Akui saja

1.6K 174 12
                                    

" Kau yakin? "

" Hn "

Dia diam sesaat melihatku ragu. Lalu kemudian menulis sesuatu pada kertas di tangannya. Aku memandang keluar jendela kelas.

" Kali ini kau pasti akan melihatku.. mengakuiku.. " batinku.

Hari ini festival olahraga dimulai. Aku siap, sangat siap. Semangatku membara lebih dari dua ratus persen. Aku tak sabar menanti setiap kompetisi.

Dan kompetisi pertama diawali dengan marathon. Semua peserta yang mewakili kelas dipanggil, begitu juga namaku.

Dor

Beberapa saat kemudian..

" Sasuke Uchiha "

Aku menoleh mencarinya. Dia tak jauh dari tempat ini, tapi dia asik bicara dengan yang lain!

" Dia dengar kan.. pasti dia dengar.. " batinku menahan geram.

Lalu perlombaan demi perlombaan terus berlangsung. Dan namaku slalu diserukan di akhir kompetisi, karna memang aku memenangkannya.

Tapi kau tau lagi-lagi dia tidak melihatku. Dia tidak sedikitpun peduli dan itu membuat amarahku memuncak hingga ubun-ubun. Aku marah.. sangat marah...

" Sasuke "

Aku menoleh kearah suara.

Bruk

Sebuah bola basket melayang dan mendarat tepat di dahiku. Sukses membuatku tersungkur dan malu.

" Kau tidak apa-apa Sasuke? " tanya yang lain.

Ah karna melamun memikirkan hal bodoh membuatku lupa bahwa aku sedang ditengah pertandingan basket.

" Hn " jawabku.

" Istirahatlah dulu "

Aku berjalan menuju kelas sambil membawa sebongkah es untuk mengompres keningku. Sepi, hanya ada satu orang disini.

" Melukai diri sendiri lagi? " ucapnya.

" Cih "

Aku berjalan mendekat pada jendela kaca. Terus mengompres keningku sambil melihat jalannya pertandingan dari sini.

" Melihat sikapmu seperti itu bisa ku tebak bahwa kau kalah "

" Iie "

" Kalah lagi darinya "

Deg

Aku membuang muka tak ingin melihatnya. Shikamaru selalu tepat sasaran.

" Nah.. aku tak tau apa gunanya semua dendammu itu "

" Kau tidak akan mengerti "

" Aku tak ingin repot-repot mengerti hal konyol seperti itu "

Aku langsung bangkit dari tempatku meraih kerah kemejanya. Kesal. Aku sangat kesal dengan kata-katanya.

" Tarik kembali kata-katamu "

" Tidak akan "

" Kau- "

" Kau bodoh Sasuke.. sangat bodoh.. dan semua dendammu padanya itu hal terkonyol dan terbodoh yang pernah ku tau " selanya.

" Cih "

Ku hempas dia, aku tak ingin berkelahi dengannya hanya karna aku ingin dia mengerti yang kurasakan.

" Jangan terjebak dendam masa kecilmu, kau itu pria dewasa berusia 17 tahun.. cobalah berpikir dewasa dan berhenti bersikap manja hanya karna ingin dia mengakuimu "

Aku diam tak menjawab hanya memalingkan wajahku.

" Satu hal yang ku pelajari dari masalahmu "

Aku menoleh melihatnya.

" Kau sebenarnya mengaguminya.. kau menyukainya sejak dulu "

" Tidak mungkin " seruku.

Kali ini aku benar-benar marah dengannya. Ingin rasanya ku tinju wajah menyebalkan itu.

" Akui saja dan terima kenyataan " ucapnya berlalu meninggalkanku.

Bruk

" Tidak mungkin "

Bruk

" Tidak mungkin "

Aku terus memukul dinding kelas melampiaskan kemarahanku.

Dan festival olahraga hari pertama pun usai. Setelah apa yang terjadi, sekarang aku selalu pulang bersamanya.

" Tadaima "

" Okaerinasai "

Aku hanya diam dan berjalan menuju kamar.

" Sasuke kau tidak makan malam? " tanya Nii-san.

" Iie "

Ku rebahkan tubuhku di ranjang, menatap langit-langit kamarku. Lalu perlahan terpejam karna lelah.

" Kau menyukainya "

Deg

Seketika itu juga mataku langsung terbuka dan jantungku mulai berdegup tak karuan.

" Baka.. baka... " gumamku.

Sempurna. Karnanya sekarang aku seperti dihantui dengan kata-katanya.

" Awas saja kau Shikamaru.. akan ku buktikan bahwa ucapanmu itu tidak benar " batinku.

~Skip~

SasuHina - Rival SejatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang