Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and HinataKreeeekkkk
Bunyi sel besi berkarat yang terbuka itu begitu membuat telinga berdenging ngilu. Tapi tidak bagi sosok pria tegap yang hampir satu bulan menghuni ruangan gelap dan lembab, tempat para pengkhianat negeri matahari terbit ini menanti ajalnya.
Wajah tegas berlapis kulit tan itu di penuhi memar membiru, sepasang safir birunya di bingkai lebam biru, hadiah bogem mentah dari para prajurit yang dulu pernah menjadi juniornya. Dulu dirinya di banggakan dan di elu-elukan oleh bangsa ini sebagai pahlawan, dulu jangankan memukulinya babak belur seperti ini, bahkan untuk menatap tajam safir birunya, tak ada satupun dari mereka yang bernyali.
Kini wibawanya sudah luntur, harga dirinya sudah tak berarti lagi. Bagai bangkai yang tak berguna lagi, tubuh berotot yang bergelimangan darah itu di rantai menggantung dengan kedua tangannya yang menjadi tumpuan.
"Sudah cukup, Naruto!" Kepala kuning yang dilumuri darah itu mendongak, ketika namanya dipanggil. Bibir sobek yang berlumur darah itu tersenyum tipis ketika safir birunya yang menyembab, menangkap sosok yang amat ia kenali.
Hatake Kakashi, Prajurit yang berpangkat Jenderal yang selama ini menjadi pimpinan tertingginya dalam kemiliteran. Air mata menitik dari onix hitam pria yang surainya mulai beruban itu. Prajuritnya, anak didiknya yang ia pungut dari jalanan, ia besarkan dan didik hingga menjadi Prajurit kebanggaan Negeri Matahari terbit ini. Hari ini dijadikan seonggok daging tak berguna oleh negeri yang dibelanya.
"Sampai kapan kau akan menanggung dosa orang lain seperti ini, nak..." Kini suara tegas Kakashi berubah menjadi bergetar bahkan berbisik lirih. Ia tak sampai hati melihat kondisi Naruto yang begitu mengenaskan seperti ini.
"Dia bukan orang lain, Sensei..." Akhirnya dengan susah payah Naruto berhasil membuka mulutnya yang berlumuran darah. "Dia istriku, satu-satunya keluarga yang aku miliki, dan kau katakan apa yang dilakukan dia adalah dosa?"
Kakashi diam tertegun, sorot mata Naruto kini berubah dari sendu, nampak begitu menyimpan kebencian. "Sampai kapan kau akan mengabdi dibawah Kaisar biadab itu, Sensei!!!"
"Kapten Uzumaki jaga bicaramu!!"
"Aku muak Sensei, muak dengan tingkah laku para prajurit yang bahagia diatas penderitaan orang lain, muak dengan ambisi Kaisar sialan itu menduduki seluruh Asia!!!" Setengah berteriak dengan sisa-sisa tenaga yang miliki. Naruto seolah menumpahkan semua beban yang ia tanggung di medan perang.
Tidak, ia tak sekeji apa yang dunia pikirkan tentang Prajurit Jepang kebanyakan. Biadab, brengsek dan perusak. Tidak, Naruto tak pernah mau menerima tugas menjajah negara lain. Menyaksikan para rekannya yang menduduki negara jajahan, membangun pos-pos hiburan, berisi wanita-wanita cantik setempat yang di jadikan budak nafsu mereka selama tak pulang ke Tanah Air.
Selama ini dia hanya di tempatkan di pantai lepas wilayah Jepang, untuk menjaga pertahanan Jepang dari serangan Tentara Sekutu. Bahkan untuk menjadi tentara pengawas budak Korea di pulau Hasima, ia menolak dengan tegas.
"Para pekerja tambang di pulau Hasima melarikan diri, mereka membawa kapal pembawa batubara setelah memenggal manager perusahaan disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back
FanfictionSepotong kisah cinta di antara kobaran perang dunia II... Kisah lain di balik kekalahan Jepang atas sekutu... Kesedihan yang tersisip saat hancurnya Hiroshima dan Nagasaki Tentang Naruto, prajurit Jepang yang mencari tempat pulangnya pada sosok gadi...