Sulit bagiku >,<

1.3K 129 5
                                    

Setelah apa yang terjadi, Yuu-chan masih tetap memintaku untuk ikut bersamanya tinggal disini. Hingga akhirnya akupun setuju untuk tinggal bersama mereka. Aku mulai membuat catatan mengenai rumah dan penghuni disini juga kebiasaan mereka. Dan aku baru tau bahwa ternyata Ita-nii pandai memasak.

Rumah ini tidak besar tapi cukup untuk kami berempat. Sasuke-kun, begitu aku memanggilnya. Dia.. aneh. Sangat aneh, dia selalu menatapku tanpa alasan pasti. Lalu tiba-tiba mengacuhkanku seolah tak mengenalku meski kami tinggal seatap.

Tapi sikap dinginnya itu justru membuatku sedikit tenang. Karna ini membuatku tak perlu banyak kontak dengannya.

Meski nyaman tapi tetap saja aneh. Kami tinggal seatap tapi tak pernah tegur sapa, Ita-nii pasti berpikir bahwa aku tidak menyukai Sasuke-kun.

Baiklah sudah ku putuskan, aku akan mencoba menyapanya dan bersikap biasa padanya. Meski berat >,<

Ku tarik nafas dalam sambil menikmati udara pagi ini di balkon.

" Kimochi " batinku.

Ditengah kegiatanku menikmati suasana baru tiba-tiba seseorang menyergapku. Menarik lenganku dan menahanku di pintu kaca.

Lavenderku mendelik melihatnya.

" Sasuke-kun " batinku.

Dia histeris. Onyx nya menatapku lekat. Ini membuatku takut, kenapa dia bersikap seperti itu padaku?

" Kau.. orang yang telah membuatku menjadi seperti ini " ucapnya.

" A-apa maksudmu? " tanyaku.

" Kau orang yang membuatku menanggung beban ini.. kau yang membuatku malu pada diriku sendiri.. kenapa kau baru datang sekarang hah.."

Dari ekspresinya dia jelas menyimpan dendam mendalam padaku. Tapi apa salahku?

" Y..Yuu.. "

" Jawab pertanyaanku " serunya.

Cengkraman tangannya semakin sakit terasa.

" Yuu.. "

" Sasuke apa yang kau lakukan? "

Lalu Ita-nii datang bersama Yuu-chan. Mengetuk dari balik pintu kaca tempatku bersandar. Air mataku mulai berlinang menahan tangisku.

" Sasuke lepaskan Hinata " seru Ita-nii.

Untuk beberapa saat dia terpaku di posisinya, lalu kemudian seperti tersadar dan melepaskanku. Melihat itu Yuu-chan langsung meraihku. Sedang Ita-nii mencoba mengejarnya, yah.. meski aku tau dia fobia ketinggian.

Yuu-chan tidak melepaskanku, Ita-nii pun mencoba menenangkanku dan meyakinkanku bahwa adiknya sebenarnya tidak bermaksud jahat.

Malam datang, aku turun ke bawah.

" Kau sudah bangun Hinata " ucap Yuu-chan.

" Hm " anggukku.

" Makan malammu ada di meja "

" Hm.. arigatou "

Aku duduk di meja makan, perlahan melahap makananku sambil menonton tv. Acara di tv membuatku lupa akan kejadian yang terjadi pagi tadi.

Tap.. tap..tap...

Perlahan ku dengar suara langkah seseorang dari atas. Benar saja, dia.. Sasuke-kun turun dengan wajah kusut seperti bangun tidur.

Aku diam berpura-pura tidak melihat, meski sangat sulit >,<

Cklek.. cklek..cklek..

Aku yang awalnya ingin mengacuhkannya saja, mulai terganggu dengan suara yang dia timbulkan. Akupun mulai meliriknya.

" Pfft "

Ku coba menahan tawa melihatnya, dia kesulitan membuka tutup selai. Ekspresi kesalnya itu sangat lucu.

Karna dia tak juga bisa melepaskan, ku putuskan untuk membantu. Ku raih selai itu dan memberikannya setelah berhasil ku buka tutupnya.

" Cih "

Dan diapun pergi. Aku sedikit terkejut melihat ekspresinya, dia membenciku?

Sejak itu Sasuke-kun semakin aneh padaku. Sikapnya lebih dingin dari sebelumnya. Dia selalu memalingkan wajahnya dariku seolah tak ingin berteman denganku meski kami di kelas yang sama sekarang.

" Sebenarnya apa yang kau pikirkan tentangku? "

~Skip~

SasuHina - Rival SejatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang