Bab 5 ( Is She a spesial friend? )

31 2 0
                                    

Setelah sekian lama menunggu aku bernyanyi untuk kedatanganmuuu...... kayak lagunya Rhoma Irama yaaa, Rajanya Dangdut. Dari kecil sampe tua gitu suaranya nggak berubah-rubah deh. Oyaaa tiba-tiba Sylvia datang menemui Aren bersama teman sekamarnya. 
"Permisi ada yang tau Aren ngga??" Sylvia tanya pada salah satu teman Aren sekamarnya.
"Kayaknya Aren tadi keluar sebentar loh, kalo nggak ya di luar biasanya cari udara seger gituuu"
"Oooh yaaa udah, thanks yaaa"
Lalu datanglah Aren, dengan membawa HP di genggaman tangannya.
"Eh, Sylvia ada apa datang ke asramaku??? Mau perlu apa?" Aren tanya sesuatu.
"Oooh gini Ren, ada yang perlu kubicarakan denganmu,"
"Kita berdua doang apa sama Kinon biasa itu?"
"Ooh itu sih nggak usahlah, nanti malah suasananya nggak damai heheheh"
Lalu tiba-tiba Kinon datang...
"Oooh gitu yaaa, pada ngomongin gue dibelakang pintu eeeeh maksudnya dibelakang hadapan gue yaaa awas aja loooo nanti kualat sendiri biar lo tau rasa" Kinon mengencam.
"Eeeh nggak gitu maksudku Non, ini memang nggak ada hubungannya sama kamu kok tenang aja sih!"
"Iya Non, lo jangan nyalahin kita berdua dong salahinlah diri sendiri dulu baru menyalahkan orang lain."
"Eleh, eleh, eleh sok bijak banget luuu" Kinon yang tidak terimaaa.
"Ya terserah lo deh penginnya gimanaaa, asalkan kau bahagiaaa" Aren berlagak pasrah.
"Cih, emang gue kekasih lo yang diselingkuhin, hiiik homooo dasar!" Kinon menentang.
"Udah Ren, biarkan dia ndumel sendiri deh" Sylvia memegang tangan Aren yang menggenggam HP tadi, sekarang Hpnya dah ditaruh sakunya.
"Yuk, gue capek ndenger dia ndumel terus" Aren mengiyakan dan mengajak pergi menjauhi Kinon.
"Ya udaaah cepet sana pergi, hush! Hush! Hush!" Mengusir Aren dan Sylvia.
"Dadah Kinon!" Mereka langsung pergi meninggalkan Kinon.
"Dasar!!! Alasan mereka berdua yang gak tau rasa! Eh maksudku gak tau aturan, malam-malam begini malah berduaan tanpa aku jahad kalian semua" hati Kinon berbicara.
Dan mereka mencari tempat yang cocok untuk mereka yaitu di ruang prasmanan.
"Syl, disini aja ya ngobrolnya? Nggak enak sama yang lain kalo ditempat yang jauh dari keramaian, lagian kamu mau ngomong apa sih? Nggak papa kan disini???" Aren memberi tawaran tempat.
"Eeeh, nggak papa sih Ren, disini aja juga nggak papa, yang penting nyaman asalkan..." Sylvia tidak memenuhi kalimat terakhirnya.
"Asalkan apa Syl ?" Aren penuh penasaran.
"Asalkan kau bahagia jika bersama gue, gue,...gue nggak tau hal ini akan menyakitkan apa nggak jika gue berkata hal ini kepada lo"
"Katakan saja, nggak papa gue mau ngendengerin kok, Sans aja jangan gugup gitu dong, sesama temen akrab masa gugup kan gak asik,"
Apa temen akrab??? Aku dibilang temen akrab??? Lo gak sadar apa kita itu lebih, lebih, lebih dan melebihi dari temen akrab tau Ren. Hati Sylvia bergumam.
"Iya, Ren," Sylvia terpaksa mengiyakan, walau hatinya berbanding terbalik.
"Ya udah, mau ngomong apa???"
"Ren, lo itu dihati gue adalah temen spesial, artinya lo gue anggap temen yang membuat gue terasa berbeda dengan yang lain, gue mohon lo mengerti perasaaan gue, Ren, gue, gue, gue sukaaa sama lo Ren" Sylvia berusaha menyatakan rasanya kepada Aren.
"Ohhh, itu, iya nggak papa, lo gue anggep juga temen spesial dalam arti temen yang paling baik, temen sepanggung, temen main dan makasih lo udah ngungkapin perasaannya ke gue, pastinya dengan susah payah ngungkapin itu, gue hargai itu Syl. Maaf kalo gue punya banyak salah sama lo yaaa, dan gue cuma bisa jadi temen spesialmu itu nggak lebih kok cuma temen spesial, gue udah punya yang lain. Dan gue nggak mau yang lain itu tersakiti. Gue sayang sama lo, lo itu baik, cantik, pinter nyanyi semoga lo mendapatkan cowo yang lebih ganteng. Dan gue nggak mau mainin perasaan gue sendiri karena menyakitkan, semoga lo dapat yang lebih keren dari gue Sylvia yang cantikkk banget kayak bidadari," Aren menjawab santai dan tidak gugup.
"Oooh iya udah, nggak papa makasih ya Ren, udah jadi temen spesialku, dan jangan bilang ini pada siapa-siapa kecuali kita berdua ya Ren"
"Oke Cantik,"
"Apasih Aren!!!"mengelak gombalan dari Aren.
Oya jangan heran dia sekarang suka nggombal sama cewek manapun dan buat para ladies yang pernah didekatin dan digombalin dia, sekali lagi kata-katanya yang buat baper para cewek ati-ati aja. Jadi cewek jangan baperan nanti dimanfaatin sama cowoknya. Berarti kita bodoh ditipu oleh cowok. Jadi cewek harus jeli dalam memilih calon pasangan hidup yaaa...
Lalu mereka kembali ke asrama masing-masing. Dengan perasaan yang seperti biasanya. Kembali ke laptop eh maksudnya kembali ke semula.

Note: Sorry yaaa ceritanya singkat, dan jangan lupa vote, comment, like, follow, dan stay tune Don't Let Go baru pemulaaa part berapa sih ya oya part#5 kayaknya deh, 😅😆😅

Don't Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang