu) dan tanpa disuruh gadis itu langsung naik ke atas motornya membuat Iqbaal mengernyit bingung.

"Tumben jinak?"

"Bang-sat-e"

"Tadi aja nolak sekarang nafsu banget!" Iqbaal menoleh ke belakang.

(Namakamu)  mendengus, "turun nih gue turun" ancamnya.

"Iya- iya" Iqbaal menarik gas motornya dengan kecepatan dibawah rata- rata.

(Namakamu) merasa bahwa motor Iqbaal berjalan sangat lambat, bahkan jika dibandingkan dengan sepeda masih cepetan juga sepeda.

(Namakamu) mendecak, "ck, lo bawa motor apa sepeda sih, lambat bener!"

"Kan benerkan lo itu kaya rumus fisika dan kimia sulit untuk dimengerti. Tadi mintanya pelan sekarang udah pelan malah ngomel."

"Iya pelan tapi gak gini juga kali, kapan sampeknya coba? Besok pagi?"

"Au ah gelap"

Iqbaal menarik gasnya lebih kencang, nggak laju- laju amat nggak pelan- pelan amat tapi sedang- sedang saja.

Cucumbar & Coconut [IDR&All] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang