《2》

5.9K 492 48
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

...

"Tolong periksa kembali Tuan, apa benar tidak ada surat untuk saya...?"

"Jika memang ada, pasti sudah aku serahkan padamu, seperti aku tak punya pekerjaan lain saja, menyimpan suratmu."

Kepala indigonya terangkat ketika petugas kantor pos di loket yang ia hampiri, berbalik tak menghiraukan dirinya. Ya, ini memang salahnya, sudah hampir setiap hari dalam minggu ini dia bolak-balik kantor pos, untuk bertanya apa surat yang dikirimkan sang pujaan hati belum sampai ke tangannya.

"Ini sudah bulan kedua Naruto-kun tidak mengirimkan surat, biasanya setiap dua minggu sekali dia selalu mengirimkan surat untukku dan tak pernah sekalipun terlambat..." Ketika kakinya melangkah keluar dari kantor pos, kepalanya mendongak, menatap langit biru yang mengingatkannya pada bola mata jernih pria yang telah mencuri hatinya itu.

Tangannya terangkat menuju dada kirinya yang berlapis dress selutut bermotif kotak-kotak hitam putih. Meremas pelan kain berbahan flanel itu untuk mengurangi rasa gundah yang merajai hatinya. "Semoga Naruto-kun baik-baik saja...."

...

Japan, Hiroshima
October, 1944

"Tujuh puluh ribu tentara Amerika Serikat mati dalam bulan ini."

Tersenyum tipis, Naruto meletakkan cangkir almunium yang menampung kopi hitam yang baru di tenggaknya. "Jerman bergerak cepat, kita tak bisa berpangku tangan dan hanya mengandalkan Jerman." Safir birunya menatap tajam pada lawan bicara sekaligus komandan strategi angkatan laut Jepang, rekannya.

"Bulan depan adalah giliranmu untuk memimpin serangan udara di laut Pasifik." Shikamaru, pria klan Nara yang menjadi lawan bicara Naruto, mengulang kembali informasi yang baru saja di sampaikan oleh Kaisar Hirohito, pimpinan tertinggi mereka.

"Amerika Serikat berhasil merebut Myanmar, Filiphina dan Borneo, sesuai arahan Kaisar, kita harus mempertahankan Taiwan, Indochina, dan Mancuria tetap di bawah jajahan kita." Seketika batin Naruto tercubit saat tugas selanjutnya adalah mempertahankan agar negara-negara tersebut tak mendapatkan kemerdekaannya.

Namun balas budinya pada negara yang telah memelihara anak yatim piatu sepertinya, membuatnya menuruti semua ambisi keji pimpinannya untuk menaklukkan semua asia di bawah jajahan Jepang. "Aku akan mengambil cuti beberapa hari. Ada yang harus ku lakukan di Tokyo."

...

"Jadi belum ada surat untukku, Tuan?"

Hanya gelengan kepala yang di terima oleh Hinata, dari petugas kantor pos yang malah sibuk membubuhkan stempel pada tumpukan amplop.

"Ano.... tuan....," masih tegap berusaha, bibir kecilnya mencicit lembut, berusaha menarik perhatian sang petugas pos.

"Tak ada surat untukmu Nona." Jawab si petugas tanpa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan yang menyibukkannya.

Bibir mungil berwarna peach muda itu membentuk kurva yang melengkung kebawah. 'Apa Naruto-kun sudah melupakanku...?' Ia lanjutkan langkahnya sambil tertunduk. Tak memperhatikan lalu lalang orang-orang dihadapannya yang berjalan di pelataran kantor pos.

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang