"What, Wakeel ayahanda tiak salah memilihkan gubuk reot untuk hunian kita selama di desa antah brantah ini ? dengan mata tak percaya melihat rumah yang hampir roboh, dibelakang rumah tersebut terdapat kandang kambing yang di huni oleh sekitar 5 ekor, ya rumah pak RT. pak Sukoco seorang duda tua tanpa anak, yang juga di tinggal oleh istrinya meninggal sudah 10 tahun lalu, namun beliau orang lama atau penduduk veteran desa tersebut, sehingga para penduduk percaya terhadap pak Sukoco, meski sudah di bilang lansia pak Sukoco masih di beri amanah menjabat sebagai ketua RT desa setempat".
"sudahlah Dul, nikmati prosesmu menuju orang yang lebih bijak dan aku harap kamu bisa menjadi pemimpin yang baik kelak di kesultanan Brunei" dengan mengelus punggung sang Pangiran Muda.
--------------
"Pak, itu siapa ya anak remaja yang ga sengaja azkha temui di jalan waktu mengembala kambing, sepertinya di orang asing, lihat saja tampangnya, sudah hitam kurus tapi dia sombongnya, selangit"
"Itu dia Abdul Mateen anak saudagar kaya dari kota yang orang tuanya mengalami kebangkrutan dan kabur keluar negeri terlilit hutang, sedangkan anaknya hanya di bawa 3 anak, karena Abdul Mateen berbeda (hitam) dia di tinggal tak di bawa"
"pokok bapak harus marahin anak itu karena udah bikin Azkha nangis😈"
"Husssstttt, nak apakah bapak mengajarkan seperti itu, si Abdul itukan orang baru, wajar dia tak faham dengan desa ini yang bebas mengembala kambing di jalanan karena ini desa bukan kota seperti yang ia tinggali, yang tertib dan tidak ada gembala kambing di jalanan" dengan memeluk bocah 13 tahun.
Huh pokoknya aku akan balas dendam, Azkha yang tak terima dengan perlakuan Pangiran Muda dia berencana akan membalaskan dendamnya dengan sendiri, dia mengetahui dari ayahnya bahwa Abdul Mateen akan bersekolah di sekolah yang sama dengan Azkha, dan dia berencana akan membalaskan dendamnya ketika di sekolah, Azkha adalah gadis yang ceria dan pemberani, dia akan melawan siapa saja yang berani mengusik dirinya dan keluarga, dia cuek dengan penampilannya, namun jika di perhatikan cantik, dia juga memiliki banyak teman mereka senang berteman dengan Azkha karena terkenal baik dan meski terkadang tingkahnya absurd.
--------------
Tepatnya hari senin Abdul Mateen awal masuk sekolah, benar apa yang di ucapkan ayah Azkha bahwa dia bersekolah di sekolah Azkha di SMP saat itu Abdul Mateen diperkenalkan oleh guru-guru bahwa dia murid pindahan dari kota di masuk di kelas 3 SMP, saat perkenalanpun Mateen tak menggubris semua teman yang menatapnya dengan tatapan yang seperti keheranan, Abdul Mateen awal masuk sekolah berdandan layaknya Pangiran Muda Brunei ketika bersekolah ia menggunakan adat Nusantara Brunei dengan menggunakan kemeja hitam celana hitam berbahan kain serta benda yang seperti sarung di lilitkan tak lupa menggunakan peci (songkok), dan ia menunjukkan wajah sombongnya yang tak bersahabat. bisa kalian bayangkan sendiri ya guys 😁.
"hei cah, bocah ada anak baru ganteng tapi agak item, ada apa si itu namanya yang ada di gigi" dengan ricuh si Leli berceramah di depan teman-teman gadis-gadis seusianya yup 13 tahun termasuk Azkha, kala itu suasana sedang berada di kantin sekolah yang cukup riuh.
Dengan ekspresi congkak, tatapan mata kedepan namun tajam, Mateen berjalan dengan percaya diri memasuki kantin sekolah, karena merasa para gadi-gadis cilik kala itu, riuh meneriaki namanya, maklum jika di desa melihat orang kota meskipun jujur Mateen biasa namun memiliki aura, layaknya ya seperti Ariel Noah meskipun wajahnya tak setampan aktor Korea, Turkei atau India namun di gandrungi banyak wanita.
"Mbak Es Teh manisnya satu, Mie goreng juga ga pedes, anterin di meja pojok mb' " dengan logat melayunya namun dia sudah bisa beradaptasi dengan bahasa Indonesia meski tetep agak kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mateen
RomanceTerjebak masa lalu yang kelam membuat Azkha enggan dekat dengan mahluk yang namanya laki-laki. Abdul Mateen, seorang pangeran yang memiliki wajah biasa namun memiliki aura yang tak dapat di gambarkan, ia merupakan seorang Pangeran dari kerajaan kesu...