"Jangan lupakan tuhanmu, karena nikmat yang kamu dapatkan juga berasal dari-Nya"
***
Aku terbangun dari tidurku. Sudah jam 05:10 aku harus melakukan kewajibanku untuk beribadah.
Setelah selesai beribadah aku masuk ke dalam kamar Kak Dika untuk membangunkannya.
"Kak, sholat dulu kak, abis itu tidur lagi" Ucapku membangunkan.
"Kak"
"Kak dika"
"Kak!"
Mengapa kak Dika sulit sekali untuk di bangunkan?
Aku menepuk-nepuk pipinya. Ahh!! Akhirnya kak Dika bangun juga.
Kak Dika hanya menatapku.
"Sholat" ucapku.
Kak Dika tak menjawab. Dia langsung masuk ke kamar mandi, mungkin berwudhu. Aku menyiapkan peralatan solatnya dan keluar dari kamar kak Dika.
Aku kembali tidur di sofa dan akan bangun untuk menyiapkan sarapan untukku dan kak Dika.
***
Aku telah selesai membuat sarapan untukku dan kak Dika. Aku melihat jam sudah pukul 07:30 kata mama kak Dika, dia berangkat kerja jam 08:00
Aku menguap berkali-kali menahan kantuk. Mungkin pengaruh bayi? Aku tidak tau
Lebih baik aku tidur saja dulu, masih ada waktu 30 menit.
Dika pov
"Apa semalam Kyela tidur di sofa?" Batinku.
Aku melihat wajahnya yang kelelahan. Betapa kejamnya aku? Membiarkan wanita hamil tidur di sofa? Kedinginan, tanpa selimut dan bantal. Baru saja kemarin melaksanakan pernikahan, aku yakin Kyela pasti sangat lelah.
Apa kalian pikir aku akan menggendongnya ke kamar seperti cerita-cerita yang ada di wattpad? Tapi nyatanya tidak! Aku membiarkannya tidur di sofa dan tidak memakan sarapan yang telah Kyela buat.
Dika pov end
Kyela terbangun dari tidurnya.
Jam berapa ini?!
Aku berjalan menuju kamar Kak Dika. Dia sudah tidak ada? Apa dia tidak sarapan? Mengapa dia bersikap seperti ini? Sebenci itukah kak Dika kepadaku?
Bukankah seharusnya aku yang marah dan bersikap seperti itu? Aku yang menjadi korban disini! Dan kak Dika adalah pelaku. Tapi mengapa dia bersikap seakan aku yang bersalah?
Aku menangis. Apa kalian berfikir aku terlalu cengeng? Tidak! Aku tidak cengeng. Hanya saja aku tidak tau melampiaskan amarahku dengan cara apa! Yang terlintas di pikiranku saat ini hanyalah menangis. Mungkin perasaanku akan lega jika aku menangis.
Perutku sakit. Mungkin karena aku belum sarapan tadi. Ah! Bagaimana bisa aku lupa? Aku sedang hamil! Harus banyak makan! Bayiku pasti kelaparan.
Aku sangat ingin minum susu. Tapi di sini tidak ada susu. Apa aku minta kepada kak Dika saja?
To: Kak Dika💕
Kak, aku ingin minum susu. Saat kakak pulang kerja nanti bisa kakak membelikanku susu? Uangnya akan ku ganti nanti.Kira-kira seperti itulah pesan yang aku kirimkan kepada kak Dika.
***
Ting! Ting!
Saat aku akan memasak makan malam bel apartemen berbunyi. Apa itu kak Dika? Kata mama kak Dika pulang sekitar jam 20:00
Saat aku membuka pintu ternyata benar! Itu kak Dika.
"Apa kakak sudah membeli susu yang aku pesan?" Tanyaku langsung.
Kak Dika menatapku sinis.
"Maaf" kataku sambil membantu melepaskan jasnya.
BRAKK
Kak Dika mendorongku.
"ARGH!!" Pekikku saat Kak Dika medorongku.
"Kyela!" Teriak kak Dika melihatku kesakitan.
***
"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Dika saat dokter keluar dari ruangan.
"Apa anda suaminya?" Tanya dokter.
"Iya, saya suaminya" Jawab Dika.
"Ikut ke ruangan saya"
Kak Dika mengikuti dokter itu ke ruangannya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Dika.
"Kandungan istri anda sangat lemah, apa istri anda sering terjatuh?" Tanya dokter.
Deg!
"Eh? Hmm.. iya dok, dia terpeleset" Jawab Dika berbohong.
"Sebaiknya istri anda harus banyak ber istirahat, jangan sampai kelelahan, jangan terbentur, dan banyak mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, sering-sering minum susu, jika terbentur lagi saya tidak bisa menjamin bayi anda selamat" Ucap Doker menjelaskan.
"Baik dok saya mengerti" Jawab Dika.
TBC
JANGAN LUPA VOMMENT!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
For You : Dika
Romance[Completed] Berawal dari sebuah kesalahan yang membuat Dika si pria dingin, kasar, dan bersifat tidak peduli itu harus menikahi Kyela. Permasalahan terus muncul dalam kehidupan rumah tangga mereka. Akankah Kyela bisa mempertahankan pernika...