Ah...
Tembok itu lagi.
Entah sejak kapan aku tersadar akan keberadaan tembok seputih kertas itu. Tembok tinggi yang tidak pernah bisa kuhancurkan selama ini. Sebuah tembok imajiner namun mampu membelenggu prajurit besar sepertiku.
"Bagaimana kabarmu bonekaku tersayang? Apa permainan Paladinmu menyenangkan?"
Paladin....?
Itukah julukan yang mereka beri padaku, monster yang mereka benci ini.
Hah. Rasanya aku jadi ingin tersenyum masam. Mendadak dinding kamar ini terkena ledakan dan sedetik kemudian seorang penyihir wanita memasuki ruangan. Kucing hitam yang membuatku pusing sejak musim gugur.
"Master!"
Kenapa harus kau yang datang Rena? Aku tak ingin kau yang pertama mengetahui hal ini. Semua omongan besarku padamu adalah kebohongan. Aku bukan sosok pendekar yang kau idolakan, aku ini hanyalah seorang penipu.
"Master apapun yang telah terjadi. Kau tetap orang yang kami banggakan"
Walau aku adalah musuh yang harus kau binasakan selama ini?
"Apapun itu!"
"Nona muda dia itu pengkhianat lho. Menurutmu apa yang akan diakatakan raja nanti?"
"Dia adalah Paladin kerajaan kami! Tidak peduli dia ras apa!"
.... Benarkah itu tidak apa-apa? Jika iya bolehkah aku kembali pada jalan terang itu?
Sebuah gengaman tangan hangat cukup menjelaskan semua. Dan seketika tembok putih itu hancur.
<189 kata>
Oleh: Freyasword
YOU ARE READING
Drabble#1
DiversosDrabble#1 Tema : KEBANGKITAN Ketentuan : Genre Fantasy, dengan sub genre tambahan yang diperbolehkan hanya action dan romance. Terdiri atas 150-200 kata. Keyword kata yang harus ada dalam cerita: kucing, boneka, dan kertas.