iii

8.2K 585 46
                                    

Ada yang kangen sama ff ini? Maafkan, karena diriku menyusun ulang alur dan konfliknya
Satu-satu aja ya selesaiinnya, harap sabar :')

Arah pandang Yoona tidak terlepas dari Krystal. Ya. Saat ini wanita blonde dengan tubuh ramping itu sedang mengunjungi rumah Yuri dan Sehun. Seperti biasa, sikap seenaknya Krystal tidak berubah sama sekali. Sesampainya di kediaman Yuri dan Sehun, Krystal mengganti pakaiannya menjadi pakaian renang, tentunya mengganti di kamar Yoona.

Yoona yang tidak terlalu suka olahraga, hanya memperhatikan Krystal yang berenang kesana kemari, "Krys, apa kau tidak bosan? Sudah satu jam kau berada di kolam," ujar Yoona dengan meninggikan suaranya agar terdengar oleh sahabatnya.

Krystal memunculkan kepalanya ke permukaan dan berpegangan pada sisi kolam renang, "Kau! Sekali-sekali cobalah untuk berenang. Aku tahu kau tidak menyukai olahraga, tetapi itu baik untuk tubuhmu,"

Bukannya menjawab pertanyaan Yoona, Krystal balik menceramahinya, membuat Yoona memutar bola matanya malas. Mendengar ocehan Krystal membuat telinganya sakit. Yoona tahu bahwa ocehan Krystal bermaksud baik untuk mengingatkannya hidup sehat. Hanya saja, Yoona membenci itu.

Gelas yang kosong Yoona jadikan alasan untuk meninggalkan Krystal yang sedang mengumpatinya. Yoona berjalan ke dapur dan bertemu dengan kakak iparnya yang sedang meminum air mineral, "Oh? Kau ingin mengambil minuman?" Sehun membuka percakapan dengan menanyakan adik iparnya.

Yoona menjawabnya dengan anggukan. Ia mengambil susu kotak yang berada dalam kulkas. Tanpa ia ketahui, Sehun terus menatapnya. Gerakan-gerakan kecil yang dibuat Yoona begitu mempesona dimata Sehun. Yuri memang cantik, tetapi Yoona jauh lebih cantik dan mempesona. Apakah ia sedang menyesali keputusannya menikahi Yuri? Sedikit. Karena pertemuannya dengan Yoona membuat ia sedikit menyesali pernikahannya dengan Yuri.

Setelah menuangkan susunya kedalam gelas, Yoona meminumnya dan memandang Sehun yang sedang menatapnya lekat, "Dimana Yuri eonnie?"

Sehun tersadar dari lamunannya, "Dia baru saja ke butik,"

"Hmm," Yoona menjawab dengan gumaman dan berlalu begitu saja. Tetapi sebelum benar-benar keluar dari dapur, Sehun menahan lengannya. Yoona melihat lengannya yang di genggam dan beralih melihat pelaku yang menggenggam tangannya, "Ada apa?"

Sehun melepaskan genggamannya karena tersadar. Ia menggemggam lengan Yoona secara tidak sadar. Tubuhnya bertolak belakang dengan pikirannya, "Tidak, hanya..umm, kau tidak mengambilkan minuman untuk temanmu?"

Yoona menyernyitkan alisnya. Kakak iparnya menahan lengannya karena menanyakan sesuatu hal yang sangat tidak penting, "Dia bisa mengambilnya sendiri," Yoona meletakkan gelasnya diatas meja dan menyilangkan tangannya didepan dada, "Jadi? Kau menghentikanku hanya untuk bertanya hal tidak penting itu padaku?"

Adik iparnya benar-benar..kurang ajar? Bagaimana bisa ia menanyakan kakak iparnya dengan pose menyilangkan tangan kedepan dada? Sehun mencoba untuk mengerti karena mungkin saja sikap Yoona terbawa karena adat Barat seperti itu. Ditambah lagi, Krystal yang selalu menemaninya selama kuliah di Oxford. Krystal yang berasal dari keluarga berada membuat dirinya seperti seorang puteri yang harus selalu dipenuhi keinginannya.

Sehun dengan acuh tak acuh menaikkan bahunya singkat, "Aku hanya bertanya. Apakah jika seseorang bertanya harus sesuatu yang penting?" sedikit jengah dengan sifat adik iparnya yang ketus. Berbanding terbalik dengan Yuri yang lemah lembut. Tetapi entah mengapa, sifat ketus Yoona menambah pesonanya. Oh, Sehun sudah gila.

Yoona mengambil minumannya kembali dan berjalan meninggalkan kakak iparnya begitu saja tanpa mengucapkan apapun. Sehun terus memperhatikan punggung Yoona yanh semakin menjauh. Wanita yang terlihat sangat cantik memakai dress putih tanpa lengan. Ia masih memperhatikan bagaimana adik iparnya berbicara dengan sahabatnya. Jujur saja, mereka berdua terlihat seperti sebuah seni jika berdampingan seperti itu.

revenge ✔Where stories live. Discover now