Part 4

31 4 0
                                    


Terdengar decitan pintu, tanda seseorang memasuki ruang ICU yang lasya tempati. dia membawa sebukat mawar dengan buah yang ia cangking.

"Kepalaku sangat sakit. pekikku membuka oksigen yang terpasang di hidungku lalu jariku dengan gesit memijit kening.

"Akhirnya kamu sadar juga. . Dia azka, Ia menunggu ku 7 hari lamanya hingga ku kembali tersadar dari kritis ku. Dia melempar bunganya di sofa astaga, dan ia langsung beranjak memanggil dokter untuk memeriksaku.

"Rian..!
Teriaknya dengan berlari.

" Isshh dia sungguh tidak sopan. Sungutku.

tak menunggu lama azka kembali dengan di ikuti dokter rian sahabat azka.

"Yan lihat adik gua udah sadar bro, hahah ... Ucapnya dengan menepuk pundak rian tanpa henti.
(suara tawa)

"Ia fen gua tau, cletuk nya. Pergi menjauh sana! gua mau periksa Lasya sebentar, dia mendorong abangku hingga tersungkur di sofa.

Hahah rasain bang azka gumamku di dalam hati. Ingin ketawa juga mod ku belum sempurna guys.

" Kampret lo yan, gak tau Kalo orang lagi Seneng apa?! Azka mencoba untuk menendang bokong Rian. tetapi rian berhasil menghindar.

"Buka matamu, pintanya dengan menyorotkan cahaya ke mataku.

" Apa yang kau rasakan saat ini? Apa kau masi merasa sangat sakit? Dia mengusap pelan puncak kepalaku. Aku menggeleng pelan.

"Tapi, kalau bang rian di samping lasya terus,, lasya besok juga udah bisa lari ko..

"Kamu ini,, Istirahatlah yang banyak, abang sudah kasih Obat tidur pada infusanmu.

Flashback off
                       ******
" Kenapa ini. Lo mau membawa gua kemana? Alfen mendongakan kepalanya dengan nafas berat. dengan berat hati bersandiwara dengan memperlakukan ku secara kasar.

Aku tak tau dia membawaku kemana? yang pasti tempat ini sangat gelap, banyak ranting di setiap jalanku. Mataku terus aku pejamkan dan beberapa kali aku jatuh tersungkur karena akar yang melintang. Nafasnya terengah enga karena dia menyeret lenganku, tak lama kakiku tertarik oleh akar kecil yang tak sengaja melilit pergelangan kakiku. hingga posisiku sekarang jatuh tersungkur di hadapan alfen si pria sok cuek.

"Kenapa ? " Bangun! Ucapannya sungguh dingin,

Dia membuat ku jengkel tau ngga! Ingin rasanya gua matahin tangkai pohon lalu gua tusuk di dadanya supaya gua tau isi hatinya. Biarin mau gua di bilang psikopat atau apalah sebagainya, gua rela. gua orangnya gak terima an di mainin kayak gini! grutuku dalam hati tak terima.

"Lo ini kenapa? Aku mencoba bangkit dari posisiku dengan mencoba menyingkirkan akar yang melilit kakiku.

Dia menatapku dengan sangat Tenang.

"Siang tadi lo baik sama gua fen. tapi sekarang lo sangat aneh, lo kasar sama gua, lo..? lo..? Seperti serigala! Kau keras, kau dingin.

"Sya, sya! Ujar alfen menyeringai.

"Please? anterin gua pulang! Sekarang! tanganku meraih tangannya dengan sedikit ku ayunkan .

" Apa apaan ini, kenapa dia memandangku seperti itu, jantungku seperti ingin jatuh rasanya, Keningnya  ia dekatkan di keningku, hembusan nafasnya sangat hangat, membuatku ingin terus dalam posisi seperti ini.

Just loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang