Kubaringkan tubuhku diatas tempat tidurku. Tanganku meraih ponselku yang kuletakkan tak jauh dari tempatku berbaring.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menghela nafasku panjang saat kutahu tak ada notifikasi di ponselku.
Kau tahu? Memiliki kekasih seorang trainee itu tidak seindah yang kau bayangkan.
Jarang dihubungi, untuk bertemu pun sulit karena jadwal latihannya yang padat.
Besok adalah hari anniversary kami yang ke-4. Kami sudah menjalin hubungan sejak SMA, Daniel adalah seonbaeku saat kami di sekolah.
Aku jadi teringat masa-masa indah saat SMA. Haha.
Setelah kami lulus, Daniel memilih untuk menjadi trainee karena menjadi idol adalah mimpinya. Dance adalah hidupnya, ia sangat suka ketika ia harus tampil di depan banyak orang. Sedangkan aku memilih untuk berkuliah sekaligus bekerja part-time di sebuah backery untuk tambahan uang.
Dengan perasaan bercampur aduk, aku berinisiatif untuk mengiriminya pesan terlebih dahulu.
(Y/N): Daniel?
5 menit kutunggu.
13 menit masih kutunggu.
22 menit sudah berlalu dan masih tak ada balasan.
Kulempar hpku pelan kesamping, lalu kututup mataku sembari memeluk guling.
Menjadi seorang idol adalah mimpinya, jadi ia harus berlatih dengan keras untuk meraihnya. Aku tak ingin menjadi kekasih yang egois, tapi aku tak bisa menyangkal kalau aku juga ingin seperti kekasih lainnya.
Atleast untuk pergi berkencan.
Kencan terakhirku bersama Daniel sekitar 1 bulan yang lalu. Sejak itu ia semakin sibuk dan kami tidak pernah bertemu.
—
Jam menunjukkan hampir pukul 11 malam, Daniel masih belum membalas pesanku sejak sore tadi.
Aku mulai mengantuk.
Karena kutahu jika aku masih menunggu pesan darinya akan berbuah sia-sia, jadi kuputuskan untuk bersiap pergi tidur.
TING!
Ponselku berbunyi. Dengan cepatku ambil ponselku yang tergeletak diatas meja kecil tepat disamping tempat tidurku.
