"Jika aku dilahirkan hanya untuk merepotkan dan menyusahkan orang lain, lalu kenapa aku harus dilahirkan ke dunia ini."
-Jungkook-.
.
.
.
.
.
.
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore dan Namjoon baru saja pulang dari kampusnya. Seperti biasa, hal pertama yang dia lakukan saat datang ke rumah yaitu mencari dan menemui dongsaeng kecilnya Jungkook. Biasanya saat Namjoon pulang, dia bisa mendengar suara dongsaengnya tapi entah kenapa saat dia masuk ke dalam rumah dia tidak menemukan sosok dongsaengnya itu. Dan saat dia bertanya pada maid dikeluarganya, mereka bilang jika Jungkook sedang dikamarnya. Namjoon pun bergegas pergi ke kamar dongsaeng kesayangannya itu.
Cklek..
Namjoon masuk kedalam kamar Jungkook, dan pemandangan pertama yang dia lihat membuat senyumnya merekah. Dia melihat Jungkook sedang terlelap dengan Jimin yang sudah Namjoon anggap dongsaengnya sendiri. Sungguh..mereka berdua sangat imut dimata Namjoon.
"Eunghh..." lenguh Jimin yang sepertinya bangun.
"Eoh..kau sudah bangun Jimin-ah ?" tanya Namjoon lembut
"N-namjoon hyung....ne hyung aku baru bangun. Mianhae hyung..sepertinya aku ketiduran saat menemani Jungkookie tadi." ucap Jimin sedikit parau karena baru bangun. Jimin pun langsung bangun dari tidurnya lalu membenarkan posisi tidur Jungkook dan menyelimutinya.
"Aniya..kau tidak perlu meminta maaf Jimin-ah, justru hyung berterima kasih padamu karena telah menjaga Jungkookie dengan baik. Hyung bisa lihat jika Jungkook tidur dengan pulas saat ini." ucap Namjoon seraya tersenyum hangat dan mengusak surai hitam Jimin.
"Itu bukan apa-apa hyung. Jungkookie tidur pulas karena sepertinya dia sedikit kelelahan dan itu karena diriku." jawab Jimin dengan nada lemah
"Yak..kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri, lagipula Jungkookie memang selalu seperti ini. Jadi kau tidak perlu merasa bersalah Jimin-ah." ucap Namjoon lembut
"Emm..sepertinya aku harus pulang sekarang hyung, ini sudah sore bukan ?" tanya Jimin
"Ne..sekarang sudah hampir malam, kenapa kau terburu-buru ? Setidaknya tunggu sampai Yoongi hyung dan Appa pulang. Kita bisa makan malam bersama disini." tawar Namjoon
"Mianhae hyung..bukannya aku tidak mau, tapi sepertinya aku harus pulang sekarang karena besok aku sekolah pagi dan aku harus menyiapkan perlengkapan untuk besok." tolak Jimin lembut
"Ahh..ya sudah kalau begitu, sekali lagi terima kasih karena sudah menjaga dan menemani Jungkookie hari ini." ucap Namjoon
"Ne hyung tentu saja. Kalau begitu aku pergi sekarang hyung." pamit Jimin
"Geurae..hyung akan mengantarmu sampai ke depan rumah." ucap Namjoon
"Tidak usah hyung, lagipula aku tetanggamu." tolak Jimin lagi
"Ish..tidak ada penolakan, Kajja !" ucap Namjoon lalu merangkul Jimin
Namjoon pun mengantar Jimin sampai ke depan rumahnya dan berpamitan dengan Jimin. Namjoon bersyukur karena memiliki tetangga seperti Jimin dan dia sudah menganggap Jimin seperti dongsaengnya juga karena dia telah mengenal Jimin 10 tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason of My Life
Fanfiction#280 - Fanfiction (12052018) " Jika aku dilahirkan hanya untuk merepotkan dan menyusahkan orang lain, lalu kenapa aku harus lahir ke dunia ini." -Jeon Jungkook- ( Desain Cover by @Rima_LA)