Hinata side

1.4K 136 7
                                    

" Hinata.. Hinata.. Hinata... "

Gadis kecil itu berlari menghampiri sambil tak henti tersenyum.

" Kita akan ke kebun binatang, kau suka? " ucap wanita itu.

" Um " angguknya.

Lalu tiba-tiba ditengah perjalanan sebuah truk besar menghantam mobil mereka. Kemudi mulai oleng karna sang pengendara sudah tewas di tempat.

" Anata.. anata... " seru wanita itu.

Hinata kecil mulai panik dan akhirnya menangis memanggil nama mereka. Mobil masih terus berputar tidak terarah.

Sang wanita mencoba melepas pengaman tapi tak juga bisa. Dia terjebak di mobil itu.

" Hinata.. pergilah... "

Lalu dia mendorong keluar Hinata kecil dari mobil itu. Hinata kecil yang masih menangis terguling di jalan begitu saja.

Duar

Dan harus menyaksikan mobil itu meledak dengan kedua matanya.

Hinata POV

" Hah.. hah..hah... "

Aku terbangun oleh mimpi yang sama. Yang selalu hadir menghantuiku setiap malam. Kejadian itu sudah berlalu hampir 10 tahun tapi kenapa aku tak pernah bisa melupakannya.

Aku berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air tuk menenangkan pikiranku.

" Mimpi buruk lagi? "

Aku hanya tersenyum padanya. Yugao, atau biasa ku panggil Yuu-chan sejak dulu adalah kerabat ku. Aku tinggal bersama keluarga Yuu-chan sejak aku masih sangat kecil. Aku bahkan tidak sempat mengenal orang tuaku karna menurut mereka ibu ku meninggal usai melahirkanku. Sedang ayah.. dia tak pernah kembali sepeninggalan ibu.

Itulah alasan kenapa aku tinggal bersama Yuu-chan. Mama dan papa, itu panggilanku untuk orang tua Yuu-chan. Meski aku tau mereka bukan orang tua kandungku, tapi mereka menyayangiku layaknya putri mereka sendiri.

Saat itu usiaku 5 tahun, aku sangat ingin ke kebun binatang setelah mendengar cerita teman-teman ku di sekolah.

Aku memaksa mama dan papa untuk membawaku kesana. Dan karna keegoisanku semua itu terjadi.

Perasaan bersalah terus menghantuiku sejak kejadian itu. Dan semakin buruk saat Yuu-chan mengenalkan aku pada Sasori-san.

Saat itu usiaku 13 tahun, pelajaran di Sekolah Menengah membuatku pusing 7 keliling. Meminta bantuan Yuu-chan itu mustahil. Karna Yuu-chan sendiri sedang sibuk dengan skripsinya.

" Bagaimana kalau ku kenalkan dengan temanku? "

" Teman? " tanyaku.

" Dia mengajar private untuk tambahan biaya kuliah "

" Iie.. iie.. aku tak ingin membebanimu Yuu "

" Tenang saja, kalau aku yang minta dia tidak akan berani meminta bayaran " senyum Yuu-chan.

Beberapa hari kemudian Yuu-chan datang bersama Sasori-san. Awalnya semua berjalan normal. Sasori-san orang yang sangat baik. Aku percaya padanya seperti aku mempercayai Yuu-chan.

Aku mulai berani bercerita banyak hal padanya. Hal yang tak pernah bisa kusampaikan pada Yuu-chan, tentang keinginanku ke kebun binatang hingga akhirnya kecelakaan itu terjadi.

" Jadi kau penyebabnya? " ucapnya begitu saja.

Deg

Lavenderku membulat tak percaya. Wajahku mulai pucat dan keringat dingin bercucuran.

SasuHina - Rival SejatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang