Saat ini Dylan dan Emily dalam perjalanan pulang, usaha mereka sia - sia. Satu - satunya jalan jika Emily ingin kembali ke semula adalah dengan menolong Sarah.
"Dylan, apa kau memakan sesuatu tadi di rumah wanita tua itu?" Tanya Emily.
Dylan menganggukan kepalanya, "Ya aku sempat memakan beberapa potong kue." Ucapnya.
"Bisa kah kau memuntahkannya lagi?" Tanya Emily.
Dylan sontak kaget, apa maksud Emily? padahal menurut Dylan kue nya tadi sangat lezat.
"Kenapa?" Tanya Dylan.
"Kita berhenti di supermarket itu dulu."
Dylan menuruti perkataan Emily. Setelah memarkirkan mobil, Emily mengajak Dylan untuk mencari toilet terdekat.
"Sekarang muntahkan!" Perintah Emily.
Dylan masih bingung dengan maksud Emily, "Bagaimana caranya? memang ada apa?" Tanya Dylan.
"Kue itu bukan lah kue sungguhan, mungkin kau melihatnya sebagai kue tapi aku melihat itu adalah potongan tubuh janin bayi yang masih berlumuran darah."
Mendengar perkataan Emily, Dylan sontak merasa mual dan memuntahkan semuanya. Muntah itu terlihat seperti muntah biasa, namun yang Emily liat lain. Benar dugaan Emily jika kue itu adalah janin bayi.
Hidung Dylan mulai keluar darah, sepertinya ia mimisan. Setelah mencucinya tetap saja muncul. Hingga akhirnya seperti ada rambut panjang yang keluar dari hidungnya. Setelah menariknya keluar dan membersihkan hidungnya, mimisannya pun berhenti.
Lampu toilet mulai berkedip, Emily langsung menarik Dylan keluar dari toilet sebelum akhirnya terdengar kaca pecah dari dalam toilet.
"Ya ampun, apa itu tadi?" Tanya Dylan.
"Apa kau percaya pada ku sekarang?" Tanya Emily.
Dylan menganggukan kepalanya.
》《》《》《》《》《》《》《》《
Dua hari sudah semenjak kejadian itu berlalu, Kini Emily sudah mulai terbiasa dengan keadaan mistis yang menyelimutinya. Ia bahkan memiliki sahabat gaibnya yaitu Alexa, perempuan itu selalu menemaninya dan melindunginya. Ya walupun pertemuan mereka tidak begitu menyenangkan.
Emily selalu meminta pendapat Alexa tentang Sarah. Ya Sarah menghilang begitu saja, ia tidak lagi menampakan dirinya di hadapan Emily. Membuat rasa bersalahnya semakin besar.
Kata Alexa, Sarah saat ini sedang bersembunyi. Ia sangat sedih, Alexa sudah berusaha mencari Sarah. Namun ia tidak di temukan, Alexa hanya bisa memberikan Emily petunjuk siapa saja orang terdekat Sarah.
》《》《》《》《》《》《》《》《
Hari ini, Emily akan mengunjungi Chris. Mantan tunangan Sarah, mereka seharusnya akan melangsungkan pernikahan namun sayang maut menghampiri Emily terlebih dahulu.
"Bisa saya bertemu Chris Bredley?" Ucap Emily kepada resepsionis.
"Maaf, Apa anda sudah membuat janji sebelumnya?"
"Sudah." Emily berusaha berbohong agar ia di izinkan.
"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda. Katanya dia teman akrabnya Nona Sarah." Ucap Resepsionis itu.
"Maaf, tapi Pak Chris sedang ada rapat."
Emily menghela nafas sesaat, akhirnya ia memutuskan untuk duduk dan menunggu. Hampir 5 jam menunggu ada seorang pria yang keluar dari lift.
"Itu dia orangnya," Bisik Alexsa.
Emily segera bangkit lalu mendatangi orang itu.
Langkah kaki Chris di hentikan oleh Emily, pria itu menatap Emily dengan tatapan penuh tanya.
"Maaf menghentikan mu seperti ini, Saya Emily. Teman Sarah."
Chris mulai bereaksi ketika Emily mengatakan seperti itu. Sepertinya Chris merasa sangat terpukul atas kepergian calon istrinya itu.
"Bisa kita berbicara sebentar? Aku memohon bantuan mu."
"Baiklah." Ucap Chris singkat.
Mereka duduk di sebuah restoran yang amat sangat mahal. Ya Emily yakin harga makanan disini sangatlah mahal.
"Apa kau ingin memesan sesuatu?" Tanya Chris.
Emily yang menatap buku menu hanya bisa menelan ludah melihat harga satu porsi makanannya. Ia tidak akan mampu membeli makanan seperti ini.
"Tenang, biar aku yang traktir." Ucap Chris.
"Baiklah, pesankan aku makanan yang menurutmu paling enak saja. Ini baru pertama kalinya aku kesini." Ucap Emily jujur.
Chris refleks tertawa, ya ia mentertawakan tingkah Emily yang agak sedikit norak.
Setelah makanan habis, Emily mulai meceritakan yang terjadi kepada Chris.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmares
Kinh dịHalo gue Briy, ini ff horor yg gue buat khusus untuk lomba di @RPWGOTTALENT. Mudahan suka ya, sebelumnya gue minta maaf kalo misalkan ada pihak yang tersinggung, Maaf banget buat 'Mereka' yang mungkin merasa terusik karena ff ini sekali lagi saya mi...