Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ummaaaaaaaaa ..... !!!"
Aku berteriak sekeras-kerasnya, hampir seluruh kaca di rumahku pecah akibat suara cemprengku yang menggelegar nan cetar membahana ke seluruh jagad raya.
Bagaimana tidak ! Saat aku bangun tiba-tiba saja ada seorang pria tidur disampingku, dengan hanya memakai sebuah celana boxer bercorak gambar spongebob.Oh-My-God! Demi celana dalam Spongebob, aku sungguh terpesona dengan celana boxer-nya. Bukan karena aku suka mengoleksi celana boxer,SUNGGUH! Tapi itu karena ada gambar Spongebob disana. Dan kalian perlu tau! Aku suka mengoleksi segala sesuatu yang berkaitan dengan Spongebob.APAPUN ITU! Termasuk celana boxer bergambar Spongebob yang tengah dikenakan pria itu.
"Siapa kau? Pergi kau dari tempat tidurku ! Jika tidak, aku akan memanggil presiden ! Eh, satpam maksudku."
Ku lempari pria yang tengah tertidur pulas itu dengan bantal. Pria itupun sontak kaget saat beberapa bantal sukses mendarat di kepala, dada dan beberapa bagian tubuhnya yang lain.
"Au...au....au.... aissshhh ! Hentikan!"
Pria langka bersurai coklat lurus itupun merintih kesakitan. Dan aku baru sadar, pria bermata sipit mirip kucing itu ternyata Daniel, saudara tiriku.
Anjir... Ganteng vroh! !!!
Kulihat ia tengah mengucek-ngucek matanya sebelum perhatiannya tertuju padaku.
"Ya! Siapa kau? Apa yang kau lakukan dikamarku?"
Pria itupun seketika menutup tubuhnya yang tanpa baju dengan selimut. Pipi pria itu memerah karena malu.
"Ya! Berhentilah menatapku seperti itu!"
Akupun menahan tawaku dibalik telapak tanganku. Pria itu benar-benar lucu, menggemaskan, dan ...... TAMPAN ! Benar-benar tampan !
"Hai, perkenalkan. Aku Groo, aku adalah adik tirimu. Nama lengkapku Han Groo. Cukup panggil saja aku Groo. Umurku sekarang 16 tahun. Sepertinya umur kita tidak berbeda jauh. Namamu Kang Daniel kan? Appa mu sering bercerita tentangmu padaku. Dan sepertinya, kau adalah tipe orang yang menyenangkan. Semoga kita bisa menjadi saudara yang baik." ocehku memperkenalkan diri tanpa henti.
"Ya! Jangan banyak bicara! Cepat keluar dari kamarku!" pria yang merupakan kakak tiriku itu mengusirku dengan kejam.
"Hei, tidak bisakah kita mengobrol sebentar? Kupikir dengan mengobrol kita bisa saling mengenal satu sama lain. Dan tentunya kita akan menjadi adik kakak yang akur. Dan ... Dan ... " Belum selesai aku bicara, pria mirip kucing itu menarik tanganku dan mendorongku dengan paksa keluar dari kamarnya. "Hey, hey ! Aku belum selesai bicara !"
Braaaakkk
Dan aku hanya bisa berdiri mematung menatapi pintu yang ditutupnya dengan kasar itu.
"Apa ada yang salah dengan kalimatku?" tanyaku pada diri sendiri disela kegiatanku menggaruk ketek. ...
