Soojung menatap kakaknya. Siang ini ia sengaja mengajak kakaknya untuk makan siang bersama di restoran faforit keduanya.
"Bagaimana pekerjaanmu?"
"Nde? Aaah lancar."
Yoona menatap adiknya. "Kau baik-baik saja?"
"Nee, aku baik-baik saja." Jawabnya kemudian menyantap makanannya. Namun diam-diam yeoja itu melirik ke sampingnya lebih tepatnya kearah serong kiri bagian belakang tempat duduk mereka. Disana terdapat dua namja yang sangat ia kenal. 'Mereka mengikutiku.'
"Kenapa ya akhir-akhir orang-orang pada aneh?"
"Maksud eonni? Siapa yang aneh?"
"Kau dan Sooyoung. Kalian berdua sangat aneh akhir-akhir."
"Aniyaa, aku tidak aneh. Memangnya ada apa dengan Sooyoung eonni?"
Yoona mendesah. "Minggu kemarin aku mengajak tetangga baru kerumahku dan saat dia datang tiba-tiba Sooyoung mengusirnya."
"Ye? Kenapa seperti itu?"
"Entahlah, dia benar-benar marah saat tetangga baru kami itu datang dan sepertinya dia juga marah padaku. Sudah satu minggu ini dia tidak kerumah dan pesanku hanya di balas dengan singkat."
Soojung mengerti. "Mungkin Sooyoung eonni dan suaminya sedang ada masalah. Eonni tidak boleh buruk sangka."
"Kau benar." Yeoja itu menyipitkan matanya. "Kau juga aneh." Celetuknya.
"Wae? Memangnya kenapa aku? Aku tidak aneh."
Yoona berdecih. "Kau seperti merahasiakan sesuatu dariku? Apa yang kau sembunyikan. Katakan."
"Aniyo, aku tidak menyembunyikan apapun. Perasaan eonni saja." Ujarnya. "Bagaimana sekolah Jeno? Aku ingin sekali menemuinya."
"Lancar dan sekarang di mulai bisa membaca sedikit demi sedikit. Dia pintar sekali. Sama sepertimu dulu."
"Keuromyo, karena aku imonya. Jadi itu pasti turun pada keponakannya. Eonni ini bagaimana."
Yoona mengangguk pelan. "Nee, kau benar.""Jeno eomma bilang kalau akhir-akhir ini istrimu jarang kerumah kami. Apa yang terjadi? Kalian tidak bertengkar lagi kan?"
Changmin menghela nafas. "Aku kurang tahu, akhir-akhir ini dia sedikit sensitif."
"Mungkin dia hamil." Celetuk Donghae.
"Jinjjayo?" Changmin menggeleng. "Itu tidak mungkin."
"Memangnya apa yang tidak mungkin? Kalian suami-istri kan? Selalu melakukannya kan? Kenapa tidak mungkin?"
Changmin kembali menghela nafas. "Memangnya ciri-ciri yeoja hamil seperti apa?"
Donghae terdiam.
"Hyung." Panggilnya. "Istrimu kan pernah hamil, kau pasti tahu bagaimana ciri-cirinya."
Namja itu menoleh kearah lain. "Aku lupa." Jawabnya.
"Cih, alasan. Bilang saja hyung tidak tahu kalau istrimu hamil."
"Aku tahu, kau pikir aku suami macam apa?"
"Kalau begitu katakan padaku bagaimana ciri-cirinya."
Donghae mendesah. "Kau lupa. Saat istriku hamil aku kecelakaan parah sampai tidak bisa berjalan bahkan memoriku sedikit hilang."
"Ah aku lupa soal itu. Mian."
"Yang pasti saat istrimu hamil, kau harus selalu disampingnya dan selalu menuruti permintaannya. Bila dia sedang mengidam kau harus memberikan apa yang diinginkannya, kalau tidak anakmu nanti suka ileran."
"YA LEE DONGHAE."
Donghae terkekeh miris, namja itu kembali teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. 'Lupakan. Lupakan. Itu hanya masa lalu.'Kyuhyun menatap punggung kedua yeoja yang berjalan beberapa meter di depannya. Namun tatapan namja itu hanya terpaku pada punggung yeoja yang menggunakan gaun onepiece berwarna biru, yeoja yang begitu ia rindukan delapan tahun ini.
"Apa dia?"
Namja itu mengangguk dan membuat Minhyuk terkejut.
"Jadi, yeoja itu.. kakak Jung Soojung?"
"Nee."
"Woaah, aku tidak menyangka dunia se-sempit ini. Bagaimana bisa?"
Kyuhyun mengangkat kedua bahunya.
"Wajah mereka sangat mirip, wajar saja saat pertama kali melihat Soojung hyung sedikit aneh."
"Kakaknya lebih cantik daripada Dokter Jung. Kakaknya juga lebih lembut dari Dokter Jung. Wajah mereka sama tapi kepribadian mereka berbeda."
Minhyuk mengangguk. "Bukankah dia sudah menikah? Bahkan sudah punya anak. Bagaimana hyung mendekatinya."
Namja itu menunduk. "Entahlah. Aku juga sedang memikirkan itu. Mengajaknya kembali bersama itu sama sekali tidak mungkin."
"Aku dengar kalau suami kakaknya Soojung itu pewaris tunggal dari Hotel Diamond."
"Pewaris Tunggal?"
Minhyuk mengangguk. "Perusahaan mereka berfokus pada bidang perhotelan dan aku dengar kalau suaminya sekarang menjadi pemilik sekaligus GM di hotel tersebut. Tidak salah lagi kalau dia mau menikah dengan namja itu dan rela meninggalkan kuliahnya."
"Calishta bukan tipe yeoja seperti itu." Bela Kyuhyun. "Dia sama sekali tidak pernah memikirkan tentang materi."
"Tapi hyung.."
"Kau tidak tahu apa-apa tentangnya, jadi jangan sembarangan berspekulasi."
Minhyuk mendesah. "Arrasseo."
YOU ARE READING
BEIGE
FanfictionAku sangat menyukai warna Beige. Hampir 35% seluruh pakaianku berwarna itu. Namun setelah bertemu dengannya, rasa sukaku pada warna itu menghilang lebih tepatnya setelah membaca sebuah buku bahwa warna Beige merupakan yang kelabu. Ya. Seperti hidupk...