ii

9K 689 88
                                    

Sehun dan Yuri menghantar Yoona ketempat ibunya. Yoona sudah menolak berkali-kali bahwa ia bisa ketempat ibunya sendiri. Yoona ingin menggunakan angkutan umum seperti saat dia di England. Tetapi Yuri dengan keras kepala menolak Yoona menggunakan angkutan umum sendirian. Karena rasa trauma masa kecil saat adiknya ditarik paksa seorang pria tua. Walau Yuri disampingnya, anak kecil manapun tidak akan bisa menghadapi kekuatan pria dewasa. Beruntungnya seorang wanita paruh baya dan suaminya lewat dan membantu Yuri untuk melepas adiknya dari pria tua bangka dan bermulut bau itu.

Sehun tidak keberatan sedikitpun untuk menghantar Yoona. Bagaimanapun Sehun adalah seorang pengusaha yang sukses. Ia tidak mempunyai perusahaan, ia hanya memiliki restaurant yang memiliki banyak cabang. Usaha itulah yang membuatnya sedikit bebas, karena karyawan dan orang terpercaya yang menangani usaha itu.

Sepanjang perjalanan, Yuri terus berceloteh, sedangkan Yoona terdiam dan melihat pemandangan dibalik jendela mobil. Selama perjalanan itu pula Sehun selalu melihat Yoona dari spionnya.

Sesampainya disebuah kediaman yang terbilang sederhana milik orangtua Yoona dan Yuri, Yoona langsung membuka pintu mobil kakak iparnya dan berangsur masuk kedalam rumahnya. Ia tidak ingin dimanja seperti kakaknya yang menginginkan Sehun untuk membukakan pintu mobilnya.

Orangtua Yoona dan Yuri memang sederhana. Rumah yang sederhana dan halaman yang luas. Seperti rumah-rumah dipedesaan. Yuri yang memilih untuk tidak melanjutkan kuliah, tetapi Yoona dengan otaknya yang jenius, bisa mendapatkan beasiswa penuh dari Oxford University. Yoona dibebaskan dari biaya semester, diberikan uang tiap semester, disiapkan asrama tanpa tunggakan sedikitpun dan tentunya terkadang ia mendapat bonus berupa tiket pesawat pulang dan pergi ke Seoul. Dosen pun merekrutnya untuk menjadikannya sebagai asisten. Tentu saja Yoona diberi upah sebagai asisten Dosen. Dan untuk upah dari magang sebagai asisten dosen juga tidak bisa dibilang sedikit. Bagaimanapun Oxford adalah universitas terkenal di England.

Tidak hanya sebagai asisten dosen ia lakoni, tetapi sebagai pemain piano untuk menghibur sebuah restaurant mewah di England. Upahnya pun lebih dari cukup.

Banyak pria yang menginginkannya di England. Dari dosen muda, pengusaha sukses yang melakukan meeting di restaurant tempatnya bekerja, mahasiswa dengan gelar bangsawan, dan banyak lagi. Yoona selalu mendapat julukan wanita bodoh dari sahabatnya, Krystal. Bagaimana tidak? Ia menolak pria dengan sejuta pesona. Oh, ya. Sahabatnya itu sudah gila. Krystal sangat paham dengan konsletnya otak Yoona yang menolak pria berdompet tebal dan wajah bak dewa Yunani.

Terakhir kali Yoona pulang ketempat orangtuanya adalah satu tahun yang lalu. Yoona membeli piano, violin dan gitar. Tiga alat musik itu ia tempatkan dirumah orangtuanya. Orangtuanya menyukai saat Yoona bermain piano. Yoona tidak memiliki sedikitpun bakat dari orangtuanya. Ayahnya hanya seorang teknisi dan ibunya adalah seorang guru. Bagaimana Yoona menjadi anak yang penuh dengan bakat? Bakat itu timbul secara autodidak.

Krystal seorang anak dari musisi ternama. Yoona sering bermain dirumah Krystal yang dipenuhi berbagai alat musik. Yoona juga meminta Krystal untuk mengajarinya. Jika Krystal tidak ingin mengajari Yoona, ibu Krystal dengan senang hati mengajarinya. Krystal membenci musik, tetapi ia menyukai seni. Kuas, cat minyak, kanvas adalah sesuatu yang wajib dalam hidupnya. Terkadang Yoona menemani Krystal melukis. Tentu Krystal tidak ingin temannya berdiam diri sementara ia asik melukis. Krystal selalu memberikan kanvas, kuas dan cat minyak untuk Yoona. Sesungguhnya Yoona tidak keberatan sedikitpun menemani Krystal melukis, Yoona sering membawa buku-buku bacaannya. Tetapi Yoona tahu bahwa Krystal tidak suka di tolak. Itu membuat Yoona pintar melukis dan bermain alat musik.

Ayah dan ibu Krystal sering sekali meminta Yoona agar ikut dengan mereka ke luar negeri. Vienna, Europe, Spanyol, Paris dan sebagainya. Negara dimana musik sangat disenangi. Tetapi dengan sopan Yoona menolak. Ia ingin mengambil beasiswa dari Oxford. Dan berakhirlah seperti ini. Yoona yang cantik dengan segudang bakat. Ya. Kecuali atletik.

revenge ✔Where stories live. Discover now