3

1.8K 179 1
                                    

Hermione merebahkan tubuhnya di sofa, mengingat tentang kejadian tadi pagi yang benar-benar menyita perhatianya ditambah sikap posesifnya yang sangat berlebihan terhadap Draco. Mencoba menghilangkan rasa sesak itu, akhirnya Hermione pun tertidur.

Hermione membuka matanya pelan, saat ini dia tengah berada dilantai sebuah manor dan yang lebih mengerikan lagi Bellatrix sedang berada di atasnya dan melafal mantra yang ditujuhkan kepada lenganya, rasa perih dan terbakar pun menyelimuti kata mudblood yang mulai terukir di lenganya. Tangis dan teriakan pecah dalam ruangan itu, ditatapnya sekelompok orang yang menjadi penonton kemudian mata Hermione tertuju kepada salah satu death earth yang menatapnya prihatin, satu air mata itu pun jatuh di wajah Hermione. Bellatrix yang mengetahui arah pandang Hermione pun tersenyum licik, entah apa yang ada dihadapanya, hingga dirasanya bibir Bellatrix mendekat ke telinganya.
"Apa yang sedang kau pandang mudblood ?, kau menginginkan keponakan ku?." tuduh Bellatrix menghina,Hermione hanya menatap nanar kearah pria yang tetap berdiri di pojok tanpa mengerti apa yang di ucapkan Bellatrix dan mudblood itu.
"Akan ku kabulkan keinginan mu mudblood,!" tanpa tau apa maksud Bellatrix, dia kini telah berdiri dan lagi melafal mantra hitam tepat di jantung Hermione, teriakan yang begitu keras pun pecah.

"Granger?" Draco kembali mengguncang tubuh Hermione yang tampak kesakitan dalam tidurnya, keringat mulai membanjiri tubuhnya, dia mulai merontah dan menjerit dalam tidurnya hingga Draco kembali mengguncang tubuh Hermione.

"Granger!"
Terkejut dengan suara itu, akhirnya Hermione pun terbangun dengan tarikan nafas tak beraturan ditatapnya Draco yang tengah mundur sedikit kebelakang terkejut dengan reaksi Hermione. Kemudian duduk jongkok di depan Hermione.

"Kau mimpi buruk?," Draco menyentuh rambut Hermione yang basah terkena keringat kemudian menyelipkanya ke belakang telinga, Hermione hanya menutup mata mencoba merasakan tangan Draco yang begitu lembut di kulitnya.

Hermione hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Draco.

"Apa kita harus membatalkan makan malam ini?"

Pertanyaan Draco sukses membuat Hermione membuka mata dan menatap Draco dalam, iris mata abu-abu itu seperti magnet yang membuat Hermione ingin terus menatapnya, kemudian dia mengalihkan pandanganya mencari jam dinding, waktu menunjukan pukul 19.15 menit.
Hermione kembali menatap Draco.

"Tidak, kita harus kesana, orang tua ku pasti menunggu !"

Draco hanya mengangguk, dan melepaskan tanganya yang sejak tadi menyentuh rambut Hermione, tanpa di duga Hermione menggenggam tangan Draco dan meletakkkan punggung tangan itu di pipinya, merasakan kesejukan dalam tangan itu Hermione pun menutup matanya sejenak, Draco tampak bingung melihat pemandangan di depan nya.

"Tunggu malfoy, aku akan mandi sebentar."
Hermione menarik tubuh Draco hingga Draco pun duduk di sampingnya.
"Duduklah" Hermione mencoba memasang senyum tulusnya. Dan beranjak menuju kamar tidurnya.

"Mau aku bantu membersihkan tubuhmu?" tanya Draco sedikit menggoda dengan seringaianya.
Sontak Hermione menatap Draco horor.

"Oh good malfoy, itu memang sangat membantu, kalau begitu masuklah." ucap Hermione yang mulai menyunggingkan senyum jahil.

It's Okay, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang