Ciptaan Tuhan

4.1K 217 12
                                    

'Dont let someone sour your mood just because they can't stand the way God made you.'

-Anonim

Saya mendapatkan kutipan kalimat ini di salah satu komentar You Tube beberapa tahun yang lalu. Waktu itu, saya langsung mencatatnya di buku harian tapi lupa mencatat pemilik kata-kata itu. Yang pasti, kalimat ini bikin saya banyak sekali merenung.

Tuhan mencipatakan kita sebagai manusia dengan kondisi terbaik bagi kita menurut-Nya. Bukan menurut kita. Kita tidak bisa memilih siapa orang tua kita, di mana kita terlahir atau bahkan mengatur bagaimana presepsi publik di tempat kita dibesarkan.

Orang-orang akan selalu punya pendapat, standar hidup yang mereka ciptakan masing-masing. Seseorang bisa dikatakan cantik ketika ia punya kulit yang putih, wajah yang kecil dan tubuh yang langsing. Seseorang bisa dikatakan cantik ketika ia punya rambut yang lurus, hitam dan lembut. Siapa yang membuat standar seperti itu? Lingkungan, benar.

Lantas mengapa ketika kulit kita cokelat karena memang sudah keturunannya seperti itu? Lantas kenapa kalau rambut kita keriting karena memang sudah warisan orang tuanya seperti itu? Haruskah kita berupaya untuk mengubah warna kulit kita yang cara membuatnya pun kita tak tahu. Haruskah kita terus mencatok rambut agar terlihat lurus dan cantik? Tidak.

Banyak orang yang menjadi rendah diri lantaran penampilan fisiknya yang jauh dari standar kecantikan umum yang dibuat oleh masyarakat. Ia merasa buruk dan tidak pantas bergaul dengan teman-teman sebaya yang jauh lebih 'cantik'. Ia sering digoda bahkan dicela karena penampilan yang sama sekali bukan sebuah kehinaan. Hingga akhirnya berbagai macam cara ditempuhnya untuk mendapatkan kata 'cantik' itu, bahkan hingga cara yang teramat berbahaya.

Perlu kita sadari bahwa kita semua adalah ciptaan Tuhan. Jika ada seseorang yang menghina karena penampilan fisik, maka ia telah menghina Tuhan yang telah menciptakannya. Jika ada yang memandang rendah hanya karena penampilan fisik, maka ia hanyalah seorang manusia yang belum cukup dewasa untuk menghargai perbedaan.

Dan pada akhirnya, semua terserah pada kita untuk menyikapi semua itu. Jika kita yakin kita baik-baik saja dengan semua hal yang Tuhan beri, maka kita benar-benar baik-baik saja. Jika kita mensyukuri segala apa yang Tuhan ciptakan pada kita, maka kita akan lebih bahagia. Bayangkan jika Tuhan menciptakan kita tanpa penglihatan atau tanpa pendengaran, masihkah kita akan protes dengan warna kulit, bentuk wajah atau tekstur rambut?

Cantik cuma sebuah pengakuan. Sifatnya subjektif. Tak perlu merasa minder dan memperbanyak kekhawatiran jika kita tak termasuk dalam kategori cantik versi orang-orang. Tak perlu takut sulit mendapatkan jodoh ketika waktunya tiba. Tuhan yang menciptakan kita sudah menetapkan bagi kita jodoh yang paling sesuai. Yang akan berkata kita cantik dengan standarnya sendiri.

Self ReminderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang