Ndrttttt ndrrtttttt
(ponselku bergetar, tanda ada telepon masuk)01:05
"Ya! Siapa malam-malam begini menelepon. Menyebalkan !"
Dengan mata yang masih terpejam aku meraih ponselku yang berada diatas meja samping ranjang. Aku langsung saja me-reject telepon itu tanpa melihat terlebih dahulu siapa penelponnya.
"Dasar kurang kerjaan!" umpatku.
Akupun kembali bersembunyi dibalik selimut tebalku.
Nddrrrttt ndddrrrttt
(ponselku kembali bergetar)Tapi kali ini aku tak menggubrisnya. Kututup rapat-rapat tubuhku dengan selimut hingga ke kepala.
Baru saja ponselku berhenti bergetar tiba-tiba telepon rumahku berdering.
Kring kriiiing kring kriiiing
"Ya! Ada apa dengan malam ini!" Aku menyingkirkan selimutku dengan kasar. Dan kali ini mataku terbuka dengan lebar. Ya, benar-benar lebar.
"Ya! Siapa kau? Apa kau tak waras? Kenapa menelpon tengah malam seperti ini? Apa kau tak tau sekarang jam berapa? Apa kau tak tau kapan waktunya menelpon dan kapan waktunya tidak boleh menelpon? Apa kau tak tau kalau sekarang adalah waktunya orang tidur? Kau sungguh tidak sopan sekali! Apa orang tuamu tidak pernah mengajarimu sopan santun? Jangan menelponku tengah malam lagi!"
Tutt tuttt
(akupun menutup telepon itu sebelum kembali bersembunyi dibalik selimut tebalku)Kringg kriiiingg kriiiiinggg
Baru saja aku memejamkan mataku. Bahkan tak ada satu detik, telepon rumahku kembali berdering.
"Ya! Apa kau tuli? Berhentilah menelponku bodoh! Dasar menyebalkan!" Kali ini aku benar-benar marah. Rasa kantukkupun seketika hilang.
"Ya! Berani sekali kau berkata seperti itu padaku. Bukankah di surat perjanjian no.5 sudah tertulis, bahwa kau akan melayaniku selama 24 jam. Atau jika kau melanggar perjanjian kau harus mengembalikan uangku sekarang juga." Tutur pria dari telepon itu.
Seketika mulutkupun menganga lebar saat suara pria itu mengalun jelas ke telingaku. Ya, aku adalah wanita berusia 25 tahun yang berprovesi sebagai wanita sewaan. Dan saat ini aku bekerja sebagai wanita sewaan dari seorang pria yang bukan sekedar pria biasa. Dia adalah seorang idol. Salah satu member dari BoyBand 'WANNAONE'. Namanya adalah Jisung.
Sebelumnya aku pernah menolak tawarannya. Aku hanya merasa minder menjadi pacar sewaan seorang idol. Belum lagi menghadapi para fans yang tak rela idol nya telah memiliki seorang kekasih. Tapi karena bayaran yang begitu WOW, bahkan 3 kali lipat dari yang biasa kudapatkan dari pelangganku yang lain. Hal ini membuatku tak memiliki alasan untuk menolak tawaran pria pemilik mata indah itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNAONE FANFICTION || Special Series
FanfictionKumpulan fanfiction dengan cast WannaOne