"Kau terlihat sangat bersemangat pagi ini?"
Sooyoung tersenyum. "Malam ini akan bersejarah bagiku."
"Cih berlebihan."
"Daging perut atau daging..."
"Daging perut." Sahut Yoona. "Iris tipis-tipis kemudian potong selebar 3 jari."
"Arasseo." Jawabnya kemudian berjalan menuju konter daging.
Yoona yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya menggeleng. "Aah matta, aku juga harus membuat makan malam untuk tetangga baru. Sepertinya hari aku harus belanja banyak."
Terdengar deringan ponsel membuat yeoja itu merogoh sakunya. "Yeobseyo."
["Kau dimana?"]
"Supermarket. Aku dan Sooyoung sedang belanja untuk acara makan malam nanti."
["Aku dan Changmin mungkin datang jam 7 malam dan sepertinya tidak sempat membeli pesananmu. Gwencana?"]
"Nee gwencana oppa. Aku akan menitipnya pada Soojung. Kebetulan tokonya di dekat rumah sakit tempat Soojung bekerja."
["Baiklah. Sebelumnya jangan lupa mengurus Jeno, kau juga jangan terlalu kelelahan."]
"Nee. Aku tutup." Ujarnya kemudian mendesah. "Kenapa perasaanku selalu berat seperti ini."
"Hei ini pesananmu."
Yoona mengangguk. "Bisakah kau mengambil makanan kecil untuk Jeno?"
"Siap aku akan melakukannya untuk penyelamatku."
"Aiish jinjja.""Untuk tuan Park, tolong kurangi dosis antibiotiknya."
"Nee seonsaengnim." Sahut Soojung sambil mencatat di buku catatannya.
Kyuhyun mengangguk. "Nanti malam kalian berdua ada kegiatan?"
"Tidak ada." Jawab Minhyuk tepat saat ponsel Soojung berbunyi.
"Permisi." Ucapnya kemudian mengangkat panggilan.
"Yeobseyo. Waeyo eonni? Nee? Aah di toko sebrang jalan itu. Arrasseo, apa kalian ingin berpesta? Aku ikut ya, kebetulan malam ini tidak ada jadwa jaga dan juga aku merindukan Jeno. Nee, arrasseo. Tunggu aku." Tutupnya kemudian kembali bergabung dengan timnya. "Jweisonghamnida seonsaengnim."
Kyuhyun mengangguk. "Gwencana. Jadi kau ada kegiatan malam ini?"
"Nde? Aah ada. Kebetulan suami kakakku akan mengadakan pesta kecil-kecilan dirumahnya malam ini, jadi aku harus menemani anak mereka selama pesta berlangsung."
"Keurae. Kalau begitu lain kali saja kita melakukan perayaannya."
"Nee. Jweisonghamnida." Ucap Soojung sambil membungkuk."Hari ini kau belanja banyak sekali. Bukankah satu kantung saja sudah cukup."
"Hari ini aku akan masak banyak. Untuk acaramu dan juga untuk tetangga baru."
"Tetangga baru? Yang mana?"
"Didepan rumahku. Suite 3006."
"Ye? Aku tidak tahu."
Yoona mengangkat bahunya sambil mengeluarkan barang-barang belanjaan. "Donghae oppa bilang kalau dia bertemu tetangga baru itu tiga hari yang lalu. Sepertinya mereka pasangan muda."
Sooyoung mengangguk. "Kali ini apa yang harus aku lakukan?"
"Menonton tv saja sana. Setelah itu jemput Jeno di sekolah."
"Kau benar-benar tidak butuh bantuan?"
Yeoja itu mengangguk. "Lebih baik aku bekerja sendiri. Saat kau ikut membantu, dapurku menjadi kapal pecah dan tidak ada satupun menu yang bisa kita buat."
Sooyoung mengeluarkan cengirannya. "Baiklah chef, aku akan mendengarkanmu kali ini."
"Kau harus mendengarkanku sepanjang hidupmu agar kau hidup dengan bahagia dan nyaman."
"Aiish jinjja. Arrasseo. Memang hanya kau yang mengerti diriku. Saranghae chingu-ya."
"Sudah sana."
Yeoja itu terkekeh dan berjalan menuju ruang keluarga.
Yoona yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya menggeleng. "Aku tidak menyangka Choi Sooyoung teman SMPku ini akan melakukan segala cara hanya untuk mendapatkan anak."
"Aish, karena dia suamiku jadi aku berani seperti ini."
Yoona mendengus. "Setahuku saat kalian masih berpacaran kau melakukan segala cara untuk mencari perhatian Changmin-ssi, bahkan kau rela tinggal di Hotel tempatnya bekerja."
"Diamlah, kau juga sama. Setahuku bukan yeoja yang penurut tapi sekarang kau sangat menuruti perkataan suamimu."
"Aku dan Kau beda."
"Kita sama. Kau, aku dan Soojung. Kita bertiga sama saja."
"Baiklah.""Oh nona 3006." Sambut Tuan Kang saat melihat Seohyun berjalan menuju pintu gedung.
"OH Annyeong haseyo."
Tuan Kang tersenyum. "Saya dengar kabar kalau akan ada tetangga baru tapi ini baru pertama kalinya kita bertemu. Saya Kang Min Joon, bagian security."
"Ah Nee. Saya memang baru pindah."
"Nee. Tuan 3005 juga mengatakan begitu, beliau bertemu suami anda sebelumnya."
Mendengar kata 'suami' yeoja itu langsung tersenyum sungkan. "Nee."
"Kalau butuh apa-apa silahkan hubungi saya."
"Nee Ahjussi."
YOU ARE READING
BEIGE
FanfictionAku sangat menyukai warna Beige. Hampir 35% seluruh pakaianku berwarna itu. Namun setelah bertemu dengannya, rasa sukaku pada warna itu menghilang lebih tepatnya setelah membaca sebuah buku bahwa warna Beige merupakan yang kelabu. Ya. Seperti hidupk...