1 - Thograim

51 7 0
                                    

Cahaya menyilaukan mulai muncul. Aku terus menguatkan kekuatan sihir yang bisa kukeluarkan agar bisa menghasilkan yang terbaik. Aku yakin, yakin sekali, kalau Fae yang bisa kubangkitkan ini lebih kuat daripada milik Rea.

“Dengarkanlah permintaanku, wahai Bangsa Fae yang agung.”

Aku dapat mendengar gelas penampung berbagai ramuan sihirku mulai saling bertubrukan satu sama lain dan menghasilkan nyanyian paling sumbang yang pernah kudengar.

Sekarang saatnya!

Kugoyangkan lonceng di tanganku sebanyak lima kali agar dapat membuka gerbang antara dunia fae dan dunia penyihir. Lalu, aku melanjutkan permintaanku.

“Aku, Leia Rhodias, ingin bersekutu dan menjalin kontrak yang dapat menguntungkanmu.”

“Oh, sesuatu yang menguntungkanku? Persis seperti apa yang diinginkan para penyihir congkak ketika terakhir kali memanggilku.”

“Tidak! Aku tidak akan congkak seperti mereka! Aku bersumpah atas nama keluarga kstaria penyihir Rhodias!”

“Penyihir dari keluarga Rhodias? Kenapa tidak bilang dari tadi?!”

Ini bukan pertama kalinya aku memanggil Fae. Tetapi ini pertama kalinya aku mendengar Fae begitu antusias setelah mengetahui buyutku.

“Hamba telah kembali ke hadapan pewarismu, Rhodias Agung.”

Lingkaran sihirku hancur, bersamaan dengan kertas penjaganya. Ketika cahaya mulai meredup, boneka kesayanganku berdiri di atas meja lalu bersimpuh seakan memberi hormat.

“Hamba adalah Moir. Fae dari famili kucing. Apa yang kauinginkan, keturunan Rhodias yang Agung?”

<199 kata>

Oleh: Fathrui99

Drabble#1Where stories live. Discover now