14: Because On Purpouse

11 2 0
                                    

-Koridor-

"Thomas Efendi dan Dimas Rizki, kalian di skors 3 hari dan di larang mendekati area sekolah sampai skors berakhir!"

Setelah mendengar keputusan guru konserling tersebut, Thomas hanya menerimanya dengan lapang dada. Lagi pula dia tidak bisa melakukan apapun selama tiga hari tersebut, dan dia juga tidak bisa menolaknya.

Mereka keluar dari ruangan tersebut bersamaan. Sesaat mereka bersitatap, lalu mendengus, hingga kemudian pergi ke kelas masing-masing untuk mengambil tas dan pulang ke rumah.

Tanpa terasa sekolah sudah di bubarkan. Mungkin karena suasana tegang dan atmosfer yang tidak enak tadi membuatnya lupa dengan waktu.

Lelaki itu sudah mengambil tasnya ketika Siena melewati kelasnya dengan kepala tertunduk. Tatapannya kosong, dia hanya memperhatikan kakinya yang melangkah, terpaku dan tak menyadari keberadaan Thomas.

Dia refleks mengejar Siena, meraih tangannya seraya membawanya dalam pelukan hangat.

"Ada apa? Kamu kenapa?"

Siena tidak menjawab. Untuk sesaat perempuan itu bisu, pendengarannya seketika tulis ketika mendengar kalimat kasih yang di utarakan Thomas.

Namun tiba-tiba Siena menghentakkan tangan Thomas yang memeluknya, dengan paksa, dan penolakannya terlihat sekali. Dia melihat ke manik mata Thomas, kemudian memukulnya tepat dipipi.

Buagh! Pukulan Siena lumyan keras. Hingga membuat lelaki di hadapannya tersungkur di lantai koridor, seraya menatap Siena dengan penuh tanda tanya.

"Dari dulu lo emang nggak ada gunanya, Thomas."

Haru and One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang