Nightmares (8)

6 0 0
                                    

Setelah makanan habis, Emily mulai menceritakan yang terjadi.

"Sebelum kejadian itu, Sarah mengunjungi cafe tempat ku berkerja ia terlihat gelisah dan terus saja melihat keadaan sekitarnya. Aku memberinya secangkir kopi dan menanyakan apa yang terjadi namun dia terus saja berkata bahwa dia tidak apa - apa. Lalu tak lama setelah ia pergi, aku memutuskan untuk pulang di perjalanan pulang jalanan sangat macet. Ternyata ada seorang perempuan yang di temukan tewas tertembak. Akhir - akhir ini aku baru tau jika perempuan itu adalah Sarah."

Emily tersenyum sesaat, "Jangan takut, disebelah mu ada Sarah. Ia sedang tersenyum melihat mu." Ucap Emily ketika melihat Sarah.

Chris menatap ke arah sampingnya, tanpa terasa ia menitikan air matanya karena merindukan sosok Sarah yang amat sangat di cintainya.

"Aku baru menyadari jika itu Sarah ketika dia mulai mengunjungiku dan membuat ku gila. Haha ya aku bahkan berniat untuk menutup mata batin ku, namun sarah memohon kepada ku untuk menyelamatkannya. Mungkin ini cara ku menyelamatkannya, menghubungkannya dengan orang yang di kasihinya."

"Apakah dia ingin berkata sesuatu pada ku?" Tanya Chris.

Emily terdiam sesaat sebelum akhirnya mendengar bisikan Sarah.

"Dia mengatakan jika dia menginginkan kamu bahagia tanpanya, dan juga ada kabar bahagia. Sarah tengah hamil 2 bulan. Mereka berdua tengah menunggu mu dengan bahagia di surga. Sebelum itu Sarah memohon kepada mu untuk melanjutkan hidup mu dengan baik, jangan bersedih dan hiduplah normal sebagai Chris yang Sarah kenal."

Chris menangis, ya pria itu menangis. Emily tahu jika tangisannya itu tulus bukti nyata cintanya kepada Sarah.

Sarah tersenyum dan berucap, "Terimakasih."

Emily menyeka air mata yang mulai keluar dari sudut matanya.

"Apa kau bisa mempertemukan ku dengan Sarah?" Tanya Chris.

"Akan ku coba." Jawab Emily

Emily menggengam tangan Chris dan juga tangan Sarah. Ia mulai menutup matanya.

Chris membuka matanya, melihat Sarah yang berdiri di hadapannya dengan menggunakan gaun pengantin yang sangat indah. Ia langsung memeluk Sarah.

"Jangan menangis lagi, kamu pantas untuk hidup lebih baik. Jaga kesehatan mu baik - baik, jangan sampai musuh mu mengalahkan mu! kau harus fokus terhadap lingkungan sekitar dan tolong jaga orang yang kamu kasihi, jadikan aku sebagai pelajaran bagi mu agar lebih memperhatikan orang - orang terdekat mu." Ucap Sarah.

"Maafkan aku Sarah, ini semua karena kebodohan ku. Jika saja saat itu aku tidak membiarkan mu pergi. Mungkin kamu masih hidup dan kita akan bahagia bersama."

Sarah menggelengkan kepalanya, "Tidak! ini bukan salah mu. Ini salah ku karena aku terlalu egois. semua ini terjadi juga karena kehendak tuhan, mungkin di dunia ini kita tidak di persatukan. Tapi suatu saat mungkin kita akan dipertemukan kembali dengan akhir cerita yang lebih bahagia."

"Aku berjanji akan terus mencintaimu sampai akhir hayatku." Ucap Chris.

"Jangan, Cukup kau simpan aku di lubuk hati mu sebagai memori indah yang pernah kau miliki. Kau tetap harus menikah, melanjukan kisah cinta mu, Jangan kau habiskan hidupmu seorang diri! Aku tidak akan bisa tenang, Aku hanya akan tenang ketika kau bisa menemukan kebahagiaan mu."

Chris menggelengkan kepalanya, "Tidak Sarah, tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi mu."

Sarah menatap Chris lekat, "Aku mohon." Ucapnya Pelan.

Chris mengangguk dengan pelan, air matanya mulai mengalir. Ingin rasanya ia ikut pergi bersama Sarah, namun perempuan itu terus menahannya dan menyuruhnya untuk hidup normal kembali.

Sarah melepaskan pelukannya pada Chris, perlahan ia memundurkan langkah kakinya memasuki sebuah pintu bercahaya yang ia yakini sebagai surga. Senyuman di wajahnya menghiasi kepergiannya. Ia tersenyum memakai baju pengantin yang sangat indah, Wajahnya yang murung kini terlihat sangat ceria. Perlahan demi perlahan sosok Sarah mulai menghilang.

Emily melepaskan genggaman tangannya, Chris mulai membuka matanya menyeka air mata yang membasahi matanya.

"Terimakasih Emily." Ucap Chris.

NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang