35.

1.5K 188 5
                                    

Sebulan kemudian

Hari pertama masuk tahun ajaran baru dan semuanya berubah. Iya berubah. Berubah secepat itu.

Sama seperti halnya bumi, ia akan terus berputar mengitari matahari.

Dan berdampak pada kehidupan manusia didalamnya. Hari berganti hari.

Dan juga manusia. Banyak orang berpendapat, 'manusia bisa berubah, lain halnya dengan semesta. Ia tidak pernah berubah.'

Dan perubahan itulah yang ngga gue suka. Bukan, bukannya gue ngga suka sama yang namanya perubahan.

Tapi kita belum BISA menerima perubahan. Yap.

Kabar putusnya Mark-Yeri gue terima 2 minggu yang lalu.

Kabar kepindahan kak Jaehyun ke London gue terima 2 minggu yang juga.

Kabar Riris yang sekarang jadi lebih deket sama kak Wonwoo juga udah gue denger baru-baru ini.

Kabar Airin yang sekarang ditinggal kak Winwin kuliah China juga sukses bikin gue shock.

Kabar Haechan yang udah jadian sama Somi seminggu lalu.

Dari semua kabar itu, gue malah ngga tau dan ngga denger sama sekali tentang kabar dari Jeno.

Mau nyari tau tapi keinget omongan dia di Cafe sebulan lalu - yang sukses bikin gue nangis - tapi ngga berani.

Jadi yaudah, gue mencoba untuk membiasakan diri mulai sekarang tanpa Jeno. Meskipun awalny sulit tapi harus gue lakuin.

Dan hasilnya? Tetep.

Gue belum bisa jauh dari Jeno. Seharusnya gue seneng dong Jeno bisa nemuin kebahagiannya yang walaupun itu bukan gue.

Seharusnya gue seneng dapet kabar Mark udah putus sama Yeri.

Tapi kenapa justru sekarang gue sedih? Kenapa sekarang rasanya gini? Kaya ada yang hilang. Dan gue tau persis apa yang udah hilang dari gue.

Lee Jeno

Mulai sekarang dan seterusnya.















Hari pertama tahun ajaran baru udah dimulai, dan seperti biasa Mark jadi kakak PK tapi kali ini bareng Jihoon kakel dari 12 IPA 1.

Kelas gue juga diacak. Beberapa ada yang pindah. Dan sekarang gue dapet temen baru.

Bae Jinyoung
Lee Daewhi
Lai Guanlin
dan Yoo Seonho

Mereka berempat gantiin Ela, Hana, Jaemin dan Renjun.

Yaudah, mau gamau, suka gasuka harus terima.

Lagian mereka asik-asik aja kok.

Contohnya sekarang, kita lagi di kantin barengan. Ada Jaemin juga soalnya dia laper katanya.

Kalo Ela dan Hana, mereka jadi PK.

Ternyata emang bener, don't judge a book by it's cover.

tampang mereka emang rada bad tapi sebenernya mereka baik banget kok.

Apalagi, Daewhi + Rena + Seonho = kehancuran kelas

Wkwkkw

Hubungan gue sama Mark juga udah kaya dulu lagi. Walaupun sehabis kepergok kak Jaehyun kita lagi ehem ciuman sih.

Ya kadang kita sebagai manusia ngga bisa memprediksi apa yang bakal terjadi. Kita juga gabisa Tuhan agar Dia mau mengikuti kemauan kita.

Kita gabisa nge judge kalo yang namanya perubahan itu ngga enak, ngga asik, dan malah bikin ada yang hilang.

Tapi sebenernya kalo kita MENERIMA dan IKHLAS, yakinlah Tuhan udah berencana terhadap hidupmu.

Tuhan ngga mungkin membuat umatNya bersedih kan?

Tuhan memberikan perubahan agar kita sadar, bahwa didunia ini ada banyak orang datang dan pergi.

Ada yang datang untuk memberi luka dan ada yang pergi untuk mengajarkan apa arti kehilangan.

Jujur, gue juga sebenernya belum sepenuhnya menerima sih. Tapi yaudahlah ini masalah waktu.

Lambat laun kita juga bakal menerima bukan?








Lagi enak makan popmie, tiba-tiba Mark ngehampirin gue sambil bawa bunga.

Mungkin dari adek kelas kali ya? Atau dari Yeri?

"Nih. Buat lo." Kata Mark sambil nyodorin bunganya.

"Dari adek kelas pasti kan? Atau kak Yeri?"

"Dari Mark buat Rena, terima ya? Sekalian suratnya dibaca." Kata Mark lalu dia berlari pergi.

Daewhi, Samuel, Seonho, dan Jaemin pun langsung kepo sama suratnya. Lain halnya sama Riris dan Airin, mereka mah ngambil bunganya.

"Ah jadi kangen kak Winwin." Celetuk Airin.

"Susul ke China sono trus gausah balik." Sahut Jaemin disusul tawa Daewhi dan Seonho.

Sementara Guanlin dan Jinyoung mah stay cool aja. Udah ganteng kok.

"Eh buka suratnya." Sahut Daewhi lalu ngambil surat gue.

"Anjyaa iNI ROMANTIS BENER DAH??? ALIG ALIG."

lalu surat berpindah ke Samuel, "bENER JUGA ANJER WAOW. OH MY GOD!!"

sekarang di Seonho, "alah alay sih tapi romantis juga."

Dioper ke Jinyoung, Guanlin dan Jaemin yang ada di depan gue makan bakso, "halah sok romantis gini, palingan romantisan gua yegak?"

"Romantis gua sih lur."

"Gua dong."

"Setia gua lah." Celetuk Jaemin yang langsung ditoyor oleh Jisung.

Ya akhirnya merekalah sumber keramaian kantin hari itu. Dan gue, Riris dan Airin sebagai pendukungnya.



Ayo vomment ayo

Makasih buat kalian yang udah suka sama cerita aku yaa hehe

Maksasih 4k readers nyaa yaampun aku terhura 😆😆😆

Mark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang