Terkenang masa lampau
Kehidupan yang redup
KuTerhempas diketinggian tebing.
Kehidupan yang jauh dari ketaatan dan ketakwaan terhadap-Nya.Sudah begitu lama dahi tak bersujud pada-Nya.
Sudah begitu lama lisan ku tak menyerukan asma-Mu.
Sudah begitu lama gendang telinga tak memenuhi panggilan-Mu.
Sudah begitu lama lengan ini tak mengakui kebesaran-Mu.
Seorang diri ditengah padang pasir
ENtah kemana ku berlari,
Seakan semuanya patamorgana.Lisan yang begitu kotor selalu menyerukan kedustaan .
Hati yang bergemuruh seakan menolak kehidupan yang fana lagi hina.
Kumendengar rintihan hati ini berkata "Hijrahlah"
Tubuhku gemetar
terucap lirih menggelegar
" Astaghfirullah "
Dikesunyian malam ku menangis begitu hebat kuasanya
Membolak balikan qalbun
Ku hamparkn sajadah,
Suujudku memohon ampun pada-Nya
Yaa rabbana..
Sorga mu tak pantas untuk ku
Namun Aku tak kuat api neraka-Mu.Dosaku dihadapanmu tak terbendung
Kumohon taubat dan ampun
Kuyakin pada-Mu kumohon ampunWahai, Tuhanku !
Hamba-Mu penuh dosa
Menghadap kepada-Mu
Membawa butiran pasir dosa,
AMPUNILAH AKU, HAMBAMU.Dadang prasetya

KAMU SEDANG MEMBACA
GEGURITAN
PoesíaGeguritan yang saya buat berdasarkn pengalaman dalam bentuk torehan Semua saya tulis dan memerankanya dalam geguritan . Selamat membaca . Geguritan (berasal dari bahasa Jawa Tengahan, kata dasar: gurit, berarti "tatahan", "coretan")