Bridge Seven : Legendary Horse

57 9 2
                                    

"Kau...kau kuda yang waktu itukan?" Ucap Stacy sembari memundurkan langkahnya.

"Mau apa kau?"Tanya kuda itu sekali lagi. Memang benar itu adalah kuda coklat yang waktu itu Stacy temui. Stacy melihat ke arah kaki kanan depan kuda itu, terlihat bekas luka tusukan yang belum sepenuhnya pulih.

"Memang benar, kau adalah kuda yang kutemui waktu itu!lihat bekas luka yang sama seperti saat anak panahku tak sengaja mengenaimu!" Stacy memajukan langkahnya.

"Bodoh!" ucap kuda itu.

"Aku tahu!" balas Stacy dengan senyum kikuknya yang khas.

______

Stacy POV

"Jadi namamu Lux ya?"tanyaku pada seekor kuda coklat yang ada di sebelahku.

"Ya," Jawab kuda itu singkat,
kuda yang bernama Lux.

Aku, Shine dan Lux kini masih berada di hutan tenggara. Shine tertidur di bawah pohon rindang di belakang gubug, sementara aku dan Lux berkeliling tak jauh dari gubug, Entah mengapa dan sejak kapan aku dan Lux menjadi sedikit akrab.

"Ehm, Lux...boleh aku bertanya sesuatu?" Ucap ku.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" Balas Lux.

"Jadi kuda ras apa kau ini?" Tanya ku.

"Mengapa kau bertanya seperti itu?" Lux bertanya balik.

"Hanya ingin tahu, aku melihat tanda di kepalamu dan itu tidak menunjukan ras apapun," Jawabku.

"Apa kau benar-benar ingin tahu?" Tanya Lux sekali lagi.

"Ya, jika kau tak keberatan," ucapku.

"Baiklah, aku adalah ras Vigour," Lux menghentikan langkahnya beberapa saat begitu juga aku.

"Ada apa?" tanyaku.

"Tidak ada," jawabnya.

"Kalau begitu lanjutkan," ucapku dan Lux melanjutkan jawabannya.

Dari apa yang Lux ceritakan, ras Vigour adalah ras yang hilang selama ini. Ternyata ras terkuat ini belum punah, hanya saja mereka bersembunyi di suatu tempat yang tak terjangkau manusia.

"Seperti itukah? lalu kau tak mungkin hidup sendirian di sini bukan? dimana pemilikmu?" tanya ku saat Lux selesai bercerita.

"Aku memang tidak sendirian" jawab Lux.

Ternyata apa yang Shine bilang waktu itu benar, kuda ini memang tidak sendirian.

"Lalu dimana pemilikmu?"

"Ia sedang berlatih di suatu tempat, namun sebentar lagi ia akan kembali," jawab Lux.

Aku hanya mengangguk mengiyakan, tak terasa hari mulai senja aku harus kembali dan berkumpul bersama Amel, Ana dan Dave.

"Ehm--Lux, aku rasa hari mulai senja aku dan Shine harus kembali," ucapku.

"Baiklah, aku juga harus menjaga gubug itu karena kau telah menghilangkan mantra pelindungnya," balas Lux.

Aku bingung kenapa gubug tua itu harus dijaga seketat itu, padahal tak ada apapun di dalamnya. Aku menahan hasrat ku untuk bertanya pada Lux karena hari benar-benar menjelang gelap dan aku takut Amel akan memarahiku karena terlambat.
Aku segera membangunkan Shine yang sedari tadi masih tertidur.

"Baiklah Lux, senang bertemu denganmu, aku akan kembali lagi nanti, sampai jumpa!"ucap ku pada Lux. Kuda itu hanya mengangguk dan hilang di balik gubug tua itu, aku dan Shine bergegas pergi menunju tempat yang sudah di janjikan untuk segera menemui Amel, Ana, dan Dave.

_____


Author POV

Langit mulai kembali gelap,sang mentari pun sudah kembali dalam peraduannya.
Seekor kuda Pegasus putih melaju dengan cepatnya menembus hutan belantara, di atasnya nampak seorang gadis yang mengenakan baju ksatria dengan gagahnya menunggangi kuda itu. Mereka adalah Putri Stacy Edlyn Flannery dan kuda kebanggaanya Shine.

"Oh Stacy, sudah ku pastikan kau akan terlambat!" Ucap seorang gadis berambut coklat dengan mata hazel yang berdiri di samping kudanya saat Stacy dan Shine datang.

"Maaf, aku ada sedikit kendala saat menuju ke sini," balas Stacy kemudian turun dari kudanya dan menghampiri kawan baiknya Amel, Ana, dan Dave.

"Jadi apa kita akan bermalam di sini lagi?" tanya Ana.

"Ya kurasa begitu, besok baru kita akan pulang ke istana" jawab Stacy.

"Beruntung sekali cuaca hari ini sangat cerah, jadi kita tak perlu takut akan turun hujan" ucap Dave sembari melihat lagit senja di atas sana.

"Kalau begitu keluarkan persediaan selimutmu An, biar aku yang membereskannya!" ucap Amel.

"Oke" balas Ana dengan penuh semangat dan mengeluarkan persediaan selimutnya yang di simpan rapih di atas punggung kudanya.

Malam pun tiba, sama seperti malam kemarin mereka membuat api unggun untuk menghangatkan diri.

"Apa kau mendapatkan banyak hewan buruan hari ini Dave?" tanya Amel pada Dave.

"Ya bisa di bilang begitu, aku mendapat seekor kijang,seekor kambing hutan dan dua ekor rusa," jawab Dave.

"Bagaimana denganmu An?" kali ini Amel bertanya pada Ana.

"Ya hanya dua ekor rusa,sisanya aku menikmati pemandangan alam sekitar yang sangat indah!" jawab Ana.

"Kalau kau Stay?" Saat Amel bertanya pada Stacy, Stacy tak menjawab apapun dan malah melamun.

"Seekor kuda," jawab Stacy tanpa mengalihkan pandangannya.

"Apa? kau memburu seekor kuda?" Amel terkejut dengan jawaban sahabatnya itu.

"Eh ti-tidak ma-maksud ku, tadi aku melihat seekor kuda di hutan," Sanggah Stacy.

"Baiklah, kuda jenis apa itu? "tanya Amel, Stacy diam lagi tak tahu harus menjawab apa. Bagaimanapun ia telah berjanji untuk menyembunyikan identitas Lux pada semua orang tanpa terkecuali, dan sekarang betapa bodohnya Stacy telah membocorkan bahwa ia melihat seekor kuda.

"A-aku tidak melihatnya dengan jelas," Jawab Stacy.

"Baiklah, kalau begitu ayo kita tidur dan kembali ke istana besok pagi. Aku yakin Ratu Calissa pasti sangat mencemaskan Stacy!" balas Ana.

"Ya-ya, itu benar. Selamat malam semua," Stacy langsung berbaring dan hilang di balik selimutnya.

______



#keepvoteandcomment🧡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NEATEST KINGDOM : THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang