“Bila kita lunak pada diri sendiri, maka dunia yang akan keras pada kita.
Bila kita keras dan tegas pada diri, maka dunialah yang akan melunak”
Siapa bilang kuliah di Fakultas Pertanian itu gampang? Ah ya, mungkin yang bilang begitu bisa merasakan sendiri gimana rasanya kuliah yang cuma 2 mata kuliah tanpa praktikum. Bagaimana rasanya dikejar deadline laporan praktikum, belum lagi kalau harus revisi sana-sini. Eits, tugas kelompok dan presentasi dari dosen juga tetep ada loh, banyak malah.Bagi anak Fakultas Pertanian, libur itu adalah mitos yang nyata. Kenapa? Karena setiap weekday kita kuliah dan pratikum ngelab. Di weekend kita praktikum ke lahan. Menarik. Selain pake otot kita juga dituntut pakai otak. Asal jangan pakai hati ya, karena bisa-bisa baper akut. Jelas baper, koas yang nyorat-nyoret laporan padahal semalem cuma tidur dua jam, atau koas yang nuntut taneman praktikum harus hidup dan dicatet datanya nyaris tiap hari, padahal praktikum nyatetin taneman ga cuma satu atau dua mata kuliah. Kalau udah kaya gini, lama-lama bisa baper akut kan?
Tapi percaya deh readers, itu semua baik kok untuk kita nantinya. Kalau diawal udah dibiasakan dengan tekanan sana-sini, nanti selepas kita udah ga jadi mahasiswa nih, kita bakalan merasakan efeknya. Kita bisa berterimakasih sambil traktir para koas dan dosen kita dulu, yang karena beliau-beliaulah kita terbiasa tidur 2 jam perhari atau nahan emosi karena laporan praktikumnya dicoret sana-sini.
Mungkin, banyak dari kita yang mengalami shock pas pertama kali ‘terjebak’ di Fakultas Pertanian. Kalau dulu kita membayangkan masuk Fakultas Pertanian itu mudah dan ecek-ecek, ternyata kita salah besar. Hanya orang-orang hebat yang mampu bertahan disana, karena ya itu tadi, selain pakai otot kita juga dituntut pakai otak, ditambah tekanannya banyak, aktivitasnya segudang. Wassalam lah bagi manusia-manusia jaman now yang sukanya mager.
Well, memangnya apasih efek shock di awal kuliah? Yang paling nyata efeknya sih dengan hasil IP kita, karena itu adalah salah satu indikator kuantitatif di perkuliahan. Sebenarnya ada segudang alasan yang bisa kita digunakan, kalau ternyata IP di awal perkuliahan kurang bagus. Terutama buat aktipis-aktipis yang kuliahnya tipis-tipis kaya tisu nih. Yang dikit-dikit TA, dikit-dikit telat ngumpulin laporan dan sebagainya. Tapi tahu gak sih kalau kebanyakan dari alasan-alasan itu hanyalah alasan pembenaran aja?. Membenarkan diri sendiri agar tidak salah.
Terus nih, sebenarnya apasih salah satu kunci keberhasilan di awal kuliah? Jawabannya adalah adaptasi. Karena kuliah bukan hanya jenjang baru bagi tingkatan pendidikan yang sedang kita tempuh guys. Kuliah itu, terutama bagi agan-agan dan sista-sista yang merantau, kita seperti memulai hidup baru. Cielah. Ya, karena harus adaptasi dengan banyak hal. Adaptasi dengan cuaca, dengan budayanya, dengan makanannya, dengan orang-orang sekitar, dan adaptasi lainnya. Adaptasi yang paling berat adalah adaptasi dengan waktu ketika di perkuliahan.
Dulu, ceritanya banyak yang nanya gimana caranya bisa dapet IP bagus atau bahkan dapet IP 4. Wow. IP 4 itu bukan angka bulet yang gampang untuk didapetin loh. Kalau saya sih ada rahasianya. Rahasianya itu karena saya sudah melewati masa-masa adaptasi waktu. Percaya ga kalian kalau saya berpendapat bahwa kuliah jauh lebih longgar dibanding masa-masa SMA? Kebannyakan pasti berbeda pendapat dengan saya.
Saya mungkin sebagian kecil yang berpendapat kalau kuliah itu jauh lebih ga bikin stress dari SMA. Ya anggap saja saya pengecualian, data pencilan nih bahasanya kalau nyekripsi. Karena dulu saya SMA abnormal, ga genep 3 tahun, karena Alhamdulillah bisa ditempuh dalam waktu 2 tahun. Nah, SMA dengan kondisi akselerasi, itu sungguh menguras hati guys. Masa-masa ababil dan alay-alay nya, tekanannya jauh lebih besar. Karena selain tekanan dari luar, dari diri sendiri juga merasa tertekan. Akhirnya muncullah konflik batin.
Diawal-awal masa akselerasi SMA emang serasa maknyus. Setiap dua bulan sekali UTS, empat bulan sekali ujian semester. Dan wow, libur setelah ujian semester cuma satu minggu. Berangkat sekolah dari jam 7 pagi, sampai dirumah magrib, lalu jam 7 biasanya kerja kelompok sampai jam 9-10 malam. Pulang ke rumah lagi dilanjut mengerjakan tugas individu. Setiap hari berputar seperti itu. Jenuh pasti, lelah jangan ditanya. Tapi hasil ga akan pernah menghianati proses. Catet ya, ga akan pernah. Kalau memang hasilnya ga sesuai dengan yang kita harapkan, bukan berarti kita gagal. Bisa jadi memang karena usaha kita belum cukup keras, belum seperti teman-teman lainnya. Atau boleh jadi, Allah memang menyiapkan kejutan lain yang jauh lebih pantas membayar usaha dan kerja keras kita.
Pengalaman dari SMA inilah yang membuat saya tertohok luar biasa. Efeknya jangan ditanyakan. Mantab. Gak menyesal saya pernah masuk ke kelas akselerasi. Makanya ketika masa perkuliahan saya sudah lebih bisa menata waktu, karena sudah kobong duluan semasa SMAnya. Buat teman-teman yang baru merasakan tekanan dan agenda yang begitu padat di waktu perkuliahan ini, maka saya ucapkan selamat menikmati santapan kalian. Makanlah sesuai porsinya, orang hebat, orang besar akan makan dengan jumlah yang lebih besar dibanding dengan lainnya. Bukankah kita sama-sama ingin menjadi orang besar? Maka jangan mengeluh atau meminta jatah lebih sedikit. Nikmati saja makanannya dan habiskan porsimu.
Selamat berproses menjadi orang besar. Pelaut yang ulung tak berasal dari laut yang tenang. Pun mahasiswa yang hebat tidak berasal dari aktivitas yang biasa-biasa saja. Berusahalah semaksimal kita mampu usahakan. Hasil berbanding lurus dengan usaha kita. Jangan lupa berdoa setelah berusaha ya readers. Karena usaha tanpa doa adalah sombong, dan doa tanpa usaha adalah omong kosong.Selamat menghebat!
Dan nantikan tulisan RASA –Rabu Sore Bercerita, selanjutnya!
Selamat Me-RASA dan meramu RASA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENTANG KISAH RASA -RABU SORE BERCERITA.
Non-Fiction#204 in non fiction | 9 Desember 17 RASA - Apa kalian punya mimpi? Sedang berjuang masuk PTN? Atau gagal move on karena belum masuk PTN yang didamba? Ngerasa salah jurusan? Atau penasaran kehidupan selama di kampus? Aktif organisasi tapi prestasinya...