Bridge Two : Southeast Forest

62 16 2
                                    

Stacy POV

Cahaya matahari perlahan memasuki kamarku lewat kaca-kaca jendela yang indah.
Aku membuka mataku perlahan dan membiasakan cahaya matahari menyinarinya.

Tok Tok Tok

"Putri Stacy, Yang Mulia Ratu menunggu anda!" Seseorang wanita mengetuk pintu kamarku, aku rasa aku kenal suara itu.

"Ya, apa itu kau Casey?" Tanyaku memastikan.

"Betul Yang Mulia, aku hanya ingin mengingatkan bahwa Yang Mulia Ratu menunggu anda karena sebentar lagi tamu dari kerajaan Luxurious Kingdom akan datang!" Aku sontak terkejut, aku lupa hari ini akan ada tamu kerajaan dan aku bahkan belum bersiap siap.

"Ya-ya, a-aku ingat. Bilang pada Ratu untuk menungguku, aku akan kesana sebentar lagi!" Aku langsung bergegas ke kamar mandi, mengapa aku harus lupa hari penting seperti ini.

Selesai mandi aku langsung mengenakan gaun yang di rancang khusus untuk perjamuan, elegan dan mewah tapi tetap nyaman di kenakan. Gaun berwarna pastel lengan panjang yang menjulur menutupi mata kaki, memang agak merepotkan namun apa dayaku, aku tidak boleh membuat bibi kecewa.

Setelah selesai bersiap aku langsung menuju ruang perjamuan untuk menemuni bibiku, dan rupanya di sana Raja dan Ratu dari Luxurious Kingdom sudah datang.

"Putri Stacy, akhirnya kau datang juga!" Ucap bibiku.

"Perkenalkan dia Putri dari Neatest Kingdom, Yang Mulia Putri Stacy." Bibiku memperkenalkan ku pada Raja dan Ratu Luxurious Kingdom.

"Senang bertemu dengan anda Yang Mulia!" Aku membungkuk hormat, seperti yang di ajarkan bibi.

"Dan mereka adalah Raja dan Ratu dari Luxurious Kingdom, Raja Theodore dan Ratu Bella." Bibi memperkenalkan tamu kami.

"Kau benar Ratu Calissa, putri Stacy memang benar benar cantik!" Ratu Bella memujiku cantik? apa benar aku secantik itu?.

Bibi, Raja Theodore dan Ratu Bella berbincang hangat, aku sesekali ikut dalam obrolan mereka walaupun sebenarnya aku tidak terlalu mengerti tentang apa yang mereka bicarakan.

Setelah beberapa lama akhirnya bibi, Raja dan Ratu Luxurious memutuskan untuk berkeliling istana, dan aku bisa kembali pada aktivitasku.

_______

Aku memilih untuk pergi berburu ke hutan tenggara seperti kemarin sekaligus mencari tahu tentang kuda itu. Sekarang aku sudah siap dengan baju ala ksatria untuk berburu bersama Shine yang selalu setia di sisiku.

"Shine, ku rasa hari ini kita hanya akan mencari tahu tentang kuda itu!" Ucapku pasa Shine.

"Jadi kau masih ingin tahu tentang kuda itu ya? hhmm rasa penasaranmu memang sungguh besar!" Balas Shine.

"Ya kurasa begitu, entah apa yang membuatku sangat ingin tahu tentang kuda itu!" Aku berjalan beriringan bersama Shine di sampingku, aku sedang tidak ingin menungganginya untuk saat ini.

Kami berjalan menyusuri hutan, tak terasa kini kami berada di tengah tengah hutan belantara. Tak sulit menemukan jalan pulang, aku hanya tinggal terbang bersama Shine dan melihat jalan dari atas.

"Tunggu!" Shine tiba tiba berhenti yang membuatku juga ikut berhenti.

"Ada apa Shine?" Tanyaku

"Aku merasakan sesuatu, ikut aku!" Shine tiba tiba menyuruhku untuk duduk di punggungnya dan Shine berlari secepatnya, feeling Shine memang sudah terlatih sehingga dia tahu apa yang terjadi di sekitar kami.

"Fikiranku benar! ada seseorang yang tinggal di hutan ini!" Shine dan aku berhenti saat mendapati sebuah gubug tua reot di tengah hutan.

"Rumah siapa ini? mengapa ada orang yang tinggal di tengah hutan seperti ini?" Aku heran mengapa ada orang yang memilih tinggal di tengah hutan seperti ini.

Aku perlahan berjalan mendekati gubug itu untuk memastikan apa gubug tua itu berpenghuni atau tidak.

"Kau mau kemana?" Tanya Shine.

"Aku akan menyelidiki gubug itu, siapa tahu ada mahluk luar angkasa yang tinggal disana!" Ucapku asal.

"Dasar bodoh, didunia ini mana ada mahluk luar angkasa!" balas Shine. Aku memang tidak berfikir bahwa akan ada mahluk luar angkasa yang tinggal di sana.

Aku mulai mendekati gubug tua itu dan sampai di depan pintunya.
Namun entah kenapa tubuhku terasa berat, aku merasa sangat lemas. Dan perlahan semua menjadi gelap.

.

.

.

Di istana...

"Stacy, mengapa kau belum mengerti juga!" Ucap seorang setengah baya yang masih sangat cantik.

"Bersabarlah Yang Mulia Ratu, mungkin Putri Stacy masih belum siap!" Balas Casey.

Ratu Calissa dan kepala pelayan istana bernama Casey sedang berada di ruang singgasana menunggu kepulangan Stacy yang entah berada dimana sekarang.

"Aku tahu Casey! tapi usianya sudah delapan belas tahun, apa aku harus memberitahunya sekarang!" Ratu Calissa mengusap kepalanya bingung.

"Saya rasa ini belum saatnya Yang Mulia, kita harus menunggu sebentar lagi!" Jawab Casey.

"Baiklah kembalilah bekerja, beritahu aku saat Stacy kembali nanti!" Perintah Ratu Calissa.

"Baik Yang Mulia, saya permisi" Casey membungkuk hormat kemudian pergi meninggalkan Ratu Calissa sendiri di singgasananya.

"Stacy, kau satu satunya harapan bibi saat ini." Ratu Calissa tertunduk dan perlahan menjatuhkan air matanya,
"Kakak maafkan aku, aku belum bisa menjalankan amanatmu saat ini!" Lanjutnya.

______

NEATEST KINGDOM : THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang