Bir

82 4 0
                                    

Dupbb!! Dapppp... Dupbb!! Dapppp.. Duppp

Musik dari club malam yang umum terdengar dimana mana
"miss. Stout bir please!! "pinta seorang laki-laki setengah baya yang mengenakan jas juga celana bahan kantoran...

Ia duduk diatas bangku tinggi  dengan meja yang terdapat berbotol-botol jenis bir
Seorang wanita cantik dengan rok diatas lutut serta kaos putih ketat lengan pendek  meyodorkan gelas pint  juga sebotol Stout bir yang berwarna hitam,dan menuangkannya dihadapan pria itu
"Silakan mas" kata wanita itu

Dan ia pun menenggak bir itu lagi dan lagi sampai habis dan meminta kembali  satu botol Stout bir terhadap pelayan itu...
Wanita  itu melayani dengan senyum sambil menikmati beat musik Dj yang semakin malam semakin keras saja...
Sekilas memang wanita itu menikmati setiap Dentuman musik disko, tapi dalam hatinya selalu ada hal yang bersebrangan  dengan itu semua...
Tiba-tiba, Wanita itu kaget bukan main ketika tangan pria itu menarik lengannya sampai-sampai ia jatuh ke pelukan pria mabok itu,,

"dasar brengsek, jangan berani macam-macam lo" wanita itu melepaskan diri, lalu berlari menjauh

Berkutat dengan dunia malam, membuatnya merasa biasa melihat pria mabok,wanita berpakaian seksi,berjoget tak jelas, dan pria yang bermesraan dengan wanita penghibur...
Tapi baginya itu cuma pemandangan bukan dirinya,
Ia hanya bekerja, melayani para pemabok, namun tidak akan mau diajak lebih oleh para pria hidung belang....
Dan memang diskotik itu sedikit punya nama, jadi bukan paksaan jika hanya  menjadi pelayan tanpa embel-embel macam.. . Meski banyak bahkan hampir seluruh teman nya adalah 'pelayan lebih'  dan sering pula ia dilecehkan dan diremehkan para pengunjungnya,separti kejadian malam ini....

Sampai dinihari menjelang...
Saat akhir dari pekerjaan yang menjijikan ini

Sa, "ikut pulang bareng gue gak?"  tanya Deni.
"Enggak Den, gue mau mampir dulu ke suatu tempat " jawaban...

" Lo gak mau gue antar? "
Deni sedikit memaksa
" gak usah, den bener, lebih baik ntar lo langsung pulang terus tidur " saran shasa
Deni :" ok deh,tapi lo hati-hati ya, jangan lupa ganti celana jeans"
Deni adalah sahabat Shasa , iya bekerja juga di diskotik sebagai  keamanan, dengan modal sangar dan juga badan yang besar, namun dibalik itu ia adalah sosok pria yang baik bagi Shasa ...

Jika tak ada Deni, entah apa yang harus Shasa lakukan ketika banyak tangan-tangan pria hidung bilang  yang dengan se enaknya menyentuhnya....
Baginya ia adalah teman yang paling mengertiku,

---

Allahuakbar... Allahuakbar...!!

Suara kumandang adzan subuh terdengar di segala penjuru,,
Shasa masih di taksi menuju tempat yang paling damai baginya
Pantai, Sekedar duduk, merenung dan memandang laut di pagi hari hingga matahari terbit..
Ia menulis di sepotong kertas kecil   **** (Engkau kembali N)**** lalu menghayut kan ke laut lepas sambil menangis.

CINTA DI UJUNG SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang