Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura PeriodeBulan Desember, penghujung tahun yang selalu dihiasi dengan butiran putih nan lembut. Sangat dingin dan amat menusuk, namun hal itu tak seberapa dari pada yang dirasa hatiku. Rasanya jauh lebih sesak menahan rindu padanya yang berada jauh dari pelupuk mataku.
Pandanganku tak lepas dari pemandangan salju putih dari balik jendela kayu besar rumah yang dihadiahkannya untukku. Anganku melayang pada wilayah laut pasifik yang langitnya tengah di tahlukkan oleh pria tercintaku. Dari langit Tokyo kadang aku mendengera suara-suara ledakan hebat bahkan sekelebat asap pengepul juga menghiasi pemandangan langit biru disini.
Bohong besar bila aku mengatakan hal itu sama sekali tak berpengaruh padaku. Pikiranku terus saja melayang pada Naruto-kun yang tengah berperang di langit luas dengan gempuran persenjataan nuklir yang mengancam nyawanya. Tanpa sadar air mataku mulai mengalir membasahi pipi.
Dadaku terasa sesak kala rasa rindu dan ketakutanku akan keselamatanya. Tak ada yang kuharapkan saat ini kecuali kepulangannya dengan selamat.
'Kami-sama, tolong jaga Naruto-kun ku...'
...
Hiroshima, Japan
December 1944"Pasukan Amerika kehilangan hampir delapan puluh ribu pasukannya dalam bulan ini, jumlah terbesar selama perang berlangsung."
Safir biru Naruto tak kunjung lepas dari langit biru Hiroshima yang baru beberapa jam lalu di taklukkannya. "Mereka tak akan tinggal diam." Naruto menanggapi pernyataan Shikamaru tanpa mengalihkan pandangannya. "Mereka mengembargo seluruh pasokan bahan bakar menuju Jepang, dan itu akan menjadi hal menyulitkan bagi kita."
"Kaisar Hirohito sudah memutuskan Jepang akan berjuang sampai akhir. Kau tahu apa maksudnya itu?" Tak sepenuhnya bertanya, sebenarnya Shikamaru lebih tepatnya sedang menguji rekan militernya ini.
"Pabrik pesawat Nakajima, di Tokyo beberapa hari yang lalu di Bombardir oleh Amerika. Jenderal menugaskanku untuk kembali ke Tokyo dan bertugas disana." Entah Naruto harus bahagia atau takut. Di kembalikan ke Tokyo tentu menjadi hal membahagiakan baginya. Namun melihat pihak lawan yang mulai menjadikan target Ibu Kota Jepang itu sebagai sasaran penyerangan, membuatnya merasa Tokyo tak aman lagi untuk keberadaan sang istri.
"Kau sudah memastikan keadaan istrimu?"
Naruto mengangguk menanggapi pertanyaan Shikamaru. "Pabrik pesawat itu sangat jauh dari kediaman kami, dan beruntung radius bom tersebut tak begitu jauh. Aku akan segera memindahkan mereka ke Hokaido."
...
Langit Tokyo kembali bergemuruh, setelah pabrik pesawat Nakajima di pinggiran kota ini, Tokyo di penuhi kecaman akan dampak dari perang. Aku baru saja mengantarkan Hanabi ke demaga.
Sesuai perintah Naruto-kun melalui telegram yang menyuruh kami meninggalkan Tokyo setelah penyerangan Nakajima. Maka hari ini aku antarkan Hanabi ke pulau terutara Jepang yang masih cukup dari kekejaman perang. Namun, jangan pikir aku akan menuruti semua perintahnya.
Aku akan selalu menanti kepulangannya disini. Sesuai dengan perintah atasannya Naruto-kun akan di pindah tugaskan ke Tokyo, untuk mempertahankan keamanan ibu kota dari jalur udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back
FanfictionSepotong kisah cinta di antara kobaran perang dunia II... Kisah lain di balik kekalahan Jepang atas sekutu... Kesedihan yang tersisip saat hancurnya Hiroshima dan Nagasaki Tentang Naruto, prajurit Jepang yang mencari tempat pulangnya pada sosok gadi...