Chapter 12

19.2K 1.9K 358
                                    


Chapter 12

.

Bruk!

"Astaga Sas! Kau mengagetkanku!" Kiba berteriak menunjuk kesal kearah Sasuke, pemuda itu berdiri menjulang dihadapan Kiba yang kini berjongkok membersihkan buruan di sungai.

Musim dingin semakin dekat dan para kawanan semakin gencar mencari hewan buruan untuk diambil daging dan kulitnya. Sementara para beta seperti kiba di sibukkan membersihkan hewan-hewan itu.

Kiba melirik seekor harimau yang tergeletak mati disampingnya, darah segar masih mengalir dileher hewan tersebut.

"Harimau lagi?"

"Hn. Persediaan kain tebal kita yang paling sedikit," Sasuke berujar untuk kemudian berbalik pergi.

"Kau baik-baik saja Sas?"

Sesaat langkah Sasuke terhenti untuk kemudian melangkah kembali. "Tidak."

Kiba menghela napas, merasa kasihan dengan sosok alpha dominan yang kini melangkah semakin jauh. Setelah kehilangan fokus dan hampir memanah kawannya sendiri beberapa hari yang lalu kini Sasuke menjadi gila berburu. Alpha itu akan ikut berburu meskipun bukan gilirannya, dan target buruannya bukanlah hewan-hewan biasa, kadang ia menargetkan badak, beruang, atau seperti sekarang ini; harimau.

Para kawanan tahu bahwa hal tersebut Sasuke lakukan untuk mengalihkan pikirannya dari sang mate yang kini tak berada di dekatnya.

"Harusnya dia pergi menyusul Naruto saja dan membawanya kembali kemari," Kiba bergumam sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya.

.

.

.

Rapat itu berjalan dengan lancar, dari sudut matanya Naruto dapat melihat wajah kesal dan marah Danzo. Dengan adanya nenek Chiyo dan Kurama, pria tua itu tak dapat berbuat banyak untuk mempertahankan kedudukannya.

Datangnya Kurama menimbulkan perubahan sangat besar pada jumlah pengikut Danzo, setiap hari mereka yang berpihak pada Danzo berubah menjadi pihak Kurama. Insting serigala mereka tak dapat di bohongi, dengan adanya alpha dominan yang sesungguhnya secara alamiah mereka akan mengikuti sang pemimpin sejati.

Kawanan memutuskan hukuman pengasingan untuk Danzo, alpha itu akan tinggal di pinggir desa jauh dari perumahan kawanan yang lain. Sementara pengikut Danzo yang tersisa, mereka langsung tunduk dalam sekali geraman mengancam oleh Kurama.

"Seperti yang kalian ketahui musim dingin akan segera tiba, dan kita tidak memiliki persediaan yang memadai," Naruto dapat mendengar suara tegas kakaknya, pemuda itu duduk bersila dengan Naruto di sebelah kirinya, sementara di kanannya ada nenek Chiyo dan Sara.

"Para alpha dan beta laki-laki akan di berikan jadwal berburu mereka masing-masing dan akan mulai di terapkan besok pagi" Kurama masih melanjutkan. Naruto memijit pelipisnya, kepalanya sakit beberapa hari ini dan obat yang Sara berikan pagi ini tidak membantu banyak, kini ia merasakan denyutan di kepalanya semakin menyakitkan.

"Ugh," Naruto mengerang, omega itu dapat merasakan dadanya sesak dan ia sulit bernapas. Tanpa sadar ia menyandarkan badannya pada sang kakak.

"Sementara yang tidak mendapat tugas berburu aku perintahkan untuk membantu para wanita untuk mengumpulkan kayu bakar dan mengolah hasil buruan yang ada-" suara Kurama terhenti ketika ia mendapati kepala sang adik bersandar padanya. "Naru ada apa?" ia berbisik tangannya mengarah keperpotongan leher Naruto.

"Kepalaku sakit," ada rintihan terselip dalam suara sang adik, sebelum kepala itu merosot jatuh kepangkuan sang kakak dan iris itu tertutup bahkan sebelum Kurama sempat menempelkan tangannya untuk mengecek suhu tubuh Naruto.

Unwanted Mate *sasunaru-Yaoi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang