*MUHASABAH|Kehidupan#

532 14 1
                                        

Terkenang masa lampau
Kehidupan yang redup
KuTerhempas diketinggian tebing.
Kehidupan yang jauh dari ketaatan dan ketakwaan terhadap-Nya.

Sudah begitu lama dahi tak bersujud pada-Nya.

Sudah begitu lama lisan ku tak menyerukan asma-Mu.

Sudah begitu lama gendang telinga tak memenuhi panggilan-Mu.

Sudah begitu lama lengan ini tak mengakui kebesaran-Mu.

Seorang diri ditengah padang pasir
ENtah kemana ku berlari,
Seakan semuanya patamorgana.

Lisan yang begitu kotor selalu menyerukan kedustaan .

Hati yang bergemuruh seakan menolak kehidupan yang fana lagi hina.

Kumendengar rintihan hati ini berkata "Hijrahlah"
Tubuhku gemetar
terucap lirih menggelegar
" Astaghfirullah "
Dikesunyian malam ku menangis begitu hebat kuasanya
Membolak balikan qalbun
Ku hamparkn sajadah,
Suujudku memohon ampun pada-Nya
Yaa rabbana..
Sorga mu tak pantas untuk ku
Namun Aku tak kuat api neraka-Mu.

Dosaku dihadapanmu tak terbendung
Kumohon taubat dan ampun
Kuyakin pada-Mu kumohon ampun

Wahai, Tuhanku !
Hamba-Mu penuh dosa
Menghadap kepada-Mu
Membawa butiran pasir dosa,
AMPUNILAH AKU, HAMBAMU.

Dadang prasetya

GEGURITAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang