《5》

4.2K 407 77
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

"Kembalilah ke Tokyo."

Masih dalam posisi istirahat di tempat di hadapan sang pimpinan, kelopak mata kecokelatan Naruto mengerjap berkali-kali saat mendengar perintah dari pria paruh baya yang berpangkat Jenderal itu. Ia pikir kembali kepelukan sang istri di kondisi negara yang semakin terpojok sepeerti saat ini adalah hal yang sangat mustahil.

"Aku mengirimmu kembali ke Tokyo bukan tanpa alasan, bukan pula untuk berleha-leha."

Kembali tersenyum tipis, pria yang dalam hitungan minggu lagi akan menjadi ayah ini sudah mengerti alasan di balik sang pimpinan memgembalikannya ke ibu kota negeri matahari terbit itu.

"Sandi pesan rahasia kita, berhasil di lacak oleh pihak sekutu. Pangkalan Hiroshima dalam ancaman. Kaisar menginginkanmu untuk kembali ke Tokyo. Untuk melacak siapa pengkhianat yang telah memecahkan rahasia kita dalam penyerangan Kamikaze terakhir."

Ia menghela nafas berat. Keadaan negeri yang ia bela ini kian terpuruk. Setelah banyak nyawa berjatuhan dari pihak Jepang, namun tak membuat Kaisar mereka menyerah pada Sekutu.

...

Naruto mengecup sayang foto ukuran sepuluh kali lima centimeter itu dengan penuh rasa kasih sayang. Seolah ia sedang mengecup sosok cantik yang amat sangat ia rindukan itu. "Hime..., aku pulang, sayang..."

Setelah sejenak menatap foto sang istri, Naruto tak ingin buang waktu. Ia simpan foto itu dalam tas ransel besarnya, lalu segera meletakkan kepunggung tegapnya sebelum ia meninggalkan barak pangkalan perang yang selama ini ia huni dalam kerinduan yang besar pada sang wanita tersayang.

...

Sengaja tak memberi tahu sang istri. Naruto lebih memilih diantarkan mobil militer yang di fasilitasi oleh kekaisaran untuk membawanya pulang kerumah.

Namun di tengah perjalanan, pandangan safir birunya teralih pada anak lelaki berusia sepuluh tahun yang tengah menjajakan bunga tulip ungu. Seketika ingatannya kembali pada masa dimana ia di pertemukan pertama kali dengan sang istri.

Bercampur rasa iba pada bocah yang menjual bunga itu. Akhirnya sang Kapten pun turun dari Jeep yang membawanya dan berhenti dihadapan bocah. Tak tanggung-semua bunga ungu muda yang mengingatkannya pada mutiara berkilau milik sang istri ia borong tanpa sisa.

'Kau pasti suka bunga ini, hime...' gumamnya dalam hati seraya menghirup dalam aroma bunga yang menawan itu.

...

Brukkkk

Tanpa belas kasihan sedikitpun pria bertopeng itu menghempaskan tubuh lemah wanita yang tengah mengandung delapan bulan itu keatas ranjang, kendati dilapisi oleh kasur yang lembut, namun guncangan yang dialami Hinata berdampak pada bayi yang tengah bergelung nyaman dalam rahimnya itu. Si pria tertawa licik seraya berjalan mendekat pada wanita hamil yang amat sangat ia kenali itu.

Sementara Hinata, calon ibu itu meringis kesakitan dengan posisinya yang berbaring menyamping. Tangan halusnya dengan sangat lembut mengelus permukaan perut buncitnya yng menampung janin itu, mengurangi rasa sakit yang kini juga di derita oleh buah hati kecilnya.

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang