revenge ✔

v

Sinar matahari menembus kelopak mata Yoona, memaksanya untuk bangun. Saat sepenuhnya terbangun, Yoona menyadari tidak ada Sehun disampingnya. Tentu saja, Sehun akan kembali ke kamar dimana ia dan isterinya tidur. Yoona beranjak turun dari ranjangnya untuk membersihkan diri. Ia tidak peduli bahwa ranjang dan dirinya terlihat berantakan. Ditambah ia tidak peduli dengan dirinya yang tidak memakai apapun dan berjalan santai ke kamar mandi dengan langkah sedikit tertatih.

Selang beberapa saat, Yoona keluar dari kamar mandi dengan handuk kimononya. Ia mengambil ponsel dan mengetikkan beberapa kata untuk di kirimkan pada sahabatnya.

To : Beloved Krystal

Aku akan mengunjungi apartemenmu pagi ini. Pastikan kau ada di tempat, baby Jungie~

Setelahnya ia meletakkan ponsel dan menuju almari untuk memilah pakaian yang akan dikenakan. Pilihannya jatuh pada sebuah dress hitam dan jaket berbahan jeans. Setelah ia mengenakannya dan berdandan setipis dan sesimple mungkin, ia keluar dari kamarnya. Pemandangan pagi ini adalah melihat kakaknya dan Sehun berciuman.

Memuakkan.

Yuri melepas pagutannya di bibir Sehun, "Oh? Honey, kau sudah bangun?" Yoona hanya mengangguk singkat, "Sarapanlah dahulu," Yuri memperhatikan adiknya yang sudah terlihat rapih dan cantik, "Kau mau pergi?"

"Aku akan sarapan bersama Krystal, eonni. Aku sudah berjanji dengannya. Maaf," Yoona menunduk dan melewati Yuri. Ia menatap Sehun sekilas. Sehun terus memperhatikan Yoona hingga tubuhnya hilang di balik pintu.

Yoona menyelusuri jalan dimana pohon-pohon besar tumbuh. Seoul yang menyenangkan. Yoona menghirup dalam-dalam udara segar pagi itu. Pagi yang berbeda dengan pagi biasanya. Yang membuatnya berbeda adalah Yoona yang sudah melepaskan mahkotanya.

Saat berjalan santai, ia dikagetkan dengan suara klakson mobil yang keras. Dengan jengkel Yoona membalikkan tubuhnya untuk melihat pelakunya, "Eoh? Seung Hyun?"

Pria yang dipanggil Seung Hyun itu melepaskan kacamata hitamnya dan keluar dari mobil Lamborghini Raventon kebanggaannya, "Hai cantik! Butuh tumpangan?"

Yoona tersenyum dengan sangat manis dan menghamburkan pelukan pada Seung Hyun. Pria itu terkekeh dan membalas pelukan Yoona. Seung Hyun adalah sahabatnya di masa sekolah. Bahkan Seung Hyung beberapa kali mengunjungi Yoona di England. Mereka berpelukan tanpa mengetahui seseorang yang berada dalam mobil tepat di belakang mobil Seung Hyun memegang setirnya dengan kencang. Sehun. Ia membanting setir meninggalkan dua anak manusia yang sedang melepas rindu.

Seung Hyun membelai surai blonde Yoona dengan lembut, "Lepaskan pelukanmu, dan aku akan mengantarkanmu,"

Yoona melepaskan pelukannya pada Seung Hyun, "Kau semakin tampan,"

Seung Hyun menaikkan satu alisnya, "Jatuh cinta?" Yoona hanya membalas dengan kekehan kecil. Seung Hyun lekas menarik tangan Yoona dan membawanya pada sisi pintu untuk penumpang. Disebelahnya. Setelahnya ia berlari kecil menuju pintu kemudi.

Selama perjalanan, Yoona dan Seung Hyun terus berceloteh. Seung Hyun sudah menjadi seorang CEO perusahaan terkenal di Seoul. Tidak jarang juga Yoona dan Seung Hyun mengingat masa-masa sekolah mereka, hingga pria-pria di England yang mengejar Yoona, dan Seung Hyun lah tamengnya.

Jika kaliam berpikir Seung Hyun tidak memiliki perasaan apapun pada Yoona, itu salah besar. Kedekatan Yoona dan Siwon menciutkan nyalinya untuk mendekati Yoona. Hingga Seung Hyun memberanikan diri untuk memperkecil jaraknya dengan Yoona saat kematian Siwon. Seung Hyun tidak tahu masalah apa yang terjadi pada Yoona. Ia hanya mengetahui bahwa masalah Yoona cukup berat hingga wanita itu menangis meraung-raung di dadanya. Semenjak itu juga, Seung Hyun melihat perubahan Yoona dengan sangat drastis. Seperti ia semakin dingin dengan orang lain, sifatnya yang semakin membangkang walau tidak ke arah negatif, dan sialnya Yoona semakin mempesona dengan sifatnya yang seperti itu. Seung Hyun menyukai segala tentang Yoona. Bahkan ia menyukai kedua sisi Yoona. Yoona angel dan Yoona devil. Seung Hyun menyukainya.